56
menyiapkan sendiri bekal untuk anaknya daripada membeli bekal di luar yang diungkapkan oleh seorang partisipan P3:
“Kalau mbikin bekal sendiri itu kan ibaratnya gini lho kebersihannya kan udah terjamin ya terus bahan-bahannya juga kan kita milih sendiri
jadi dah tahu oh ini mana yang baik untuk anak kan…gitu.. jadi ya itu kalau tujuan tante sih gitu, lebih suka mbikin
sendiri…lebih puas lah untuk..untuk anak-anak gitu lho
…ya untuk keluarga lah…daripada jajan kan…daripada kita pagi-pagi pergi keluar cari sarapan apa kan
lebih baik mbikin sendiri ”.
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan jika pekerjaan rumah tangga yang dianggap membosankan dan menghambat perkembangan diri atau aktualisasi diri
dapat dipertimbangkan kembali karena di wilayah pekerjaan rumah tangga beberapa kriteria aktualisasi diri dapat muncul. Selain itu, peluang pengembangan
potensi di wilayah pekerjaan rumah tangga juga semakin luas dengan semakin mudah dan cepatnya seseorang untuk mendapatkan informasi.
2. Wilayah perawatan keluarga family day care
Wilayah perawatan keluarga mencakup dukungan emosional dan saran, perawatan pada relasi yang lebih tua, misalnya orang tua atau mertua dan perawatan
pada suami yang dependen karena sakit atau cacat fisik. Dari hasil yang didapatkan pada kategori perawatan keluarga, terdapat sembilan kriteria aktualisasi diri yang
muncul, dengan urutan frekuensi mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah
sebagai berikut: pembaktian pada pekerjaan, berpusat pada tugas, kemandirian, kesederhanaan, struktur watak demokratis, penerimaan diri;
orang lain; dan alam, hubungan interpersonal yang kuat, kebutuhan akan privasi, dan persepsi yang lebih efisien akan kenyataan.
57
Kriteria aktualisasi diri pertama yang paling sering muncul dalam wilayah perawatan keluarga adalah pembaktian pada pekerjaan. Pembaktian pada
pekerjaan adalah keadaan dimana seseorang menganggap pekerjaannya adalah kegemarannya, menikmatinya, dan merasa bertanggung jawab akan pekerjaan
tersebut. Misalnya hal ini terwujud pada partisipan yang merasa bertanggung jawab merawat orang tuanya P6:
“Ya gimana ya itu kan perasaan kasih ya..gimana menceritakannya..karena ya kalau terhadap orang tua, orang tua saya
dulu yang membuat saya jadi seperti ini...lalu sekarang dia sudah tua, tidak bisa apa-apa ya saya yang berkewajiban gantian memperhatikan
dia” Kriteria aktualisasi diri kedua yang juga paling sering muncul dalam wilayah
perawatan keluarga adalah berpusat pada tugas. Berpusat pada tugas adalah sikap
seseorang untuk lebih memprioritaskan pekerjaannya daripada kepentingan diri sendiri. Misalnya pada salah satu partisipan P1, ia rela untuk meninggalkan
tawaran karier publik untuk fokus pada keluarganya: “Saya fokusnya yang penting saya sama suami saya lagi membina
keluarga gak ada konsep untuk jauh-jauhan, kalau nggak percuma saya nikah gitu lho. Yaudah trus saya tinggal aja gitu lho karena karena
pikirannya nanti saya di Bali paling kerja lagi, jadi biasa saja. Prioritasnya lebih ke keluarga, kalau saya punya suami saya mau
membina keluarga
”.
Kriteria aktualisasi diri ketiga yang paling sering muncul adalah kemandirian. Kemandirian adalah karakteristik dimana seseorang mempunyai
inisiatif untuk tidak tergantung pada orang lain. Kriteria kemandirian itu misalnya terlihat bahwa partisipan lebih memilih untuk menangani masalahnya sendiri tanpa
melibatkan suami yang terlihat pada pernyataan partisipan ketiga P3: “Nggak mungkin kalau ada apa-apa kita nggak mungkin langsung
cerita sama suami kan karena apa nanti takutnya kan nanti jadi beban buat suami selama tante masih bisa nanganin tante tanganin ya paling
58
kita kumpul ngomong sama anak-anak itu aja nggak...nggak...selalu ada masalah tante cerita ke suami..nggak...karena takutnya ada masalah
sedikit cerita ada masalah sedikit cerita...nanti takutnya jadi beban...udah mikirin kerjaan mikirin ini..kan, sebisa mungkin
menyelesaikan masalah di rumah kalau bisa sendiri supaya tidak
membebani”.
Kriteria aktualisasi diri keempat yang paling sering muncul adalah kesederhanaan. Kesederhanaan adalah karakteristik dimana seseorang bersikap
wajar dan apa adanya. Kriteria aktualisasi diri ini diperlihatkan pada sikap partisipan yang dapat bersyukur dari hal-hal kecil, bahwa ia tidak menghambat
suaminya yang terlihat pada partisipan lima P5 : “ Ya seneng aja, maksudnya bahwa aku tidak menghambat suami, gitu
aja aku merasa bersyukur karena aku tidak menghambat suamiku”
Kriteria aktualisasi diri kelima yang paling sering muncul adalah struktur watak demokratis. Struktur watak demokratis adalah sikap rendah hati sehingga
dapat belajar dari siapapun. Kriteria aktualisasi diri itu misalnya terlihat bahwa partisipan dapat melihat bahwa dirinya dapat belajar sabar dari anak dan suaminya
yang sulit yang terlihat pada pernyataan partisipan 5 P5: “Oh rupanya ini dan saya akui anak yang sulit dan suami yang dulu juga
sulit itu membuat saya jadi sekarang lebih sabar dan lebih mengendalikan diri
”.
Kriteria aktualisasi diri keenam yang paling sering muncul dalam wilayah perawatan keluarga adalah penerimaan diri, orang lain, dan alam. Penerimaan
orang lain adalah ketika seseorang menerima orang lain sebagaimana adanya seperti yang dinyatakan oleh partisipan bahwa dirinya tetap merawat keluarganya
walaupun kadang mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan P6: “Mungkin karena kalau saya pribadi itu meskipun disakiti mungkin
menyakiti ya kadang-kadang anggota keluarga itu menyakiti saya tapi gimana ya kalau saya pribadi tidak memasukkan ke dalam hati. Jadi
meskipun kadang-kadang kalaupun bertengkar atau marah tetap saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
saya menyiapkan apa kesukaannya, menyiapkan makan siang, makan malam itu tetap jadi mungkin itu berbeda kalau orang lain tetapi kalau
di dalam keluarga itu tidak ada yang namanya marah atau dendam atau sakit hati ya sudah kalau saya disakiti lalu saya tidak merawat lagi itu
tidak ada ee di kamus saya.
”
Kriteria aktualisasi diri ketujuh yang paling sering muncul dalam wilayah
perawatan keluarga adalah hubungan interpersonal yang kuat. Hubungan
interpersonal yang kuat adalah lebih mengutaman kualitas daripada kuantitas hubungan. Hal ini misalnya terwujud dengan cara meluangkan banyak waktu untuk
anak-anak daripada harus bekerja yang terlibat orang banyak P6: “Kalau saya bekerja di luar itu nanti waktu keluarga itu semakin sedikit,
jadi saya memperhatikan keluarga itu waktunya singkat sekali tidak bisa leluasa seperti kalau saya di rumah, kalau saya di rumah kan saya
bisa mengalokasikan waktu saya sebanyak-banyaknya untuk keluarga
.”
Kriteria aktualisasi diri kedelapan yang paling sering muncul dalam wilayah perawatan keluarga adalah kebutuhan akan privasi. Kebutuhan akan privasi
adalah sikap seseorang ketika tidak masalah ketika ia sendirian atau bersama-sama dengan orang lain. P6:
“Ya tidak masalah, malah kadang-kadang juga menyenangkan juga sendirian di rumah itu karena merasa bebas to, mau mengerjakan
pekerjaan rumah itu tidak terburu-buru, mau mengerjakan hal-hal yang menyenangkan, ya mau ngapain aja itu tidak ada yang tidak ada beban
kan kalau pas sendirian, jadi bagi saya itu ya kadang-kadang sendiri kadang-kadang berkumpul
”
Kriteria aktualisasi diri kesembilan yang paling muncul dalam wilayah
perawatan keluarga adalah persepsi yang efisien akan kenyataan. Persepsi yang
efisien akan kenyataan yaitu karakteristik kritis dan cepat menangkap suatu permasalahan. Hal ini misalnya ketika seorang partisipan memberi dukungan pada
suaminya dengan cara menyadari bahwa suaminya perlu untuk bergaul dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
orang lain sehingga ia tidak lagi menuntut suaminya untuk terus bersama dirinya P5:
“Dulu waktu masih pacaran menikah muda aku melarang, angger ketemu koncone
aku nggak suka..karena aku merasa sendirian...dewean terus sendirian kan enggak enak...tapi lama-lama aku mikir...oh
iya...dia kan butuh bertemu dengan orang-orang yang siapa tahu akan menjadi partnernya dia dalam mencari uang...akhirnya aku memberi
kesempatan suami untuk bertemu dengan orang-orang yang membuat dia berpikir dia untuk mencari uang itu adalah kriteria dukungan istri,
jadi itu tidak menghambat”.
Dalam wilayah perawatan keluarga family day care, kriteria aktualisasi diri yang paling sering muncul adalah pembaktian akan pekerjaan. Pembaktian pada
pekerjaan adalah keadaan dimana seseorang menganggap pekerjaannya adalah kegemarannya, menikmatinya, dan merasa bertanggung jawab akan pekerjaan
tersebut. Hal ini sesuai dengan tugas sebagai ibu rumah tangga, yaitu sebagai ‘caregiver’.
3. Wilayah Pengasuhan Anak childrearing
Pengasuhan anak terdiri dari perawatan anak, kehadiran atau keterlibatan dalam aktivitas anak, kendali, bimbingan, dukungan emosional, perhatian,
perlindungan dan rasa aman, dan pengharapan terhadap anak. Terdapat sepuluh kriteria aktualisasi diri yang termasuk dalam wilayah pengasuhan anak
childrearing yang mencakup kreativitas, berpusat pada tugas, persepsi yang lebih efisien akan kenyataan, kesederhanaan, struktur watak demokratis,
penerimaan diri; orang lain; dan alam, penghargaan yang selalu baru, diskriminasi cara dan tujuan, pembaktian pada pekerjaan, dan kemandirian.