4. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 Ghozali, 2007. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lain. Hal ini sering ditemukan
pada time series. Pada data crossection masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Model
regresi yang terbebas dari permasalahan autokorelasi jika nilai Durbin-Watson D- W berada di antara -2 sampai +2.
4.6.2. Uji Hipotesis Penelitian
Dalam pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan uji Fisher Uji F untuk melihat secara simultan semua variabel
independen terhadap variabel dependen dan uji t untuk melihat secara parsial semua variabel independen terhadap variabel dependen. Lebih rinci pengujian hipotesis ini
dijelaskan sebagai berikut: a.
Uji –t Untuk menentukan tingkat signifikan secara parsial antara masing-masing variabel
bebas dengan variabel tak bebas, maka hipotesis harus diuji dengan uji-t pada taraf signifikan sebesar
α=5 secara dua arah two tail. Untuk mencari nilai t hitung digunakan rumus sebagai berikut :
t = r n - 2
Universitas Sumatera Utara
1 – r
²
Dimana: t
= nilai t hitung r
= nilai koefisien korelasi r
² =
nilai koefisien determinasi n
= jumlah anggota sampel Selanjutnya diambil suatu keputusan, diterima atau tidak dapat diterimanya
hipotesis penelitian Ha yaitu dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai signifikan yang diperoleh dari hasil uji statistik
dengan nilai signifikan yang ditentukan, dalam penelitian ini ditetapkan nilai signifikan
α sebesar 0,05 atau 5 . Jika t hitung t tabel maka Ha tidak dapat diterima dan jika t hitung t tabel maka Ha diterima.
b. Uji-F
Sehubungan dengan uji regresi linier berganda, uji hipotesis ditentukan dengan menggunakan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan signifikansi
pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel dependen. Adapun persamaannya sebagai berikut :
F
h
= 1-R
² n-k-1 R
² k .
Dimana: F
h
= nilai F
hitung
R ² = nilai koefisien determinasi
k = jumlah variabel bebas n = jumlah anggota sampel
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini akan membandingkan nilai signifikan dari hasil pengujian data dengan membandingkan nilai signifikan yang telah ditetapkan
α sebesar 0,05 5.
Jika nilai signifikan α dari 0,05 maka Ha tidak dapat diterima dan jika α dari
0,05 maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN