59
2. Bila F hitung 1 tabel, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. PV Hasil PV Peneliti a
0,05 maka Ho gagal ditolak dan Ho ditolak. d. Berdasarkan probability value
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima dan Ho ditolak jika probabilitas kurang dari 0,05.
e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu
menjelaskan variabel independennya.
3.5.2.3. Pengujian Dengan Koefisien Regresi Parsial Uji t
Pengujian terhadap koefsien regresi secara parsial dilakukan dengan uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengatahui signifikansi peran secara parsial antara
variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Dengan tingkat signifikansi sebesar
95, nilai t hitung dari masing-masing koefisien regresi kemudaian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t-hitung t-tabel atau prob-sig α = 5 bararti bahwa
masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Asumsi Klasik
Analisis data yang dilakukan yaitu analisi regresi berganda dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 19.0. untuk mendapat
estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan pengujian asumsi regresi klasik, yaitu : uji multikolineritas, uji heterokedastisitas,
uji autokorelasi dan uji normalitas.
4.1.1. Uji Multikolinearitas Terjadinya gejala multikolinearitas pada suatu data dalam penelitian
dapat diketahui dengan memperhatikan nilai Variance- Inflation Factor VIF, tolerance, eigenvalue, contition index serta correlations antar variabel independen
dalam penelitian tersebut yang dihasilkan dari pengestimasian persamaan regresi berganda. Suatu data dapat dikatakan terbebas dari gejala multikolinearitas jika;
1. Nilai VIF kurang dari 10 sepuluh VIF 10 2. Nilai tolerance kurang dari 0,05 Tolerance 0,05
3. Nilai Eigenvalue lebih dari 0 nol Eigenvalue 0, 4. Nilai Condition Index kurang dari 15 lima belas condition Index 15,
5. Nilai correlation antar variabel independen lebih kecil dari 0,95 correlation 0,95.
Dari data yang diolah menggunakan program SPSS 19.0 didapatkan hasil uji Multikolinearitas seperti yang terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.1. Hasil Uji Multikolinearitas Harga Saham AALI, LSIP, UNSP, TBLA dan SGRO
Saham Nilai VIF Nilai
Tukar Rupiah Nilai VIF Suku
Bunga BI Nilai VIF
Tingkat Inflasi Kesimpulan
AALI 6,650
3,076 3,341
Tidak Multikolinearitas LSIP
5,668 4,005
2,417 Tidak Multikolinearitas
UNSP 5,677
3,566 3,876
Tidak Multikolinearitas TBLA
7,546 4,550
2,605 Tidak Multikolinearitas
SGRO 7,223
4,213 2,673
Tidak Multikolinearitas Sumber : Data Sekunder yang diolah
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa Inflasi, SBI, dan Kurs sebagai variabel independen mempunyai nilai tolerance kurang dari 10 persen yang berarti tidak
terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 90 persen. Dari hasil VIF juga terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki
nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
4.1.2. Uji Autokorelasi Data