45
investasi dengan membeli saham sehingga permintaan saham akan meningkat dan akan mendorong peningkatan harga saham.
Tingkat inflasi yang tinggi memiliki hubungan yang negatif terhadap indeks harga saham. Jika peningkatan biaya faktor produksi lebih tinggi daripada
peningkatan yang dapat dinikmati oleh perusahaan, profitabilitas perusahaan akan menurun Harianto, 1998, menyebabkan efek ekuitas menjadi kurang kompetitif
sehingga berdampak pada penurunan harga saham di pasar modal. Berdasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka akan
di uji apakah variabel kurs rupiah terhadap dollar US, suku bunga SBI dan laju inflasi berpengaruh terhadap harga saham sektor perkebunan dan dapat
digambarkan model sebagai berikut ini
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
2.11. Perumusan Hipotesis
Berpedoman pada kerangka pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Nilai Tukar rupiah terhadap Dolar Amerika
Tingkat Suku Bunga SBI
Tingkat Laju Inflasi Harga Saham
Sektor Perkebunan
+
-
-
Universitas Sumatera Utara
46
H1 : Terdapat pengaruh positif nilai tukar dollar terhadap rupiah pada indeks
harga saham sektor perkebunan di BEI. H2
: Terdapat pengaruh negatif suku bunga terhadap indeks harga saham sektor perkebunan di BEI.
H3 : Terdapat pengaruh negatif tingkat inflasi terhadap harga saham sektor
perkebunan di BEI.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB III METODE PENELITIAN
Sebelum suatu penelitian dilaksanakan, maka terlebih dahulu perlu ditentukan metode yang akan digunakan. Hal ini akan membantu di dalam
pelaksanaan penelitian. Pada bab ini terbagi menjadi 5 sub bab yaitu 3.1 mengenai jenis dan sumber data. Sub bab 3.2 mengenai populasi dan sampel. Metode
pengumpulan data dan defenisi operasional variabel pada sub bab 3.3 dan sub bab 3.4. dan teknik analisis pada sub bab 3.5.
3.1. Sumber Data
Jenis data yang diapakai dalam penelitian ini adalah data sekunder tahunan yang meliputi :
1. Data mengenai tingkat suku bunga SBI jangka tahun 2007 – 2012 diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia.
2. Data imflasi diambil dari data tahunan periode 2007 – 2012 yang terdapat pada indikator ekonomi dari BPS.
3. Data kurs valuta asing yang diperoleh dari dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia tahun 2007 – 2012 dan,
4. Data yang dipublikasikan divisi riset pengembangan BEI: • Monthly Statistic
• Fact book IDX • Indonesian Capital Market Directory
Universitas Sumatera Utara
48
Data sekunder diperoleh dengan metode pengamatan saham-saham perkebunan yang listed selama pengamatan dari tahun 2007 sampai dengan
2012.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari semua unsur yang ciri- cirinya akan diduga Singarimbun, 1998. Populasi dalam penelitian ini adalah
harga saham sektor perkebunan di BEI januari 2007-2012 yang telah dibuat indeksnya oleh BEI. Penentuan pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunkan teknik purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan kriteria tertentu Emory and Cooper, 1999
Populasi dari penelitian ini adalah indeks harga saham sektor perkebunan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian 2007- 2012.
Adapun teknik pengambilan sampel yang dihgunakan dalam penelitian ini adalah non prababilitas. Metode penelitian sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, dimana peneliti memiliki kriteria atau tujuan tertentu terhadap sampel yang akan diteliti Indrianto, 1999.
Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dimana sampel harus memenuhi kriteria:
1. Indeks harga saham sektor perkebunan di Bursa Efek Indonesia pada periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2012
2. Data tersedia untuk dianalisis.
Universitas Sumatera Utara
49
3.3. Metode Pengumpulan data