42
G. Kredibilitas Data
Peneliti biasanya melakukan beberapa strategi untuk menguji kredibilitas penelitiannya. Strategi pertama yang digunakan adalah member checking. Pada
member checking , setelah data dirumuskan ke dalam tema-tema, peneliti akan
membawa kembali kepada partisipan untuk mengetahui apakah tema-tema yang telah dirumuskan tersebut sudah akurat atau sesuai dengan diri partisipan. Strategi
kedua yang digunakan adalah thick description atau deskripsi mendalam dimana peneliti menyajikan deskripsi yang sangat rinci tentang setting atau lingkungan
penelitian dan dinamika ketika melaksanakan wawancara. Dengan cara itu, hasil- hasil penelitian menjadi lebih realistik dan dapat dipercaya Supratiknya, 2015.
Strategi ketiga yang digunakan adalah dengan menuliskan latar belakang setiap partisipan sehingga peneliti dapat membuktikan bahwa setiap partisipan yang
dilibatkan dalam penelitian ini benar adanya dan bukan sekedar partisipan fiktif
Penelitian ini menggunakan dua strategi untuk menguji konsistensi hasil penelitian. Strategi yang pertama adalah peneliti memeriksa berungkali transkrip-
transkrip rekaman wawancara untuk memastikan tidak ada kesalahan yang serius saat proses transkripsi. Pada strategi yang kedua, peneliti juga membandingkan data
dengan kode-kode yang telah dirumuskan. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran makna kode-kode yang mungkin terjadi selama proses transkripsi.
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini diadakan pada pertengahan Desember 2016 sampai awal bulan Februari. Proses pengambilan data menggunakan metode wawancara yang
dilakukan oleh peneliti sendiri kepada enam ibu rumah tangga. Wawancara dilakukan di rumah partisipan. Durasi wawancara bervariasi antara 30 menit sampai
paling lama 2,5 jam. Rangkuman waktu dan tempat diadakannya wawancara disajikan di Tabel 4.
Tabel 4. Lokasi dan tempat pelaksanaan wawancara No Partisipan
Waktu Lokasi
1 P1
23 Desember 2016 3 Januari 2017
17 Januari 2017 Rumah Partisipan
Rumah Partisipan Rumah Partisipan
2 P2
28 Desember 2016 7 Januari 2017
Rumah Partisipan Rumah Partisipan
3 P3
13 Januari 2017 20 Januari 2017
Rumah Partisipan Rumah Partisipan
4 P4
22 Januari 2017 Rumah Partisipan
5 P5
25 Januari 2017 28 Januari 2017
Rumah Partisipan Rumah Partisipan
6 P6
1 Februari 2017 Rumah Partisipan
B. Latar belakang partisipan dan dinamika proses wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti secara tatap muka personal terhadap tiap partisipan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti menjelaskan secara garis besar
mengenai penelitian dan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh partisipan. Tiap partisipan juga telah menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini yang
44
dibuktikan dengan surat pernyataan persetujuan informed consent yang mencakup pemberian informasi lengkap tentang penelitian termasuk resiko-resiko dan
pemberian kesediaan kesediaan untuk partisipasi oleh partisipan sesudah tahu seluk-beluk dan resikonya.
Partisipan pertama adalah P1. PI adalah perempuan menikah berumur 33
tahun yang mempunyai gelar pendidikan sarjana dan pernah berkarier di wilayah publik selama enam setengah tahun sebagai HRD Human Resources Development
dan terakhir mempunyai posisi sebagai Departement Head Human Resources Development
di Jakarta. P1 memutuskan untuk berhenti berkarier di wilayah publik ketika pindah ke Yogyakarta dan memutuskan untuk merawat anaknya yang masih
balita. Walaupun partisipan memperoleh dukungan penuh dari suami dalam
mengambil keputusan untuk berkarier di wilayah domestik, partisipan tetap merasa kurang percaya diri dengan status tersebut. Ia tetap dibayangi perasaan bersalah
tidak dapat memenuhi harapan ibunya untuk menjadi wanita karier dan mandiri di pihak lainnya. Belum lagi ia harus mendengar komentar dari mantan teman
kerjanya bahwa partisipan terlihat tidak produktif . Untuk membangun rasa percaya diri, P1 membuka usaha kecil berupa toko
yang menyediakan perlengkapan bayi di rumahnya baik secara offline maupun online
. Di tempat yang sama, dengan pengalamannya sebagai HRD, ia juga membuka jasa konsultasi secara freelance. Selain dua hal tersebut, partisipan
menggunakan link tempat kerjanya terdahulu, masyarakat sekitarnya untuk bersosialisasi sekaligus memasarkan produk MLM dimana ia menjadi salah satu
distributornya. Menurut pengakuannya, dalam statusnya sebagai ibu rumah tangga, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dengan tiga jenis kegiatan produktif tersebut ia memperoleh pendapatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ketika ia berkarir sebagai HRD. Lebih dari itu,
kini ia merasa dapat melakukan hal – hal yang ia sukai.
Akan tetapi, kendati pendapatan yang menjadi lebih besar dan merasa mampu melakukan hal
– hal yang ia sukai rupanya tidak dengan sendirinya membuat ia merasa nyaman dengan karir domestik tersebut. Jauh di lubuk hatinya,
ia tetap merindukan untuk kembali berkarier di wilayah publik suatu saat nanti. Menurutnya wanita yang berkarir di wilayah publik adalah sesuatu yang
membanggakan. Selain itu, partisipan juga beranggapan menjadi wanita karier sebagai satu
– satunya cara yang ia yakini untuk mengaktualisasi diri. Pengambilan data dilangsungkan tiga kali, pada pengambilan data yang
pertama wawancara berkisar kurang lebih selama 30 menit, pengambilan data yang kedua kurang lebih selama 60 menit, dan pengambilan data yang ketiga kurang
selama lebih 30 menit di rumah partisipan. Pada saat wawancara yang pertama, partisipan mengenakan kaus putih dan celana panjang dan sesi wawancara
bertempat di ruang tengah rumah partisipan. Saat proses wawancara yang pertama, P1 menjawab pertanyaan dengan cukup santai dan tanpa adanya pemberhentian
sampai sesi selesai. Selain itu, P1 berbicara dengan lancar dan cepat ketika sesi wawancara berlangsung. Partisipan juga seringkali tertawa ketika bercerita tentang
pengalamannya sendiri. Selanjutnya, pada pengambilan data yang kedua, pengambilan data dilakukan di ruang tamu rumah partisipan, pada saat sesi
wawancara partisipan menggunakan baju tidur dan selama wawacara berlangsung partisipan sering berdeham karena partisipan mengaku sedang sakit flu dan lupa
untuk memberitahu peneliti sebelumnya. Pada pengambilan data yang ketiga, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pengambilan data dilakukan di ruang tengah rumah partisipan, selama sesi wawancara, wawancara sempat dihentikan sejenak karena partisipan berbicara pada
suaminya dan meminta waktu untuk mengurus anaknya sebentar. Selanjutnya wawancara dengan partisipan dilakukan di dapur sembari partisipan memasak dan
menyiapkan makan sore.
Partisipan kedua adalah perempuan menikah berumur 37 tahun dengan
gelar Diploma D3. Ia pernah berkarier di wilayah publik selama enam tahun sebagai Branch Operational Support di Jakarta. Atas permintaan suaminya untuk
lebih fokus mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil, ia berhenti berkarier di wilayah publik. Awalnya partisipan merasa tidak terima dan keberatan menjadi ibu
rumah tangga penuh waktu. Hal itu disebabkan karena partisipan memandang perjuangan menyelesaikan kuliah untuk kemudian meniti karir di wilayah publik
untuk waktu yang tidak sebentar menjadi sia - sia. Bahkan ia menjadi semakin tidak percaya diri ketika mendengar komentar tetangga yang tertuju pada dirinya sebagai
pengangguran. Bergulirnya waktu dan dukungan terus menerus dari suami, orangtua,
mertua, dan anak-anaknya perlahan-lahan membuat ia mampu menerima dirinya sebagai ibu rumah tangga. Untuk membangkitkan kepercayaan dirinya yang sempat
hilang, ia membuka toko kelontong kecil di dekat rumahnya. Akan tetapi, ketiga anaknya rupanya membuat ia sibuk luar biasa. Akhirnya toko kelontong tersebut
dilanjutkan kakaknya dan partisipan bertekad bulat untuk fokus mengurus anak - anaknya. Untuk kedepannya ketika anak-anaknya sudah cukup besar, partisipan
masih mempunyai keinginan untuk berwirausaha sebagai perias atau sebagai MC Adat Jawa. Secara tegas partisipan tidak lagi memiliki keinginan untuk berkarier