Kerangka Konseptual Jenis Penelitian

23

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Laba akuntansi adalah laba bersih setelah pajak yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Selain laba akuntansi, laba tunai perusahaan juga harus diperhatikan. Laba tunai adalah laba akuntansi setelah diperhitungkan dengan transaksi non kas. Walaupun perusahaan memperoleh laba, tetapi tidak memiliki kas yang cukup maka ada kemungkinan perusahaan tidak membagikan dividen kas dan laba tersebut akan ditahan perusahaan untuk kegiatan reinvestasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa laba akuntansi dan laba tunai berpengaruh terhadap dividen kas. Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Suharli 2007 mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki likuiditas lebih baik maka akan mampu membayar dividen lebih banyak. Okpara 2009 dalam jurnal Al-Khadhiri 2013, mengatakan bahwa current ratio adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakkan pembayaran dividen di Nigeria selain laba dan dividen tahun sebelumnya. Dalam hal ini, likuiditas diduga Laba Akuntansi X 1 Laba Tunai X 2 Likuiditas Z Dividen Kas Y Universitas Sumatera Utara 24 dapat memoderasi hubungan laba dengan dividen kas. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan rasio yang digunakan Suharli 2007 dan Okpara 2009. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cash ratio karena rasio ini menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam memenuhi kewajiban lancar pada tahun yang bersangkutan.

2.3 Hipotesis Penelitian

1. Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas

Perusahaan umumnya menetapkan porsi dividen yang akan dibagikan dari laba akuntansi. Dalam penelitian Harahap 2007, apabila laba akuntansi yang diperoleh perusahaan semakin tinggi maka semakin tinggi dividen kas yang akan dibagikan kepada investor. Sebaliknya, apabila laba akuntansi yang diperoleh rendah maka dividen kas yang dibagikan juga rendah. Berdasarkan analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 1a = Laba Akuntansi berpengaruh terhadap Dividen Kas. Ketersediaan laba tunai yang besar dalam perusahaan akan memampukan perusahaan membayarkan dividen tunai dalam jumlah yang besar. Sebaliknya jika laba tunai yang di peroleh perusahaan kecil maka dividen yang dibagikan juga kecil. Berdasarkan analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 1b = Laba Tunai berpengaruh terhadap Dividen Kas. H 1c = Laba Akuntansi dan Laba Tunai berpengaruh terhadap Dividen Kas secara simultan Universitas Sumatera Utara 25

2. Likuditas dapat memoderasi hubungan laba akuntansi terhadap dividen kas

Semakin tinggi laba bersih yang diperoleh perusahaan maka dividen kas yang dibagikan akan semakin besar karena dividen biasanya ditetapkan dari porsi laba bersih. Perusahaan juga perlu memperhatikan tingkat likuiditas sebelum membayar dividen Waston dan Head, 2007. Jika tingkat likuiditas terlalu rendah, ada kemungkinan kreditur membatasi pembayaran dividen oleh perusahaan Kibet, 2012. Dengan kata lain, walaupun perusahaan memperoleh laba bersih tapi tingkat likuiditas rendah, jumlah dividen yang akan dibagikan perusahaan juga rendah. Jika tingkat likuiditas tinggi, maka jumlah dividen kas yang dibagikan juga tinggi. Berdasarkan analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 2 = Likuiditas dapat memoderasi pengaruh Laba Akuntansi terhadap Dividen Kas.

3. Likuiditas dapat memoderasi hubungan laba tunai terhadap dividen kas

Pembayaran dividen kas berarti pengeluaran kas oleh perusahaan. Namun, jika perusahaan mempunyai tingkat likuiditas yang rendah maka ada kemungkinan kas perusahaan tersebut dialihkan untuk membayar utang. Hal ini berarti mengurangi jumlah dividen kas yang akan dibagikan. Sebaliknya, jika likuiditas tinggi maka dividen yang dibayarkan juga semakin tinggi. H 3 = Likuiditas dapat memoderasi pengaruh Laba Akuntansi terhadap Dividen Kas. Universitas Sumatera Utara 26 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Erlina 2007 : 62, desain penelitian merupakan suatu rancangan dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas dengan likuiditas sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menghasilkan data riil berupa angka dan dapat diukur dengan pasti. 3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

6 58 76

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 80 70

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 24 79

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan industri konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 56 82

PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA PERIODE 2010-2012.

0 2 30

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 21

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Dividen - Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 3 11