diperlukan untuk menduga respon. Hal ini diatasi dengan menyeleksi variabel yang masuk ke model secara bertahap agar didapatkan model yang layak digunakan.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk memilih variabel yang layak adalah pertama, memeriksa korelasi antara variabel prediktor. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan variabel prediktor yang independen. Jika didapatkan variabel prediktor yang saling berkorelasi, maka hanya variabel prediktor yang mempunyai korelasi
terbesar dengan variabel respon yang akan diikutkan dalam pembentukan model, karena variabel prediktor yang nilai korelasinya dengan variabel respon kecil sudah
terwakili oleh variabel tersebut. Selanjutnya membuat model univariat, yaitu dengan meregresikan masing-
masing variabel prediktor terhadap variabel respon. Untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel respon dengan prediktor signifikan atau tidak. Variabel
prediktor yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel respon akan dikeluarkan dari pembentukan model. Kemudian memodelkan secara serentak
multivariate variabel respon dan semua variabel prediktor yang signifikan pada pemodelan univariate.
3.6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji 52egative52 – z, untuk menguji pengaruh secara parsial masing-masing 52egative bebas terhadap 52egative pertumbuhan
pendapatan UKM yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Ho : βi = 0 yang berarti bahwa pemberian pinjaman atau training atau seminar atau
pameran atau harga atau tingkat pendidikan atau produk atau jumlah tenaga kerja atau jangkauan pemasaran tidak berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan UKM Ha
: βi 0 yang berarti bahwa pemberian pinjaman atau training atau seminar atau
pameran atau harga produk atau tingkat pendidikan atau jumlah tenaga kerja atau jangkauan pemasaran berpengaruh positif terhadap peningkatan
pendapatan UKM Ha
: βi 0 yang berarti bahwa pemberian pinjaman atau training atau seminar atau
pameran atau harga produk atau tingkat pendidikan atau jumlah tenaga kerja atau jangkauan pemasaran berpengaruh 53egative terhadap peningkatan
pendapatan UKM.
3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Setelah dilakukan pengujian regresi, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi linier berganda
dalam mengalisis telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Multikolinieritas dan Uji Normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel dalam model regresi. Interprestasi dari persamaan regresi
linier secara implisit bergantung bahwa variabel-variabel beda dalam persamaan tidak saling berkorelasi. Bila variabel-variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka
disebut multikolinieritas sempurna. Uji Multikolinieritas ini menggunakan rumus Variance Inflating Factor VIF yaitu :
VIF =
1 1
− r
2
dengan kriteria : jika VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas.
Uji Normalitas, asumsi model regresi linier klasik adalah faktor pengganggu μ mempunyai nilai rata-rata yang sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai
varian yang konstan. Dengan asumsi ini, OLS estimator atau penaksir akan memenuhi sifat-sifat yang diinginkan, seperti ketidakbiasaan dan mempunyai varian
yang minimum. Untuk mengetahui normal tidaknya faktor pengganggu μ dilakukan dengan Jarque-Bera Test J-B Test. Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan
X² probability distribution, yaitu dengan membandingkan nilai JBhitung atau X²hitung dengan X²tabel. Kriteria keputusan sebagai berikut :
1. Jika nilai JB hitung X² tabel Prob 0,10, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual μi berdistribusi normal ditolak,
2. Jika nilai JB hitung X² tabel Prob 0,10, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual μi berdistribusi normal diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN