Pendahuluan Faktor Penyebab Pembengkakan Biaya

49

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan perihal hasil penelitian yang dimulai dari pengumpulan data berupa data kuisioner yang berupa variabel-variabel yang menyebabkan pembengkakan biaya cost overrun pada proyek perumahan di kota medan dimana variabel tersebut diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya oleh Fahirah F. dengan judul Jurnal Identifikasi Penyebab Overrun Biaya Proyek Konstruksi Gedung. Data variabel yang diperoleh selanjutnya disortir berdasarkan pembatasan masalah yang diambil. Setelah seluruh proses dari proses pembuatan kuesioner, pembagian kuesioner dan pengumpulan kuesioner selesai, maka akan dilakukan proses analisa hasil kuesioner. Proses analisa statistika untuk melakukan uji Validitas, Reabilitas dan Korelasi data menggunakan program SPSS.

4.2 Analisa Data Penelitian Data Kualitatif

Setelah data dari hasil penyebaran kuisioner terkumpul, lalu dilakukan analisa data yang memerlukan beberapa tahap uji dan pembobotan. Ada sebanyak 30 Sampel Responden yang diberikan kuesioner. Data dari 30 sampel tersebut kemudian diolah ke dalam tabel tabulasi data. Tabel tabulasi berfungsi untuk mempermudah pembacaan hasil dari seluruh kuesioner. Setelah tabulasi data, dilakukan uji Validitas, uji Realibilitas dan Analisa korelasi terhadap data hasil kuesioner tersebut. Tabulasi data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 50 Variabel Pertanyaan Skala yang di pilih responden 1 2 3 4 5 N X1 Data dan informasi proyek yang kurang lengkap. 4 8 10 8 30 X2 Tidak memperhitungkan biaya tak terduga contingencies. 6 2 10 12 30 X3 Tidak memperhatikan faktor resiko pada lokasi dan konstruksi. 1 2 3 16 8 30 X4 Ketidak tepatan estimasi biaya. 4 12 14 30 X5 Tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan. 4 16 10 30 X6 Terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu jelek. 10 1 8 11 30 X7 Terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang sama. 4 8 4 8 6 30 X8 Terjadi perbedaanperselisihan pada proyek. 3 7 4 14 2 30 X9 Penanggung jawab proyek tidak kompetencakap. 6 9 9 6 30 X10 Waktu yang panjang antara SPK Surat Perintah Kerja dan pelaksanaan proyek. 5 15 6 4 30 X11 Sering terjadi perubahan desain. 1 2 3 10 14 30 X12 Dokumen Kontrak yang tidak lengkap. 11 4 12 3 30 X13 Penunjukan subkontraktor dan suplier yang tidak tepat. 3 3 21 3 30 X14 Adanya kenaikan harga material. 4 8 18 30 X15 Terlambatkekurangan bahanmaterial waktu pelaksanaan. 2 1 17 10 30 X16 Tidak adanya quality control kontrol kualitas 5 19 6 30 X17 Pemakaian bahanmaterial yang salah. 3 2 18 7 30 X18 Pencurian bahanmaterial. 5 1 10 14 30 X19 Kerusakan material. 3 18 9 30 X20 Kekurangan tenaga kerja. 1 12 3 7 7 30 X21 Produktivitas tenaga kerja yang burukrendah. 3 4 17 6 30 X22 Cara pembayaran yang tidak tepat waktu. 1 2 8 12 7 30 X23 Keterlambatan jadwal karena pengaruh cuaca. 3 6 17 4 30 X24 Terjadi fluktuasi upah tenaga kerja. 3 20 7 30 X25 Sering terjadi penundaan pekerjaan. 2 1 15 12 30 X26 Terjadi huruharakerusuhan di sekitar lokasi proyek. 5 5 12 8 30 Y Berdasarkan pengalaman anda, berapa persen pembengkakan biaya yang terjadi di proyek 1 12 3 7 7 30 Tabel 4.1 Tabel Tabulasi Data Keterangan : X1-X26 : Variabel bebas faktor penyebab pembengkakan Y : Variabel terikat faktor penyebab pembengkakan Universitas Sumatera Utara 51 1-5 : Skala penilaian yang dipilih responden N : Jumlah total responden Dari tabel di atas dapat dilihat nilai yang diberikan responden terhadap masing – masing variabel. Contohnya, pada variabel X1 responden yang memilih sikap sangat setuju ada sebanyak 8 orang, yang memilih sikap setuju sebanyak 10 orang, yang memilih sikap netralragu-ragu sebanyak 8 orang, yang memilih sikap tidak setuju 4 orang, dan tidak ada orang yang memilih sikap sangat tidak stuju. Sehingga dari seluruh kuesioner yang disebar setiap responden memberikan jawaban yang dapat dilihat dari jumlah pemilihan sikap sebanyak 30 orang.

4.2.1 Uji Validitas

Setelah dilakukan Tabulasi data, pengujian data dengan menggunakan program SPSS 19 dapat dilakukan. Pertama – tama dilakukan Uji Validitas. Berdasarkan hasil data olahan SPSS tersebut, kita dapat melihat apakah sampel penelitian dinyatakan valid atau tidak valid. Syarat minimum untuk memenuhi syarat validitas adalah jika nilai R Pearson Correlation hitung R tabel 0,361 dan level of significance α sebesar 0,05. Suharsimi Arikunto,1996: 150-160. Universitas Sumatera Utara 52 No Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted X1 98.97 144.654 -.258 .856 X2 98.77 137.289 .030 .848 X3 98.77 142.047 -.155 .852 X4 98.37 129.275 .594 .830 X5 98.50 136.466 .160 .840 X6 99.03 122.999 .512 .829 X7 99.57 119.702 .587 .825 X8 99.53 120.464 .679 .822 X9 99.20 134.166 .171 .842 X10 99.40 137.766 .037 .845 X11 98.57 133.564 .188 .841 X12 99.47 120.740 .742 .820 X13 98.90 138.438 .021 .844 X14 98.37 126.378 .517 .829 X15 98.53 127.637 .622 .828 X16 98.67 138.230 .054 .842 X17 98.73 124.754 .732 .824 X18 98.60 128.317 .399 .834 X19 98.60 126.386 .647 .827 X20 99.47 113.844 .856 .812 X21 98.83 131.178 .379 .835 X22 98.97 132.033 .271 .838 X23 98.97 131.068 .403 .834 X24 98.57 134.944 .310 .837 X25 98.47 134.878 .202 .840 X26 98.93 130.340 .336 .836 Y 99.47 113.844 .856 .812 Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS Statistic 19 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Terlihat pada variabel X1, X2, X3, X5, X9, X10, X11, X13, X16, X22, X24, X25 dan X26 data tidak valid karena tabel R untuk sample 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation variabel X1, X2, X3, X5, X9, Universitas Sumatera Utara 53 X10, X11, X13, X16, X22, X24, X25 dan X26 di bawah 0,361. Berarti data variabel tersebut harus dibuang. Setelah itu dilakukan pengujian kembali. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted X4 47.93 91.651 .611 .903 X6 48.60 86.524 .509 .907 X7 49.13 82.671 .632 .902 X8 49.10 84.093 .695 .898 X12 49.03 83.826 .789 .894 X14 47.93 88.685 .554 .903 X15 48.10 91.266 .568 .903 X17 48.30 88.631 .695 .899 X18 48.17 89.937 .450 .908 X19 48.17 89.316 .654 .901 X20 49.03 78.999 .853 .890 X21 48.40 94.041 .341 .910 X23 48.53 92.878 .433 .907 Y 49.03 78.999 .853 .890 Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS Statistic 19 Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Tahap ke – 2 Setelah dilakukan pengujian validitas kembali, masih terlihat variabel X21 masih tidak valid karena di bawah nilai R 0,361 untuk itu variabel X21 harus dibuang dan dilakukan pengujian kembali hingga semua butir valid. Universitas Sumatera Utara 54 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted X4 44.07 85.168 .637 .905 X6 44.73 80.547 .508 .910 X7 45.27 76.892 .628 .905 X8 45.23 78.461 .681 .901 X12 45.17 78.144 .778 .897 X14 44.07 82.409 .566 .906 X15 44.23 85.633 .531 .907 X17 44.43 82.461 .703 .902 X18 44.30 82.838 .503 .909 X19 44.30 82.769 .687 .902 X20 45.17 73.385 .848 .893 X23 44.67 87.402 .385 .912 Y 45.17 73.385 .848 .893 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Tahap ke - 3 Pada Tabel di atas terlihat seluruh butir dinyatakan valid, dengan nilai corrected item correlation yang lebih besar dari 0,361. Dimana didapat sebanyak 13 variabel yaitu variabel X4, X6, X7, X8, X12, X14, X15, X17, X18, X19, X20, X23, dan Y. Selanjutnya setelah uji validitas akan dilakukan uji reabilitas.

4.2.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mendapatkan konsistensi internal dari pengukuran skala secara keseluruhan apakah alat ukur tersebut dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang, maka digunakan Uji Realibitas sebagai dasarnya. Berdasar pada data penelitian yang ada hasil output uji reabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS 19 dapat dilihat pada tabel 4.5 : Universitas Sumatera Utara 55 Case Processing Summary N Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .840 .830 27 Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS Statistic 19 Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Pada tabel case processing summary dapat dilihat bahwa nilai N Jumlah Responden adalah valid 100 sebanyak 30 kuesioner. Akan tetapi dari tabel reliability Statistics kita dapat melihat hasil reabilitasnya berdasarkan dari hasil cronbach’s Alpha sehingga dapat disimpulkan dari 30 kuesioner yang di sebar, hanya 27 responden yang menjawab dengan serius atau dengan sebenar – benarnya.

4.2.3 Analisa Korelasi

Analisa korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yaitu variabel pengharapan yang merupakan variabel terikat dengan variabel-variabel kriteria ukuran yang merupakan variabel bebas. Hubungan antara variabel menghasilkan nilai positif atau negatif dengan batasan nilai koefisien korelasi r Pearson Correlation Coeficient adalah 1 untuk hubungan positif dan -1 untuk hubungan negatif Siegel 1990. Data output keluaran hasil analisa korelasi dapat dilihat pada tabel 4.6 : Universitas Sumatera Utara 56 Correlations X4 X6 X7 X8 X12 X14 X15 X17 X18 X19 X20 X23 Y X4 Pearson Correlation 1 .274 .339 .632 .392 .456 .388 .703 .754 .517 .471 .039 .471 Sig. 2-tailed .142 .067 .000 .032 .011 .034 .000 .000 .003 .009 .838 .009 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X6 Pearson Correlation .274 1 .295 .332 .579 .449 .157 .334 .097 .567 .537 .107 .537 Sig. 2-tailed .142 .113 .073 .001 .013 .408 .071 .609 .001 .002 .573 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X7 Pearson Correlation .339 .295 1 .473 .606 .186 .515 .326 .356 .254 .689 .484 .689 Sig. 2-tailed .067 .113 .008 .000 .325 .004 .078 .054 .176 .000 .007 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X8 Pearson Correlation .632 .332 .473 1 .542 .522 .339 .626 .469 .538 .535 .260 .535 Sig. 2-tailed .000 .073 .008 .002 .003 .067 .000 .009 .002 .002 .166 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X12 Pearson Correlation .392 .579 .606 .542 1 .552 .602 .425 .303 .506 .724 .383 .724 Sig. 2-tailed .032 .001 .000 .002 .002 .000 .019 .104 .004 .000 .037 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X14 Pearson Correlation .456 .449 .186 .522 .552 1 .056 .605 .460 .794 .377 .068 .377 Sig. 2-tailed .011 .013 .325 .003 .002 .767 .000 .011 .000 .040 .723 .040 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X15 Pearson Correlation .388 .157 .515 .339 .602 .056 1 .367 .100 .129 .662 .439 .662 Sig. 2-tailed .034 .408 .004 .067 .000 .767 .046 .601 .497 .000 .015 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X17 Pearson Correlation .703 .334 .326 .626 .425 .605 .367 1 .671 .773 .505 .232 .505 Sig. 2-tailed .000 .071 .078 .000 .019 .000 .046 .000 .000 .004 .217 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X18 Pearson Correlation .754 .097 .356 .469 .303 .460 .100 .671 1 .660 .321 .030 .321 Sig. 2-tailed .000 .609 .054 .009 .104 .011 .601 .000 .000 .083 .873 .083 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X19 Pearson Correlation .517 .567 .254 .538 .506 .794 .129 .773 .660 1 .510 -.010 .510 Sig. 2-tailed .003 .001 .176 .002 .004 .000 .497 .000 .000 .004 .959 .004 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X20 Pearson Correlation .471 .537 .689 .535 .724 .377 .662 .505 .321 .510 1 .539 1.000 Sig. 2-tailed .009 .002 .000 .002 .000 .040 .000 .004 .083 .004 .002 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X23 Pearson Correlation .039 .107 .484 .260 .383 .068 .439 .232 .030 -.010 .539 1 .539 Sig. 2-tailed .838 .573 .007 .166 .037 .723 .015 .217 .873 .959 .002 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Y Pearson Correlation .471 .537 .689 .535 .724 .377 .662 .505 .321 .510 1.000 .539 1 Universitas Sumatera Utara 57 Sig. 2-tailed .009 .002 .000 .002 .000 .040 .000 .004 .083 .004 .000 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS 19 Tabel 4.6 Tabel Korelasi Data Dari output data tersebut maka variabel bebas yang berkorelasi dengan variabel terikat adalah : X4, X6, X7, X8, X12, X14, X15, X17, X19, X20, dan X23. Sehingga kesimpulan data dapat dilihat pada tabel 4.7 : Item Koefisien korelasi Syarat Kesimpulan X4 .471 r0.361 Valid X6 .537 r0.361 Valid X7 .689 r0.361 Valid X8 .535 r0.361 Valid X12 .724 r0.361 Valid X14 .377 r0.361 Valid X15 .662 r0.361 Valid X17 .505 r0.361 Valid X19 .510 r0.361 Valid X20 1.00 r0.361 Valid X23 .539 r0.361 Valid Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS Statistic 19 Tabel 4.7 Variabel yang saling berkorelasi

4.3 Faktor Penyebab Pembengkakan Biaya

Setelah didapat hasil output pengolahan data untuk uji relibilitas, uji validitas, dan uji korelasi dengan menggunakan program SPSS 19. Maka didapat faktor – faktor penyebab terjadinya pembengkakan biaya cost overrun. Data – data tersebut dapat kita urutkan berdasarkan peringkat dari variabel – variabel yang saling berkorelasi dalam uji korelasi. Universitas Sumatera Utara 58 1. Berdasarkan hasil pengolahan data, variabel X20 yaitu kekurangan tenaga kerja menjadi penyebab utama terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 1,00. 2. Variabel X12 yaitu dokumen kontrak yang tidak lengkap menjadi penyebab kedua terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,724. 3. Variabel X7 yaitu terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang sama menjadi penyebab ketiga terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,689. 4. Variabel X15 yaitu terlambat kekurangan bahan atau material pada waktu pelaksanaan menjadi penyebab keempat terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,662. 5. Variabel X23 yaitu keterlambatan jadwal karena pengaruh cuaca menjadi penyebab kelima terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,539. 6. Variabel X6 yaitu terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu jelek menjadi penyebab keenam terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,537. 7. Variabel X8 yaitu terjadi perbedaan perselisihan pada proyek menjadi penyebab ketujuh terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,535. 8. Variabel X19 yaitu kerusakan material menjadi penyebab kedelapan terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,510. Universitas Sumatera Utara 59 9. Variabel X17 yaitu pemakaian bahan material yang salah menjadi penyebab kesembilan terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,505. 10. Variabel X4 yaitu ketidak tepatan estimasi biaya menjadi penyebab kesepuluh terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,471. 11. Variabel X14 yaitu adanya kenaikan harga material menjadi penyebab terakhir terjadinya pembengkakan biaya cost overrun dengan nilai korelasi sebesar 0,377. Peringkat tersebut dapat kita lihat pada tabel 4.8 : Peringkat Variabel Faktor Penyebab 1 X20 Kekurangan tenaga kerja. 2 X12 Dokumen Kontrak yang tidak lengkap. 3 X7 Terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang sama. 4 X15 Terlambatkekurangan bahanmaterial waktu pelaksanaan. 5 X23 Keterlambatan jadwal karena pengaruh cuaca. 6 X6 Terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu jelek. 7 X8 Terjadi perbedaanperselisihan pada proyek. 8 X19 Kerusakan material. 9 X17 Pemakaian bahanmaterial yang salah. 10 X4 Ketidaktepatan estimasi biaya. 11 X14 Adanya kenaikan harga material. Tabel 4.8 Peringkat Penyebab Pembengkakan Biaya Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel – variabel tersebut diatas adalah faktor penyebab pembengkakan biaya yang valid berdasarkan hasil uji dengan menggunakan program SPSS 19. Universitas Sumatera Utara 60

4.4 Faktor Pembengkakan Biaya Yang Ditinjau Di Luar Biaya Proyek