2.4.1 Pengertian Kristal
Kristal adalah bahan padat dengan pola ulang jangkau panjang dalam ketiga arah koordinat V. Vlanck, 1985. Sebuah kristal ideal disusun oleh satuan-satuan struktur
yang identik secara berulangulang yang tak hingga di dalam ruang. Sebagian besar materi fisika zat padat adalah kristal dan elektron di dalamnya, fisika zat padat mulai
dikembangkan awal abad ke 20, mengikuti penemuan difraksi sinar-x oleh kristal. Kristalografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ukuran geometri,
sifat-sifat dan struktur Kristal dan zat padat kristalen. Moechtar, 1990
2.4.2 Struktur Kristal
Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur letaknya dan berulang periodik yang tidak berhingga dalam ruang disebut bahan kristal. Kumpulan yang
berupa atom atau molekul dan sel ini terpisah sejauh 1 Å atau 2 Å. Sebaliknya, zat padat yang tidak memiliki keteraturan demikian disebut bahan amorf atau bukan-
kristal. Kristal merupakan susunan atom-atom yang teratur dalam ruang tiga dimensi. Keteraturan susunan tersebut terjadi karena harus terpenuhinya kondisi geometris,
ketentuan ikatan atom, serta susunan yang rapat. Struktur kristal dapat digambarkan dalam bentuk kisi, dimana setiap titik kisi akan ditempati oleh atom atau sekumpulan
atom. Kisi kristal memiliki sifat geometri yang sama seperti kristal. Kisi yang memiliki titik-titik kisi yang ekuivalen disebut kisi bravais sehingga titik-titik kisi
tersebut dalam kristal akan ditempati oleh atom-atom yang sejenis. Lattice kisi adalah sebuah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang sedangkan basis
adalah sekumpulan atom dengan jumlah atom dalam sebuah basis dapat berisi satu atom atau lebih.
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
HTTP B. 2009
Gambar 2.2 Bagan Struktur Kristal
Jarak antar kisi dalam arah sumbu X =
�
1
→ Jarak antar kisi dalam arah sumbu Y =
�
2
→
2.4.3 Sifat – sifat Kristal
Untuk gas, cairan dan zat padat amorf, sifat-sifat seperti indeks refraksi, koefisien pengembangan, daya hantar panas dan listrik, tidak tergantung kepada arah. Demikian
pula untuk kristal golongan kubik. Untuk semua kristal kecuali golongan kubik, mempunyai sifat-sifat tertentu yang berubah dengan arah. Sifat semacam ini disebut
anisotropik, sedangkan kristal kubik dan zat amorf mempunyai sifat isotropik, yaitu sama ke segala arah. Salah satu sifat yang tergantung pada arah kristal ialah kecepatan
cahaya. Bila seberkas cahaya jatuh pada kristal anisotrop, cahaya tersebut akan terurai menjadi dua komponen dengan kecepatan berbeda serta arah yang berlainan.
Peresitiwa semacam ini disebut pembiasan rangkap prisma nicol dalam polarimeter. Sifat lain adalah daya larut. Beberapa kristal mempunyai daya larut berbeda pada
permukaannya. Hal ini dapat dipakai sebagai dasar identifikasi dan perkiraan dalam analisis metalografi.
2.4.4 Sistem Kristal