Penyerapan Air Water Absorption Kekuatan Tekan

6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik polimerisasi panas ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar lagi, yaitu 8 mm, ternyata rongga kosong yang terbentuk lebih banyak dan kepadatan bahannya lebih rendah dari kompossi 3. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai persentase porositas minimum berada pada komposisi 3. H ubungan porositas dan densitas terhadap komposisi resin akrilik polimerisasi panas adalah nilai densitas berbanding terbalik dengan nilai porositasnya. Semakin besar nilai densitas pada resin akrilik polimerisasi panas maka semakin sedikit terbentuknya rongga atau poros sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya.

4.3 Penyerapan Air Water Absorption

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka nilai penyerapan air dapat ditentukan dengan persamaan yang mengacu pada standart pengujian ASTM C 373. Gambar 4.3 Grafik hubungan absorption terhadap komposisi resin akrilik polimerisasi panas Nilai penyerapan air resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 0,36 – 0,38 , hal ini terlihat pada Gambar 4.3. Komposisi 1 menghasilkan nilai penyerapan air 0,380 . Pada komposisi 2 dan 3 nilai penyerapan airnya semakin menurun, yaitu 0,363 dan 0,360 . Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca dengan ukuran masing – masing 4 mm dan 6 mm yang dapat menurunkan daya serap air pada Universitas Sumatera Utara resin akrilik yang rongga – rongga kosongnya lebih sedikit. Namun pada penambahan serat kaca lebih besar, 8mm, daya serap airnya meningkat, yaitu 0,37 . Komposisi 3 memiliki daya serap air paling lebih rendah dari komposisi yang lain, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai penyerapan air lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi 3 karena rongga – rongga kosongnya lebih banyak, walaupun ukuran serat kacanya lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar lagi maka daya serap airnya meningkat. Dari Gambar 4.3 dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai minimum daya serap air resin akrilik polimerisasi panas terdapat pada komposisi 3 penambahan serat kaca 6 mm. Hal ini sesuai dengan penelitian Lee, dkk 2001 menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca berbentuk potongan kecil mengurangi kuantitas air yang dapat diserap oleh polimer.

4.4 Kekuatan Tekan

Compressive Strength Kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi komposisi 1, komposisi 2 , komposisi 3 dan komposisi 4 dapat dilihat dari grafik dibawah ini. Gambar 4.4 Grafik hubungan Kekuatan tekan terhadap komposisi Universitas Sumatera Utara Nilai kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 70,74 – 88,89 Mpa, hal ini terlihat pada Gambar 4.4. Nilai kuat tekan komposisi 1 yaitu 70,74 Mpa. Pada komposisi 2 dan 3, nilai kuat tekan semakin meningkat yaitu 74,69 Mpa dan 88,89 Mpa. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kuat tekan resin akrilik. Namun pada penambahan serat kaca yang lebih besar, 8 mm, nilai kuat tekannya menurung yaitu 78,51 Mpa. Komposisi 3 memiliki kuat tekan paling tinggi dari komposisi yang lain, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kuat tekan lebih rendah dibandingkan dengan komposisi 3, walaupun ukuran serat kacanya lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar lagi maka kuat tekannya menurun. Dari referensi Norman E 2009, diketahui bahwa nilai kekuatan tekan resin akrilik adalah 75 Mpa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kekuatan tekan berbanding terbalik dengan nilai penyerapan airnya. Semakin besar nilai kuat tekan pada resin akrilik polimerisasi panas maka semakin kecil penyerapan airnya sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya. Nilai kuat tekan maksimum terdapat pada komposisi 3 penambahan serat kaca ukuran 6 mm sedangkan nilai penyerapan airnya minimum. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 6 mm pada komposisi 3 yang lebih mudah menyatu pada matriks polimernya. Hal ini sesuai dengan penelitian Rohani, 2011 menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca berbentuk potongan kecil meningkatkan sifat mekanis resin akrilik. Dan nilai kuat tekan minimum terdapat pada komposisi 1 kontrol sedangkan nilai penyerapan airnya maksimum.

4.5 Kekerasan Vickers