Peralatan Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Pengumpulan Data dan Variabel Penelitian

41 2. Tahap II Disebut tahap mencari data lapangan dan pengumpulan data. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah : a. Survei lapangan untuk melihat apakah proyek yang ada memenuhi syarat untuk dijadikan lokasi penelitian. b. Menentukan zona yang akan diamati. c. Pengumpulan data. 3. Tahap III Disebut tahap penelitian atau scoring data kuesioner dan rekapitulasi data. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah memberikan scoring terhadap jawaban responden dalam kuesioner 4. Tahap IV Yang disebut dengan tahap analisis data. Adapun langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yaitu menganalisis data penelitian dengan menggunakan analisis deskripsi dengan bantuan program komputer SPSS. 5. Tahap V Tahap pembahasan hasil analisis. Langkah yang dilakukan adalah melakukan pembahasan dari hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pembengkakan biaya proyek perumahan untuk mendapatkan kesimpulan.

3.4 Peralatan Penelitian

Dalam proses pengumpulan data peralatan yang digunakan antara lain : 1. Lembar formulir pengisian kuesioner. Universitas Sumatera Utara 42 2. Alat tulis dan alat bantu lain. 3. Komputer sebagai alat proses pengolahan data.

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan, Bertujuan untuk mencari data yang sifatnya tidak tertulis, ataupun merupakan data yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Survei yang dilakukan tersebut antara lain adalah :pengamatan lapangan, pengisian kuesioner dan wawancara. Pencatatan survei pengamatan lapangan dan wawancara akan dilakukan oleh pengamat sedangkan kuesioner dapat diisi oleh pengamat maupun respondennya. 2. Data Sekunder Merupakan kegiatan pencarian data melalui kajian literatur, hasil penelitian terdahulu, peta-peta yang dibutuhkan, data kependudukan, kondisi wilayah penelitian, ataupun data tertulis lainnya, yang didapatkan langsung dari instansi yang terkait. Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan data-data instansional yang selanjutnya akan diolah dengan alat analisis yang telah tersedia. Teknik ini dibutuhkan untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data dan membuat target-target yang dibutuhkan dalam penelitian. Baik data primer maupun data sekunder yang berhasil dikumpulkan, dipisahkan sesuai karakteristik datanya. Data deskriptif dipisahkan dari data yang berbentuk angka, atau data kualitatif dipilah dari data kuantitatif dan kemudian siap dianalisa. Universitas Sumatera Utara 43

3.6 Pengumpulan Data dan Variabel Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara menyebar kuesioner terhadap responden yang sesuai dengan peneilitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan data yang valid, dimana pengumpulan data tersebut terdiri atas 3 tahap berikut : a. Tahap Pertama Pada tahap pertama pengumpulan data berupa variabel-variabel yang menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya diperoleh dari studi literatur berupa jurnal-jurnal peneltian terdahulu, dan buku-buku yang terkait pada penelitian ini. Variabel dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian Fahirah F. 2005 dengan judul Identifikasi penyebab overrun biaya pada proyek konstruksi gedung. Variabel-variabel yang didapat berdasarkan literatur dijadikan pertanyaan pada kuisioner dengan keseluruhan variabel – variabel awal berjumlah 42 sub-indikator. b. Tahap Kedua Pada Tahap ini dilakukan kualifikasi terhadap variabel – variabel yang di dapat untuk membatasi permasalahan yang terjadi didalam penelitian. Setelah dilakukan pemeriksaan, di dapat beberapa variabel yang memiliki pengertian yang sama dan juga variabel yang inti penyebabnya tidak berkaitan dengan permasalah yang ada. Oleh sebab itu variabel – variabel tersebut dikualifikasi, sehingga didapat hasil akhir variabel berjumlah 27 sub-indikator. Variabel – variabel tersebut dapat kita lihat pada table 3.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara 44 Variabel Penyebab Pembengkakan Biaya X1 Data dan informasi proyek yang kurang lengkap. X2 Tidak memperhitungkan biaya tak terduga contingencies. X3 Tidak memperhatikan faktor resiko pada lokasi dan konstruksi. X4 Ketidak tepatan estimasi biaya. X5 Tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan. X6 Terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu jelek. X7 Terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang sama. X8 Terjadi perbedaanperselisihan pada proyek. X9 Penanggung jawab proyek tidak kompetencakap. X10 Waktu yang panjang antara SPK Surat Perintah Kerja dan pelaksanaan proyek. X11 Sering terjadi perubahan desain. X12 Dokumen Kontrak yang tidak lengkap. X13 Penunjukan subkontraktor dan suplier yang tidak tepat. X14 Adanya kenaikan harga material. X15 Terlambatkekurangan bahanmaterial waktu pelaksanaan. X16 Tidak adanya quality control kontrol kualitas X17 Pemakaian bahanmaterial yang salah. X18 Pencurian bahanmaterial. X19 Kerusakan material. X20 Kekurangan tenaga kerja. X21 Produktivitas tenaga kerja yang burukrendah. X22 Cara pembayaran yang tidak tepat waktu. X23 Keterlambatan jadwal karena pengaruh cuaca. X24 Terjadi fluktuasi upah tenaga kerja. X25 Sering terjadi penundaan pekerjaan. X26 Terjadi huruharakerusuhan di sekitar lokasi proyek. Y Berdasarkan pengalaman anda, berapa persen pembengkakan biaya yang terjadi di proyek Tabel 3. 2 Variabel penyebab pembengkakan biaya Cost overrun Universitas Sumatera Utara 45 Keterangan : Variabel X : Variabel X di sini sebagai komponen dari variable bebas Variabel Y : Variabel Y di sini sebagai komponen dari variable terikat yang di pengaruhi oleh satu atau lebih variable bebas c. Tahap Ketiga Pada tahap ini data variabel – variabel yang telah di kualifikasi kemudian diolah untuk dijadikan pertanyaan kuisioner yang disusun untuk diberikan kepada responden.

3.7 Pembuatan Kuesioner