Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Usia Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Lokasi Tumor

Tabel 4.7. Distribusi Staining Intensity S100 pada Meningioma Staining Intensity S100 n 20 64,5 +1 3 9,7 +2 1 3,2 +3 7 22,6 Total 31 100.0

4.1.8. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari jenis kelamin laki-laki, 5 orang tidak menunjukan intensitas pewarnaan pada protein S100, 3 orang menunjukkan intensitas pewarnaan +1 dan 3 orang lainnya menunjukkan intensitas pewarnaan +3. Sedangkan jenis kelamin perempuan, 15 orang tidak menunjukkan intensitas pewarnaan protein S100, 1 orang menunjukkan intensitas pewarnaan +2 dan 4 lainnya menunjukkan intensitas pewarnaan +3. Tabel 4.1.8. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Jenis Kelamin SI Pewarnaan S100 Total +1 +2 +3 Jenis Kelamin Laki-laki 5 3 3 11 Perempuan 15 1 4 20 Total 20 3 1 7 31

4.1.9. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Usia

Setelah dilakukan cross tabulation antara SI dan usia diperoleh hasil dari 4 kasus kelompok umur 20-29, 1 kasus tidak menunjukkan intensitas pewarnaan, dan 3 kasus menunjukkan intensitas pewarnaan kuat. Pada kelompok usia 30-39, 5 kasus tidak menunjukkan intensitas pewarnaan, 2 kasus menunjukkan intensitas pewarnaan sedikit, 1 kasus menunjukkan intensitas pewarnaan Universitas Sumatera Utara sedang. Pada kelompok usia 40-49, 11 kasus tidak menunjukkan intensitas pewarnaan, dan 2 kasus menunjukkan intensitas pewarnaan kuat. Pada kelompok usia 50-59, 3 kasus tidak menunjukkan intensitas pewarnaan, dan 2 kasus menunjukkan intensitas pewarnaan kuat. Sedangkan pada kelompok usia 60-69, 1 orang menunjukkan intensitas pewarnaan sedikit. Tabel 4.1.9. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Usia SI Pewarnaan S100 Total +1 +2 +3 Kelompok Usia 20 – 29 1 3 4 30 – 39 5 2 1 8 40 – 49 11 2 13 50 – 59 3 2 5 60 – 69 1 1 Total 20 3 1 7 31

4.1.10. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Lokasi Tumor

Setelah dilakukan cross tabulation antara SI dan lokasi tumor diperoleh data dari 8 kasus meningioma convexity yang tidak menunjukkan intensitas pewarnaan sebanyak 6 kasus, yang menunjukkan intensitas pewarnaan sedikit sebanyak 1 kasus dan yang paling kuat intensitas pewarnaannya sebanyak 1 kasus. Pada meningioma parasagital, dari total 8 kasus yang tidak menunjukkan intensitas pewarnaan sebanyak 6 kasus dan yang menunjukkan intensitas pewarnaan sedikit sebanyak 2 kasus. Dua kasus sphenoid ridge meningioma, semuanya menunjukkan intensitas pewarnaan kuat. Satu kasus falx meningioma juga menunjukkan intensitas pewarnaan kuat. Tiga kasus meningioma tuberculum sella, tidak ada yang menunjukkan intensitas pewarnaan. Satu kasus foramen magnum dan petroclival meningioma menunjukkan intensitas pewarnaan kuat, Satu kasus enplaque dan olfactory groove meningioma tidak menunjukkan intensitas pewarnaan, tiga kasus spine meningioma, 1 kasus Universitas Sumatera Utara menunjukkan intensitas pewarnaan kuat, 1 kasus menunjukkan intensitas pewarnaan sedang dan 1 kasus lagi menunjukkan intensitas pewarnaan kuat dan dari 2 kasus posterior fossa meningioma keduanya tidak menunjukkan intensitas pewarnaan S100. Tabel 4.1.10. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Lokasi Tumor SI Pewarnaan S100 Total +1 +2 +3 Lokasi Tumor Convexity 6 1 1 8 Parasagital 6 2 8 Sphenoid Ridge 2 2 Falx 1 1 Tuberculum Sella 3 3 Foramen Magnum 1 1 Petroclival 1 1 Enplaque 1 1 Olfactory Groove 1 1 Spine 1 1 1 3 Posterior Fossa 2 2 Total 20 3 1 7 31

4.1.11. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Grade WHO