Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

39 Tabel 4.1 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 63 Kolmogorov-Smirnov Z 1.260 Asymp. Sig. 2-tailed .084 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : lampiran 8 Hasil dari pengolahan data penelitian dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang tersaji dengan Tabel 4.1 diperoleh signifikansi variabel dividen kas lebih besar dari 0,05 yaitu 0,084 yang menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi secara normal.

4.2.2 Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan tolerance antar variabel independen. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1, hal ini berarti terdapat gejala multikolinearitas. Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Laba Akuntansi .198 5.040 Laba Tunai .198 5.040 Sumber : lampiran 8 Data yang disajikan pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance dan VIF dari variabel Laba Akuntansi sebesar 0,198 dan 5,040 dan Universitas Sumatera Utara 40 untuk variabel Laba Tunai adalah sebesar 0,198 dan 1,250. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dalam model ini tidak terdapat masalah multikolonieritas antara variabel bebas karena nilai tolerance berada di bawah 1 dan nilai VIF di bawah angka 10.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah di dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dalam suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi heterokesdastisitas. Uji heterokesdastisitas ini dapat dilihat dari grafik scatterplot berikut ini: Sumber : lampiran 8 Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot yang tersaji pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini sehingga model regresi ini layak dipakai untuk Universitas Sumatera Utara 41 memprediksi variabel Dividen Kas berdasarkan masukan variabel independen Laba Akuntansi dan Laba Tunai. Adanya titik-titik yang menjauh dari titik-titik lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

6 58 76

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 80 70

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 24 79

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan industri konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 56 82

PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA PERIODE 2010-2012.

0 2 30

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 21

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Dividen - Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 3 11