33
a. Dengan menggunakan harga umum b. Dengan menggunakan angka deflator
c. Dengan menggunakan indek harga umum IHK d. Dengan menggunakan harga pengharapan
e. Dengan menggunakan indeks harga dalam dan luar negeri Adapun data inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laju inflasi
indeks harga umum tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tahun 2007 sampai dengan 2012.
2.6. Saham
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Dengan demikian paar modal dapat juga diartikan sebagai sarana
perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjangnya dengan menjual saham atau megeluarkan obligasi. Pengertian pasar modal yang dalam
bahasa Inggris disebut stock exchange atau stock market, adalah “an organized market or exchange where shares stock are traded”, yaitu suatu pasar yang
terorganisir di mana berbagai jenis efek-efek diperdagangkan. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana investor dan pihak yang membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
34
dana issuer. Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan
return sedangkan pihak issuer dalam hal ini perusahaan dapat memenfaatkandana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu
tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kumungkinan dan kesempatan
memperoleh imbalan return bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Ada beberapa tipe dari saham, ternasuk saham biasa common stock, saham preferen prefrred stock, saham harta treasury stock, dan saham kelas
ganda dua class stock. Stock preferen bisanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam pembagian dividen dan aset, dan kadangkala
memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan menveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak menolak ketika saham yang dikeluarkan yaitu,
pemegang saham preferen dapat membeli saham yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham tersebut ditawarkan kepada orang lain. Saham yang
biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas
saham contohnya, kelas A, kelas B, kelas C masing-masing dengan keuntungan dan kerugaiannya, sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham yang telah dibeli
kembali dari masyarakat. Saham biasa, dikenal sebagai sekuritas penyertaan, sekuritas ekuitas atau
sukup disebut ekuitas equitas, menunjukkan bagian kepemilikan di sebuah
Universitas Sumatera Utara
35
perusahaan. Masing – masing lembar saham bisa mewakili satu suara tentang segala hal dalam pengurusan perusahaan suara tersebut dalam rapat tahunan
perusahaan dan pembagian keuntungan. Pembayaran dividen dapat juga digunakan sebagai sinyal bahwa
perusahaan telah menunjukkan kinerjanya dengan baik dan penurunan dividen menunjukkan kinerja perusahaan yang buruk. Argumen ini dapat menjelaskan
mengapa perusahaan membayarkan dividen yang disesuaikan dengan laba bersih. Pada dasarnya, perusahaan cenderung menigkatkan dividen jika terdapat
tingkat profitabilitas yang tinggi di masa depan dan menurunkan jika manajemen yakin bahwa tidak terdapat cash flows yang mendukung pembayaran dividen
sesuai dengan packing order theory. Perubahan pembayaran dividen ini mengandung informasi yang memungkinkan investor merevisi prediski mereka
tentang prospek perusahaan dan akibatnya terjadi penyesuaian harga saham ketika perubahan diumumkan. Di sekitar tanggal pengumuman dividen, peningkatan
dividen secara umum menimbulkan abnormal returns yang positif bagi investor. Hal ini disebabkan karena pada umumnya peningkatan dividen diinterprestasi
sebagai sebuah kebijakan yang mengandung informasi baik dalam kaitannya dengan prospek perusahaan di masa mendatang.
Namun demikian, peningkatan dividen dapat pula menjadi sinyal negatif bagi investor. Perusahaan yang meningktkan pembayaran dividen dapat dianggap
sebagai perusahaan yang sudah tidak berprospek di masa mendatang, karena dividen pada dasarnya adalah sisa dana yang dibagikan karena kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
36
reinvestasi sudah terpenuhi, maka dividen yang tinggi dapat mengandung arti tidak adanya investasi yang prospektif di masa mendatang.
2.7. Signalling Theory