S100 dan Meningioma Protein S100

Peningkatan kadar S100B pada urin yang ditemukan pada bayi baru lahir dengan gangguan pertumbuhan dalam rahim pada minggu pertama sesudah kelahiran berhubungan dengan tingkat kerusakan otak. Kadar S100B berhubungan dengan derajat gangguan neurologis bayi tersebut Florio, 2006.

2.2.4. S100 dan Meningioma

Marker diagnostik meningioma terpenting adalah imunoreaktifitas membaran terhadap EMA Epithelial Membrane Antigen Abramovich, 1999; Burger 2007 Dari subtipe dasar meningioma, pewarnaan imunohistokimia EMA mungkin lebih jelas pada tipe meningothelial dan transisional dibandingkan pada tipe fibrous. Sekitar 20 meningioma reaktif terhadap pewarnaan S100, dimana meningioma tipe fibrous merupakan varian yang paling reaktif terhadap pewarnaan ini. Burger, 2007; Sav 2010 Dari semua anggota keluarga S100, hanya ekspesi S100A5 yang berhubungan dengan nilai prognostik signifikan terhadap rekurensi tumor. Analisa regresi Cox menunjukkan nilai prognostik yang signifikan ini independen terhadap usia pasien. Kombinasi dari usia pasien dan pewarnaan S100A5 memungkinkan identifikasi kelompok pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami rekurensi tumor. Hancq S et al menyimpulkan bahwa S100A5 mungkin memiliki peranan terhadap rekurensi meningioma grade I WHO yang telah direseksi total Hancq, 2004. Dijumpainya protein S100 pada beberapa tipe meningioma bukan merupakan hal yang tidak terduga. Spesimen baru meningioma kadang-kadang menunjukkan jejak atau reaksi positif terhadap protein S100 pada microcomplement fixation assay. Meningioma secara umum dianggap merupakan tumor yang berasal dari meningen. Embryologis mengindikasikan bahwa sel dari leptomeninx manusia Universitas Sumatera Utara berasal dari sel neural crest embryo, sementara sel meningen lain adalah fibroblast yang berasal dari jaringan mesenkim disekitarnya. Penjelasan ini memudahkan pengertian mengapa meningioma memiliki berbagai tampilan histologi, dan mengapa meningioma sering menjadi bagian kelainan displasia sel selubung saraf yang dikenal sebagai penyakit von Recklinghausen Neurofibromatosis tipe I. Alasan mengapa distribusi protein S100 yang berbeda diantara subgrup meningioma belum dapat dimengerti sepenuhnya. Peneliti menduga sel glia yang terletak berdekatan dengan meningioma mungkin terlibat dalam pembentukan tumor dan mengalami stimulasi untuk proliferasi oleh sel tumor. Namun tampaknya teori ini tidak sesuai dengan sifat meningioma yang tumbuh lambat, globular, dan sangat jarang menginfiltrasi jaringan otak.Teori lain menyebutkan meningioma yang berasal dari prekursor non neuronal mungkin mensintesa protein S100 de novo sebagai akibat ekspresi gen yang berubah menjadi maligna. Teori ini juga memiliki kelemahan karena kenyataannya meningioma adalah tumor yang secara biologis bersifat jinak. Teori histogenesis menjelaskan bahwa meningioma terdiri dari berbagai tumor dengan berbagai histogenesis yang berbeda. Meningioma yang menunjukkan ekspresi protein S100 dapat berasal baik dari komponen neuroectodermal maupun mesenkim. Beberapa penulis menduga bahwa beberapa sel pada pachymeninx mungkin dapat mensekresikan protein S100, karena studi imunohistokimia sebelumnya gagal menunjukkan protein S100 disekresikan oleh leptomeninx. Tabuchi, 1984 Pewarnaan imunohistokimia S100 yang positif dijumpai pada 40 meningioma chordoid. Reaktifitas terhadap S100 mungkin dapat mengeksklusikan diagnosa meningioma chordoid Ankur, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.3. Kerangka Konseptual

Gambar 2.3. Kerangka konsep penelitian Ekspresi S100 pada meningioma 1. Karakteristik Jenis Kelamin 2. Karakteristik Usia 3. Karakteristik Lokasi Tumor 4. Karakteristik grade WHO 5. Karakteristik Jenis Histopatologi

6. Karakteristik Rekurensi Tumor

Universitas Sumatera Utara