Kredibilitas Data Aktualisasi diri perempuan menikah dalam karier domestik

46 pengambilan data dilakukan di ruang tengah rumah partisipan, selama sesi wawancara, wawancara sempat dihentikan sejenak karena partisipan berbicara pada suaminya dan meminta waktu untuk mengurus anaknya sebentar. Selanjutnya wawancara dengan partisipan dilakukan di dapur sembari partisipan memasak dan menyiapkan makan sore. Partisipan kedua adalah perempuan menikah berumur 37 tahun dengan gelar Diploma D3. Ia pernah berkarier di wilayah publik selama enam tahun sebagai Branch Operational Support di Jakarta. Atas permintaan suaminya untuk lebih fokus mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil, ia berhenti berkarier di wilayah publik. Awalnya partisipan merasa tidak terima dan keberatan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu. Hal itu disebabkan karena partisipan memandang perjuangan menyelesaikan kuliah untuk kemudian meniti karir di wilayah publik untuk waktu yang tidak sebentar menjadi sia - sia. Bahkan ia menjadi semakin tidak percaya diri ketika mendengar komentar tetangga yang tertuju pada dirinya sebagai pengangguran. Bergulirnya waktu dan dukungan terus menerus dari suami, orangtua, mertua, dan anak-anaknya perlahan-lahan membuat ia mampu menerima dirinya sebagai ibu rumah tangga. Untuk membangkitkan kepercayaan dirinya yang sempat hilang, ia membuka toko kelontong kecil di dekat rumahnya. Akan tetapi, ketiga anaknya rupanya membuat ia sibuk luar biasa. Akhirnya toko kelontong tersebut dilanjutkan kakaknya dan partisipan bertekad bulat untuk fokus mengurus anak - anaknya. Untuk kedepannya ketika anak-anaknya sudah cukup besar, partisipan masih mempunyai keinginan untuk berwirausaha sebagai perias atau sebagai MC Adat Jawa. Secara tegas partisipan tidak lagi memiliki keinginan untuk berkarier 47 di wilayah publik institusi pemerintah, swasta dengan pertimbangan pada saat itu tiba ia sudah tidak lagi muda. Pengambilan data wawancara dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 28 Desember 2016 dan 7 Januari 2017 bertempat di rumah partisipan. Pada pengambilan data yang yang pertama, paritisipan menggunakan kemeja bergaris dan celana panjang dan sesi wawancara dilakukan di ruang tamu. Saat wawancara, meski terganggu dengan keberadaan anaknya yang selalu mengajaknya bicara dan ingin terlibat pembicaraan, P2 menjawab dengan cukup fokus dan bersemangat. Hal ini terlihat dari jawaban partisipan yang cukup panjang dan sesuai dengan konteks pertanyaaan yang diajukan. Bahkan kadang - kadang partisipan balik bertanya kepada peneliti untuk lebih mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan. Di waktu yang berbeda pada tempat yang sama, gangguan yang serupa dari ketiga anaknya, dan suara musik yang keras di luar rumah partisipan, pengambilan data kedua untuk melengkapi kekurangan dalam wawancara pertama dilakukan. Kali ini partisipan mengenakan kaus berwarna merah dan celana panjang hitam. Banyak sekali jeda pada wawancara kali ini karena ketiga anaknya jauh lebih terlibat dalam pembicaraan tidak hanya dengan partisipan tapi juga pada peneliti, mungkin karena sudah semakin akrab. Partisipan ketiga adalah seorang perempuan menikah berumur 46 tahun yang pernah menjadi karyawan perias selama dua tahun. Partisipan memutuskan untuk berhenti menjadi karyawan karena mempunyai anak. Selama menjadi ibu rumah tangga, partisipan pernah membantu keuangan keluarga dengan mengajar bahasa Indonesia untuk orang-orang Jepang dan berjualan untuk membantu perekonomian keluarga dengan membuka toko kecil. Akan tetapi karena adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI