BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kebijakan Deviden
Deviden adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham. Selain dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden, sebagian dari
laba bersih itu ditahan di dalam perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan pada periode berikutnya yang biasa disebut laba ditahan retained earning.
Kebijakan deviden adalah keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan earning yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan bagian yang
akan ditahan retained earning di perusahaan Weston dan Copeland, 1992. Kebijakan deviden adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran deviden
oleh pihak perusahaan berupa penentuan besarnya deviden yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba ditahan untuk kepentingan perusahaan Sutrisno, 2001
Sementara Lee dan Finerty 1990 mengartikan kebijakan deviden sebagai suatu keputusan perusahaan apakah akan membagikan laba yang dihasilkan kepada
para pemegang saham atau akan menahan laba tersebut untuk kegiatan investasi perusahaan. Gitman 2003 mendefinisikan kebijakan deviden sebagai perencanaan
tindakan perusahaan yang harus dituruti ketika keputusan deviden harus dibuat.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan deviden mempunyai dampak yang sangat penting bagi investor maupun bagi perusahaan yang membayar deviden. Penetapan pembagian deviden
menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan investor, disisi lain kebijakan tersebut jangan sampai menghambat pertumbuhan apalagi mengancam
kelangsungan hidup perusahaan. Terdapat dua pertanyaan mendasar berkaitan dengan kebijakan deviden yang
dilakukan perusahaan Megginson, 1997 dalam Mahadwartha 2002 yaitu 1 apakah kebijakan deviden berpengaruh? Dapatkah nilai pasar saham perusahaan ditingkatkan
atau turun dengan melakukan perubahan pada pembayaran deviden? Dan 2 bila kebijakan deviden berpengaruh, faktor apakah yang menentukan level payout optimal
yang memaksimalkan nilai perusahaan dan meminimalkan biaya modal cost of capital.
Rasio antara pemberian deviden dengan laba bersih disebut dividend payout ratio. Semakin kecil dividend payout ratio, maka akan semakin kecil deviden yang
akan dibagikan kepada pemegang saham. Namun semakin besar dividend payout ratio semakin besar pula deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, dan semakin
kecil laba yang ditahan untuk kegiatan operasional perusahaan berikutnya. Selain dividend payout ratio ada juga yang disebut dengan dividend per share
atau deviden per lembar saham. Yang membedakan antara dividend payout ratio dan dividend per share adalah, bahwa angka deviden per lembar saham diperoleh dari
pembagian antara jumlah deviden yang dibayarkan dengan jumlah saham biasa yang beredar. Seperti halnya dividend payout ratio, semakin besar dividend per share,
Universitas Sumatera Utara
berarti semakin besar pula deviden yang dibagikan kepada pemegang saham. Dalam hal ini diperlukan kebijakan didalam pemberian deviden.
Di dalam menentukan kebijakan deviden, perusahaan perlu memperhatikan tingkat bunga yang berlaku. Apabila tingkat bunga cenderung naik, maka perusahaan
lebih menyukai pendanaan yang bersumber dari laba ditahan. Akan tetapi apabila tingkat bunga cenderung turun, maka pendanaan yang bersumber dari hutang lebih
disukai perusahaan. Akibatnya kebijakan pemberian deviden perusahaan dapat berubah.
Terdapat berbagai pendapat atau teori mengenai kebijakan deviden antara lain 1 Teori deviden tidak relevan, 2 Teori the bird in the hand, dan 3 Teori perbedaan
pajak.
1. Teori Deviden Tidak Relevan
Pendukung utama dari teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani MM, dimana kebijakan deviden tidak mempunyai pengaruh terhadap harga
saham maupun terhadap biaya modalnya. Miller dan Modigliani MM berpendapat bahwa bagaimanapun kebijakan deviden itu tidak akan mempengaruhi
harga saham, sebab dalam pasar modal sempurna, para pemegang saham tidak membedakan antara deviden dan laba ditahan, apakah pemberian deviden lebih
besar kepada pemegang saham, atau mengalokasikan sebagian besar keuntungan perusahaan kepada laba ditahan. Miller dan Modigliani MM menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan tidak ditentukan dari besar kecilnya deviden pay out ratio, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak EBIT Atmaja, 1994 : 351.
Universitas Sumatera Utara