peningkatan yang cukup signifikan mulai dari tahun 2005 sd 2007, yaitu senilai 28 miliar rupiah 5,15 dari total ekspor non migas pada tahun 2005,
menjadi senilai 44,5 miliar rupiah 5,60 dari total ekspor non migas pada tahun 2007. Data terinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.1. Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM dan Usaha Besar UB Tahun 2005 – 2009
PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO KECIL. MENENGAH UMKM DAN USAHA BESAR UB TAHUN 2005 - 2009
NO INDIKATO R
SATUAN TAHUN
GRO W TH TAHUN 2005
TAHUN 2006 TAHUN 2007
TAHUN 2008 TAHUN 2009
2005-2009 JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1
47,022,084.00 49,026,380.00
50,150,263.00 51,414,262.00
52,769,280.00 12.22
Unit 45,217,567.00
48,512,438.00 49,608,953.00
50,847,771.00 52,176,795.00
15.39 Unit
1,694,008.00 472,602.00
498,565.00 522,124.00
546,675.00 -67.73
Unit 105,487.00
36,763.00 38,282.00
39,717.00 41,133.00
-61.01
Unit 47,017,062.00
49,021,803.00 50,145,800.00
51,409,612.00 52,764,603.00
12.22
Unit 5,022.00
4,577.00 4,463.00
4,650.00 4,677.00
-6.87
86,305,825.00 90,350,778.00
93,027,341.00 96,780,483.00
98,886,003.00 14.58
2
69,966,508.00 82,071,144.00
84.452.002 87,810,366.00
90,012,694.00 28.65
9,204,786.00 3,139,711.00
3,278,793.00 3,519,843.00
3,521,073.00 -61.75
4,415,322.00 2,698,743.00
2,761,135.00 2,694,069.00
2,677,565.00 -39.36
83,586,616.00 87,909,598.00
90,491,930.00 94,024,278.00
96,211,332.00 15.1
2,719,209.00 2,441,181.00
2,535,411.00 2,756,205.00
2,674,671.00 -1.64
2,774,281.20 3,171,417.10
37,455,493.00 4,693,809.00
5,294,860.90 90.86
3
0.00 1,017,438.70
1,209,622.50 1,510,055.80
1,751,644.60 1,049,055.70
329,215.30 386,404.30
472,830.30 528,244.20
-49.65 445,576.20
436,769.80 511,841.30
630,339.90 713,262.90
60.08
1,494,631.90 1,783,423.80
2,107,868.10 2,613,226.10
2,993,151.70 100.26
1,279,649.40 1,387,993.30
1,637,681.20 2,080,582.90
2,301,709.20 79.87
1,750,815.20 1,770,508.30
1,883,549.10 1,997,938.00
2,088,292.30 19.28
4
0.00 588,505.90
620,864.00 655,703.80
682,462.40 688,159.70
189,666.70 204,395.40
217,130.20 225,478.30
-67.23 291,341.60
257,442.60 275,411.40
292,919.10 306,784.60
5.3
979,501.30 1,035,615.30
1,100,670.90 1,165,753.20
1,214,725.30 24.01
771,314.00 734,893.00
782,878.20 832,184.80
873,567.00 13.26
544,201.80 689,412.50
794,872.10 983,540.40
953,089.90 75.14
5
0.00 11,691.00
12,917.50 16,464.80
14,375.30 28,048.20
27,636.80 31,619.50
40,062.50 36,839.70
31.34 82,289.90
84,440.10 95,826.80
121,481.00 111,039.60
34.94
110,338.10 123,767.90
140,363.80 178,008.30
162,254.50 47.05
433,863.70 565,644.70
654,508.30 805,532.10
790,835.30 82.28
Unit Usaha A+B
- Usaha Mikro - Usaha Kecil UK
- Usaha MenengahUM
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah UMKM
B. Usaha Besar UB
Te naga Ke rja A+B
- Usaha Mikro Orang
- Usaha Kecil UK Orang
- Usaha MenengahUM Orang
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah UMKM Orang
B. Usaha Besar UB Orang
PDB Atas Dasar Harga Be rlaku A+B
- Usaha Mikro Rp. Milyar
- Usaha Kecil UK Rp. Milyar
- Usaha MenengahUM Rp. Milyar
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah UMKM Rp. Milyar
B. Usaha Besar UB Rp. Milyar
PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 A+B
- Usaha Mikro Rp. Milyar
- Usaha Kecil UK Rp. Milyar
- Usaha MenengahUM Rp. Milyar
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah UMKM Rp. Milyar
B. Usaha Besar UB Rp. Milyar
Total Ekspor Non Migas A+B
- Usaha Mikro Rp. Milyar
- Usaha Kecil UK Rp. Milyar
- Usaha MenengahUM Rp. Milyar
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah UMKM Rp. Milyar
B. Usaha Besar UB Rp. Milyar
Keterangan : Sumber Data : Website Depkop UKM
Angka Sementara Angka Sangat Sementara
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang
dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UKM yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia SDM
UKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM
terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya
biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih
merupakan persoalan mendasar bagi UKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan.
Memperhatikan perkembangan pesat dari UKM serta permasalahannya, maka diperlukan partisipasi atau keterlibatan dari Pemerintah selaku Regulator maupun dari
dunia usaha yang lebih besar. Keterlibatan dunia usaha dalam pembinaan dan pengembangan UKM, diterapkan dalam bentuk kegiatan Corporate Social
Responsibility CSR. CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan.
Dengan demikian, CSR merupakan suatu elemen penting dalam kerangka keberlanjutan usaha suatu industri yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan
Universitas Sumatera Utara
sosial budaya. Definisi secara luas yang di tulis sebuah organiasi dunia World Bisnis Council for Sustainable Development
WBCD menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan
kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta
seluruh keluarga. P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Telkom sebagai salah satau Badan
Usaha Milik Negara BUMN dalam pelaksanaan program CSR ini, membentuk suatu unit yang bernama Telkom Community Development Center Telkom CDC.
Unit ini bertanggung-jawab mengelola Program Corporate Social Responsibility CSR. Hal ini juga sebagai wujud dari implementasi ketentuan yang mengatur
tanggung-jawab sosial BUMN dalam Undang-Undang No. 19 tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN pasal 88 ayat 1 yang menyatakan bahwa
BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecilkoperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN, dan ayat 2 yang
menyatakan Ketentuan lebih lanjut mengenai penyisihan dan penggunaan laba sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan Keputusan Menteri. UU No. 19
tahun 2003 ini mengatur ketentuan mengenai penyisihan dan penggunaan laba BUMN untuk keperluan pembinaan usaha kecilkoperasi dan pembinaan masyarakat
sekitar BUMN. Selanjutnya, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara BUMN tertanggal 17 Juni 2003 No. KEP-236MBU2003 yang
telah diubah dengan PERMEN No.05MBU2007 tentang Program Kemitraan
Universitas Sumatera Utara
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, menginstruksikan kepada seluruh BUMN agar membentuk unit tersendiri yang mengelola Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil and Program Bina Lingkungan PKBL. Sebagai pelaksanaan dari UU No. 19 Tahun 2003, Telkom sebagai BUMN
Pembina telah membentuk unit kerja yang mengelola Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan dengan nama Telkom Community Development Center
TCDC. Sebagai tindak lanjut dari ketentuan di atas, maka Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Telkom mengeluarkan Keputusan Direksi KD
Nomor KD 51PS150COP-B00300002006 tertanggal 13 September 2006 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan
Community Development CenterCDC, yang diperbaharui dengan KD 12PS150COP-B030002008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Puast
Pengelolaan Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan Community Development Center.
Kegiatan CSR yang dilakukan sebagai wujud pelaksanaan PKBL ini berupa : 1. Pemberian pinjaman kepada UKM sehingga dapat meningkatkan modal usaha.
2. Program Pengembangan Improvement kepada UKM, baik berupa program Pelatihan dan Seminar.
3. Pelaksanaan pameran hasil produk UKM.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi untuk tahun 2009 Telkom
Universitas Sumatera Utara
Management Consulting Center, 2011, Efektivitas Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PKBL Tahun 2010. Laporan Project Survey, Bandung, diperoleh hasil
sebagai berikut : 4. PT.TELKOM ikut berpartisipasi di 31 Provinsi dari 33 provinsi.
5. Secara Nasional, kontribusi bantuan sebesar 12,63 atau Rp.153.656.000.000,- dari total nasional Rp.1.216.918.000.000,-
6. Jumlah Mitra Binaan sebanyak : 6.799. Melalui penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami sejauh
mana pengaruh dari Program CSR terhadap pengembangan UKM binaan Telkom di Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
1.2. Perumusan Masalah