Tabel 4.3. Distribusi Berdasarkan Lokasi Tumor Lokasi Tumor
n
Convexity 8
25,8 Parasagital
8 25,8
Sphenoid Ridge 2
6,5 Falx
1 3,2
Tuberculum Sellae 3
9,7 Foramen Magnum
1 3,2
Petroclival 1
3,2 Enplaque
1 3,2
Olfactory groove 1
3,2 Spine
3 9,7
Posterior Fossa 2
6,5
Total 31
100.0
4.1.4. Distribusi Berdasarkan Grade WHO
Berdasarkan grade WHO, diperoleh frekuensi terbanyak adalah tipe meningioma benign sebanyak 28 90,3 kasus. Diikuti oleh atypical sebanyak 2
6,5 kasus dan anaplastic sebanyak 1 3,2 kasus.
Tabel 4.4. Distribusi Berdasarkan Grade Tumor Grade WHO
n
Benign 28
90,3 Atypical
2 6,5
Anaplastic 1
3,2 Total
31 100.0
4.1.5. Distribusi Berdasarkan Jenis Histopatologi Tumor
Berdasarkan jenis histopatologi tumor, diperoleh frekuensi terbanyak adalah meningothelial meningioma sebesar 14 70 kasus, diikuti oleh
Universitas Sumatera Utara
transitional meningioma 3 15 kasus, fibroblastic meningioma 2 10 kasus, dan atypical meningioma 1 5 kasus.
Tabel 4.5. Distribusi Berdasarkan Jenis Histopatologi Tumor Jenis Histopatologi
n
Meningothelial 17
54,8 Fibroblastic
4 12,9
Psammomatous 2
6,5 Transitional
4 12,9
Secretory 1
3,2 Atypical
2 6,5
Anaplastic 1
3,2 Total
31 100.0
4.1.6. Distribusi Berdasarkan Rekurensi Tumor
Berdasarkan rekurensi tumor, didapati 4 12,9 orang penderita yang mengalami rekurensi meningioma.
Tabel 4.6. Distribusi Berdasarkan Rekurensi Tumor Rekurensi
n
Ya 4
12,9 Tidak
27 87,1
Total 31
100.0
4.1.7. Distribusi Staining Intensity S100 pada Meningioma
Dari seluruh sampel meningioma yang diberi pewarnaan imunohistokimia S100, didapatkan hasil 20 sampel 64,5 memiliki SI 0 atau tidak menyerap
warna, 7 sampel meningioma 22,6 memiliki SI +3, 1 sampel meningioma memiliki SI +2 dan 3 sampel meningioma 9,7 memiliki SI +1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Distribusi Staining Intensity S100 pada Meningioma Staining Intensity S100
n
20 64,5
+1 3
9,7 +2
1 3,2
+3 7
22,6
Total
31 100.0
4.1.8. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari jenis kelamin laki-laki, 5 orang tidak menunjukan intensitas pewarnaan pada protein S100, 3 orang menunjukkan intensitas pewarnaan +1
dan 3 orang lainnya menunjukkan intensitas pewarnaan +3. Sedangkan jenis kelamin perempuan, 15 orang tidak menunjukkan intensitas pewarnaan protein
S100, 1 orang menunjukkan intensitas pewarnaan +2 dan 4 lainnya menunjukkan intensitas pewarnaan +3.
Tabel 4.1.8. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Jenis Kelamin SI Pewarnaan S100
Total +1
+2 +3
Jenis Kelamin
Laki-laki 5
3 3
11 Perempuan
15 1
4 20
Total 20
3 1
7 31
4.1.9. Distribusi Staining Intensity S100 Berdasarkan Usia