Kekerasan Vickers Kekuatan Tarik

Nilai kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 70,74 – 88,89 Mpa, hal ini terlihat pada Gambar 4.4. Nilai kuat tekan komposisi 1 yaitu 70,74 Mpa. Pada komposisi 2 dan 3, nilai kuat tekan semakin meningkat yaitu 74,69 Mpa dan 88,89 Mpa. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kuat tekan resin akrilik. Namun pada penambahan serat kaca yang lebih besar, 8 mm, nilai kuat tekannya menurung yaitu 78,51 Mpa. Komposisi 3 memiliki kuat tekan paling tinggi dari komposisi yang lain, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kuat tekan lebih rendah dibandingkan dengan komposisi 3, walaupun ukuran serat kacanya lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar lagi maka kuat tekannya menurun. Dari referensi Norman E 2009, diketahui bahwa nilai kekuatan tekan resin akrilik adalah 75 Mpa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kekuatan tekan berbanding terbalik dengan nilai penyerapan airnya. Semakin besar nilai kuat tekan pada resin akrilik polimerisasi panas maka semakin kecil penyerapan airnya sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya. Nilai kuat tekan maksimum terdapat pada komposisi 3 penambahan serat kaca ukuran 6 mm sedangkan nilai penyerapan airnya minimum. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 6 mm pada komposisi 3 yang lebih mudah menyatu pada matriks polimernya. Hal ini sesuai dengan penelitian Rohani, 2011 menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca berbentuk potongan kecil meningkatkan sifat mekanis resin akrilik. Dan nilai kuat tekan minimum terdapat pada komposisi 1 kontrol sedangkan nilai penyerapan airnya maksimum.

4.5 Kekerasan Vickers

Hardness Vickers Kekerasan vickers resin akrilik polimerisasi komposisi 1, komposisi 2 , komposisi 3 dan komposisi 4 dapat dilihat dari grafik dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik hubungan kekerasan vickers terhadap komposisi Nilai kekerasan resin akrilik berada pada interval 16,03 – 18,93 kgmm 2 , hal ini terlihat pada Gambar 4.5. Nilai kekerasan komposisi 1 yaitu 16,03 kgmm 2 . Pada komposisi 2 dan 3, nilai kuat tekan semakin meningkat yaitu 16,97 kgmm 2 dan 21,06 kgmm 2 . Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kekerasan resin akrilik. Namun pada penambahan serat kaca yang lebih besar, 8 mm, nilai kekerasannya menurun yaitu 18,93 kgmm 2 . Komposisi 3 memiliki kekerasan paling tinggi dari komposisi yang lain, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kekerasan lebih rendah dibandingkan dengan komposisi 3, walaupun ukuran serat kacanya lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar lagi maka kekerasannya menurun. Dari referensi Norman E 2009,diketahui bahwa nilai kekerasan resin akrilik adalah 15 kgmm 2 . Universitas Sumatera Utara

4.6 Kekuatan Tarik

Tensile Strength Kekuatan tarik resin akrilik polimerisasi panas komposisi 1, komposisi 2 , komposisi 3 dan komposisi 4 dapat dilihat dari grafik dibawah ini. Gambar 4.6 Grafik hubungan antara kekuatan tarik terhadap komposisi Nilai kekuatan tarik resin akrilik polimerisasi panas berada pada interval 44,44 – 70,43 Mpa, hal ini terlihat pada Gambar 4.8. Nilai kuat tarik komposisi 1 yaitu 44,44 Mpa. Pada komposisi 2 dan 3, nilai kuat tekan semakin meningkat yaitu 54,38 Mpa dan 70,43 Mpa. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan serat kaca ukuran 4 mm dan 6 mm yang dapat meningkatkan nilai kuat tarik resin akrilik. Namun pada penambahan serat kaca yang lebih besar, 8 mm, nilai kuat tariknya menurun yaitu 58,85 Mpa. Komposisi 3 memiliki kuat tarik paling tinggi dari komposisi yang lain, sedangkan komposisi 4 memiliki nilai kuat tarik lebih rendah dibandingkan dengan komposisi 3, walaupun ukuran serat kacanya lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca 6 mm merupakan ukuran optimum, sehingga jika resin akrilik ditambahkan serat kaca dengan ukuran yang lebih besar lagi maka kuat tariknya menurun. Dari referensi ISO 527 diketahui bahwa nilai kekuatan tarik resin akrilik adalah 36 - 77 Mpa dan dari referensi Polyzois 1996 nilai kekuatan tarik adalah 55 Mpa. Universitas Sumatera Utara

4.7 Modul