Penyerapan Air Water Absorption Kuat Tekan Compressive Strenght Kekerasan

1. Disiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan 2. Sampel yang akan diuji dikeringkan di dalam oven dengan suhu 100 C selama 1 jam 3. Sampel yang telah dikeringkan kemudian ditimbang massanya dengan menggunakan neraca digital m k 4. Sampel yang telah ditimbang kemudian direndam di dalam air selama 24 jam, bertujuan untuk mengoptimalkan penetrasi air terhadap sampel uji 5. Sampel yang telah direndam di dalam air selama 24 jam tersebaut dilap terlebih dahulu dengan kain halus tissue 6. Sampel yang telah dilap kemudian ditimbang massanya dengan menggunakan neraca digital m b 7. Ditimbang massa kawat penggantung 8. Sampel yang telah dilap kemudian digantung di dalam air menggunakan kawat dan statif kemudian ditimbang massanya menggunakan neraca digital m g Gambar 3.6 Pengujian porositas Dengan menegetahui besaran – besaran tersebut, maka porositas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.4.

3.7.4 Penyerapan Air Water Absorption

Tujuan dari pengukuran penyerapan air adalah untuk mengetahui hasil apakah resin akrilik polimerisasi panas memiliki penyerapan air sesuai dengan yang diharapkan dan pengujian penyerapan air mengacu pada standart ASTM C 373. Universitas Sumatera Utara 1. Disiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan 2. Sampel yang akan diuji dikeringkan di dalam oven dengan suhu 100 C selama 1 jam 3. Sampel yang telah dikeringkan kemudian ditimbang massanya dengan menggunakan neraca digital m 4. Diisi air sebanyak 15 mL v ke dalam beaker glass 25 L 5. Dimasukkan sampel ke dalam beaker glass yang telah diisi air 6. Diukur pertambahan volume air pada beaker glass. Dengan mengetahui besaran – besaran tersebut, maka penyerapan air dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.5.

3.7.5 Kuat Tekan Compressive Strenght

Pengujian kekuatan tekan adalah mengukur kekuatan tekan bahan sampel uji terhadap tekanan mekanisnya. Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Universal Testing Mechinen UTM yang mengacu pada standart ASTM C 773. Gambar 3.7 Sampel uji kuat tekan resin akrilik polimerisasi panas 1. Sampel yang akan diuji diukur luas penampangnya A 2. Sampel diletakkan dintara tumpuan lempengan penekan Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8 Sampel uji kuat tekan yang diletakkan diantara lempengan penekan 3. Sebelum pengujian berlangsung, alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol 4. Dihidupkan alat, kemudian dicatat angka yang ditunjukkan oleh skala pengukuran pada alat sebagai nilai F setelah sampel menjadi hamcur Dengan mengetahui besaran tersebut, maka nilai kekuatan tekan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.7.

3.7.6 Kekerasan

Hardness Vickers Pengujian kekerasan adalah mengukur kekerasan suatu material dengan mengalami tekanan standart. Alat yang digunakan adalah Microhardness Tester Matsuzawa MXT – 50, dengan penumpu berupa diamond pyramid dan pengujian ini mengacu pada standart ASTM E 18 – 02. Prosedur uji kekerasan sebagai berikut : 1. Pastikan permukaan benda uji benar – benar halus dan rata 2. Atur posisi pembebanan yang diinginkan 100 gf dan set waktu identifikasi secukupnya 5 detik 3. Pilih permukaan yang akan diamati, permukaan yang benar – benar datar dan dalam kondisi fokus. Dalam pengujian ini dilakukan pengujian sebanyak 3 kali 4. Ukur panjang masing – masing diagonal dari hasil penekanan tersebut berbentuk diamond, sehingga nilai kekerasan yang terukur dapat dibaca di dalam monitor microhardness tester. Dengan mengetahui besaran tersebut, maka nilai kekerasan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.3. Universitas Sumatera Utara

3.7.7 Kekuatan Tarik