19
selera yang baik terhadap kebutuhan dasar manusia. Di sisi lain mereka juga menerima orang lain sebagaimana adanya serta dapat menoleransi kelemahan yang
ada pada orang lain dan tidak merasa tertekan oleh kekuatan orang lain sehingga tidak mempunyai kebutuhan untuk mengendalikan, menginformasikan, atau
mengubah orang lain menurut kemauannya Feist Feist, 2006.
k. Berpusat pada tugas task-oriented Orang-orang yang mengaktualisasi diri adalah orang yang lebih
mengutamakan tugas atau pekerjaan mereka task-oriented daripada masalah yang terjadi pada diri mereka. Oleh karena lebih mementingkan hal-hal yang ada di luar
diri mereka, orang-orang yang mengaktualisasi diri mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkan suatu misi dalam hidupnya bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Sedangkan orang yang tidak mengaktualisasi diri lebih memusatkan perhatian pada
diri mereka sendiri dan cenderung melihat masalah-masalah yang ada kaitannya dengan diri mereka Feist Feist, 2006.
l . Kemandirian
Orang-orang yang mengaktualisasi merupakan orang yang berusaha untuk dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri namun ia tetap masih mempunyai
kesadaran bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya tidak bergantung pada orang lain Feist Feist, 2006.
20
m . Rasa humor yang filosofis
Rasa humor yang diciptakan orang-orang yang mengaktualisasikan diri biasanya terjadi pada situasi unik tertentu, spontan dan tidak dibuat-buat. Oleh
karena itu orang yang ingin melihat ulang humor tersebut akan sia-sia karena humor tersebut tidak dapat diulangi lagi. Inilah yang dimaksud Maslow sebagai humor
yang filosofis.
n . Pengalaman puncak
Pengalaman puncak adalah pengalaman tak terduga yang sulit dijelaskan dan memberi perasaan sangat hebat. Pengalaman puncak ini sendiri ikut
membentuk kepribadian seseorang. Selama mengalami pengalaman puncak mereka biasanya merasa lebih rendah hati dan sekaligus lebih kuat. Mereka tidak mau
mengubah hal-hal, merasa bisa menerima hal-hal baru, lebih mau memperhatikan apa yang didengar dan lebih mampu untuk mendengar. Pada saat yang sama,
mereka merasa lebih bertanggung jawab atas aktivitas dan persepsi mereka, lebih aktif, dan lebih yakin pada diri sendiri.
Orang-orang yang mengalami pengalaman puncak merasakan hilangnya rasa takut, kecemasan, dan konflik serta menjadi lebih mencintai, menerima, dan
bersikap spontan. Walaupun orang-orang yang mengalami pengalaman puncak sering kali merasakan emosi seperti kagum, terkejut, senang, bahagia, hormat,
rendah hati, dan berserah diri, mereka cenderung tidak menginginkan untuk mendapatkan apapun dari pengalaman tersebut. Mereka sering kali mengalami
disorientasi waktu dan ruang, kehilangan kesadaran diri, sikap tidak mementingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
diri sendiri, dan kemampuan untuk melampaui segala perbedaan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Feist Feist, 2006.
o. Struktur watak demokratis Orang yang mengaktualisasi mempunyai prinsip kesetaraan pada orang-
orang disekitarnya oleh karena itu, orang-orang ini menanggap bahwa mereka bisa belajar dari siapa saja, bahkan pada orang-orang yang dipandang oleh-orang lainnya
terbuang atau tidak berguna karena orang yang mengaktualisasi diri mempunyai sifat dasar yang rendah hati yang membuat dirinya dapat belajar dari siapa saja
Feist Feist, 2006.
p. Pembaktian pada pekerjaan Ketika orang yang mengaktualisasi diri merupakan orang-orang yang bebas
dari psikopatologi dan memegang nilai- nilai “Being” maka orang-orang yang
mengaktualisasikan diri menganggap pekerjaan yang dihadapi sebagai suatu kegemaran bagi dirinya karena adanya minat dan ketertarikan terhadap pekerjaan
tersebut. Oleh karena adanya minat dan ketertarikan pada pekerjaan tersebut, maka timbul suatu kenikmatan pada saat melakukan pekerjaan. Selain itu, orang yang
mengaktualisasi juga mengerjakan pekerjaan tersebut dengan segenap kemampuannya karena adanya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut
Goble, 1987. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Aktualisasi diri perempuan menikah melalui bidang-bidang kehidupan di wilayah domestik
Menurut Maslow, syarat orang yang mengaktualisasi diri adalah mempunyai karier yang baik. Tidak hanya itu, orang yang mengaktualisasi diri juga
dapat menikmati kariernya dan sanggup untuk bertanggung jawab atas karier yang dijalani Goble, 1987. Selain itu, ahli psikologi humanistik tersebut juga
menambahkan bahwa mekarnya sebuah potensi juga dapat dilakukan dimanapun dan kapan pun Feist Feist, 2006, termasuk perempuan menikah yang berkarier
di wilayah domestik. Sejalan dengan pendapat Maslow bahwa prasyarat untuk mewujudkan
aktualisasi diri adalah memiliki karier yang baik. Ada dua kemungkinan wilayah karier bagi perempuan menikah, yaitu wilayah publik dan wilayah domestik. Di
wilayah publik, bidang-bidang kehidupan karier yang dapat dipilih perempuan menikah untuk mengembangkan potensi antara lain adalah dengan cara mencapai
prestasi kerja, memperluas jaringan kerja networking, melalui pelatihan- pelatihan, mengikuti kursus, atau dengan melanjutkan jenjang pendidikannya
Zainal, 2014. Ada beberapa alasan mengapa perempuan menikah memilih untuk berkarier di wilayah publik yaitu adanya keinginan untuk berkontribusi dalam
pendapatan keluarga, dukungan dari suami untuk berkarier publik, keyakinan bahwa anak sudah dapat mandiri, dan keyakinan bahwa untuk mengaktualisasikan
diri adalah dengan berkarier di wilayah publik Sudirman, 2014. Di sisi lain, perempuan menikah yang berkarier di wilayah karier domestik
juga berpeluang untuk mengaktualisasikan diri melalui bidang-bidang kehidupan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
domestik yang mencakup pekerjaan rumah tangga household chores, perawatan keluarga family day care, pengasuhan anak childrearing, serta kehidupan sosial,
manajemen operasional dan keuangan rumah tangga Gatz et al dan Brody, 1985 dalam Lemme 1999; Lemme 1999; Gray, 2000; Etikawati, 2014; Latshaw 2016.
Secara lebih rinci, wilayah karier domestik yang pertama adalah pekerjaan rumah tangga household chores, yang mencakup bantuan instrumental seperti
mendekorasi rumah, merapikan tempat tidur, menyetrika, mengepel lantai, membersihkan kamar mandi, mencuci pakaian dan piring, merawat peliharaan
rumah, membuang sampah, menata halaman, perbaikan kerusakan rumah, antar jemput, berbelanja, menyiapkan makanan, aktivitas menyetir, dan membereskan
mainan Gatz et al dalam Lemme, 1999; Latshaw, 2015. Bidang kehidupan karier
domestik yang kedua adalah perawatan keluarga family day care yang
mencakup dukungan emosional dan saran, perawatan pada relasi yang lebih tua, misalnya pada mertua atau orang tua dan perawatan pada suami yang dependen,
misalnya pada suami yang sakit dalam jangka waktu lama atau mengalami disabilitas Gatz et al; Brodi, 1985 dalam Lemme 1999. Bidang kehidupan yang
ketiga adalah pengasuhan anak childrearing yang mencakup perawatan anak
basic care, kehadiran atau keterlibatan dalam aktivitas anak accesibility, kendali control, bimbingan guidance, dukungan emosional dan perhatian emotional
support , perlindungan dan rasa aman protection, dan pengharapan terhadap anak
ekspectation Etikawati, 2014. Bidang kehidupan karier domestik yang keempat
adalah kehidupan sosial yang mencakup mengorganisasi kehidupan sosial dan menjaga relasi Gray, 2000. Bidang kehidupan yang terakhir adalah manajemen
24
operasional dan keuangan rumah tangga yang terdiri dari mengelola keuangan,
keputusan tentang perawatan dan mengatur penyedia layanan formal seperti perawat dan pembantu untuk datang ke rumah, membayar tagihan, dan bantuan
keuangan langsung. Beberapa alasan mengapa perempuan menikah memilih karier di wilayah domestik antara lain lebih menghemat biaya dibandingkan memiliki
aktivitas di luar, dapat mengerjakan banyak pekerjaan rumah tangga, dapat mengawasi anak-anak secara penuh, dapat mempunyai banyak waktu luang untuk
diri sendiri, tidak kehilangan momen penting pertumbuhan anak, dan tidak akan menghadapi tuntutan-tuntutan untuk membagi peran di wilayah publik maupun
domestik Reed, 2012. Perbandingan antara wilayah karier publik dan domestik bagi perempuan menikah disajikan di Tabel 1.
25
Tabel 1. Wilayah Karier Perempuan Menikah Wilayah Karier Publik
Wilayah Karier Domestik
Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan faktor yang
paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karier seorang
perempuan menikah. Kemajuan karier sebagian
besar tergantung
pada prestasi kerja yang baik dan etis.
Ketika kinerjanya di bawah standar, dengan mengabaikan upaya-upaya
pengembangan karier lain, bahkan tujuan karier yang paling sederhana
sekalipun biasanya tidak bisa dicapai. Kemajuan karier umumnya terletak
pada kinerja dan prestasi Zainal, 2014
Pekerjaan Rumah
Tangga Household
Chores Bantuan Instrumental seperti mendekorasi
rumah, merapikan
tempat tidur,
menyetrika, mengepel
lantai, membersihkan kamar mandi, mencuci
pakaian dan piring, merawat peliharaan rumah, membuang sampah, menata
halaman, perbaikan kerusakan rumah, antar jemput, berbelanja, menyiapkan
makanan,
aktivitas menyetir,
dan membereskan mainan. Gatz et al dalam
Lemme, 1999; Latshaw, 2015
Jaringan Kerja Networking
Jaringan kerja berarti perolehan eksposur di luar perusahaan. Kontak
pribadi dan profesional, utamanya melalui
asosiasi profesi
akan memberikan kontak kepada seseorang
yang bisa
jadi penting
dalam mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan
yang lebih baik Zainal, 2014 Perawatan
Keluarga Family
day Care
Dukungan emosional dan saran Gatz et al. dalam Lemme, 1999
Perawatan pada relasi yang lebih tua Brody 1985 dalam Lemme 1999
Perawatan pada suami yang dependen Lemme, 1999.
26
Peluang untuk tumbuh
Growth opportunities
Melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan
juga melanjutkan
jenjang pendidikannya. Hal ini memberikan
kesempatan kepada
perempuan menikah
untuk tumbuh
dan berkembang sesuai dengan rencana
kariernya. Zainal, 2014 Pengasuhan
Anak Childrearing
Perawatan anak basic care, kehadiran atau keterlibatan dalam aktifitas anak
accesibility, kendali
control, bimbingan
guidance, dukungan
emosional dan perhatian emotional support
, perlindungan dan rasa aman protection, dan pengharapan terhadap
anak ekspectation Etikawati, 2014 Kehidupan
Sosial Mengorganisasi kehidupan sosial Gray,
2000 Menjaga relasi Gray, 2000
Manajemen Operasional
dan Keuangan Rumah
Tangga Mengelola keuangan Gatz et al. dalam
Lemme, 1999 Keputusan tentang perawatan dan
mengatur penyedia layanan formal, seperti perawat dan pembantu untuk datang ke
rumah. Gatz et al. dalam Lemme, 1999 Membayar tagihan Latshaw, 2015
Bantuan keuangan langsung Gatz et al. dalam Lemme, 1999