100 200
300 400
500 600
700 800
Jus Sirsak Ekstrak Etanol Daun Sirsak
k o
ns e
n tr
a si
ppm
sampel uji
Jus Sirsak
Ekstrak Etanol Daun
Sirsak
Hubungan absorbansi DPPH terhadap penambahan konsentrasi larutan uji dalam menganalisis aktivitas antioksidannya dapat dilihat pada gambar-gambar
berikut ini:
Gambar 11.
Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun sirsak dan jus buah sirsak
4.5 Hasil Analisis Peredaman Radikal Bebas DPPH oleh Sampel Uji
Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibat adanya penambahan larutan uji. Nilai
serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Hasil analisis yang telah dilakukan
menunjukkan nilai persen peredaman pada setiap kenaikan konsentrasi sampel uji seperti yang dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Hasil analisis peredaman radikal bebas oleh ekstrak etanol daun sirsak
dan jus buah sirsak Jenis
Konsentrasi Larutan Uji ppm
Absorbansi Peredaman
Ekstrak Etanol Daun Sirsak
0 blanko 1,075
- 20
0,880 18,13
40 0,698
35,06 60
0,547 49,11
80 0,397
63,06
Jus Buah Sirsak 0 blanko
1,031 -
200 0,885
14,16 400
0,754 26,86
600 0,625
39,37 800
0,520 49,56
4.6 Analisis Nilai IC
50
Inhibitory Concentration Sampel Uji
Nilai IC
50
diperoleh berdasarkan persamaan regresi linier yang didapatkan dengan cara memplot konsentrasi larutan uji dan persen peredaman DPPH sebagai
parameter aktivitas antioksidan, dimana konsentrasi larutan uji ppm sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman sebagai ordinat sumbu Y. IC
50
hasil dari persamaan regresi linier yang diperoleh untuk ekstrak etanol daun sirsak adalah
60,74 ppm, IC
50
hasil dari persamaan regresi linier yang diperoleh untuk jus buah sisak adalah 760,64 ppm dan IC
50
hasil dari persamaan regresi linier yang diperoleh untuk vitamin C adalah 4 ppm.
Suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC
50
kurang dari 50 µgml, kuat untuk IC
50
bernilai 50-100 µgml, sedang jika IC
50
bernilai 100-150 µgml, dan lemah jika IC
50
bernilai 151-200 µgml Mardawati, 2008. Nilai IC
50
yang diperoleh dari ekstrak etanol daun sirsak dapat dikatakan sebagai antioksidan yang kuat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil karakteristik serbuk simplisia daun sirsak diperoleh kadar air sebesar
8,32, kadar sari larut air sebesar 19,09, kadar sari larut etanol sebesar 12,59, kadar abu total sebesar 7,48, kadar abu tidak larut asam sebesar
0,12. Dan hasil pemeriksaan karakteristik jus sirsak diperoleh kadar sari larut air sebesar 57,06, kadar sari larut etanol sebesar 58,94, kadar abu
total sebesar 2,94, kadar abu tidak larut asam sebesar 0,00. 2.
Hasil skrining fitokimia dari serbuk simplisia daun sirsak mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin,
steroida. Pada ekstrak etanol daun sirsak mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin, steroida. Sedangkan pada
jus buah sirsak mengandung glikosida. 3.
Jus buah sirsak dan ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan.
4. Terdapat perbedaan aktivitas antioksidan antara jus buah sirsak dan
ekstrak etanol daun sirsak. Aktivitas antioksidan baik jus buah sirsak maupun ekstrak etanol daun sirsak masih di bawah aktivitas antioksidan
vitamin C sebagai kontrol positif.
Universitas Sumatera Utara