Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil karakteristik serbuk simplisia daun sirsak diperoleh kadar air sebesar 8,32, kadar sari larut air sebesar 19,09, kadar sari larut etanol sebesar 12,59, kadar abu total sebesar 7,48, kadar abu tidak larut asam sebesar 0,12. Dan hasil pemeriksaan karakteristik jus sirsak diperoleh kadar sari larut air sebesar 57,06, kadar sari larut etanol sebesar 58,94, kadar abu total sebesar 2,94, kadar abu tidak larut asam sebesar 0,00. 2. Hasil skrining fitokimia dari serbuk simplisia daun sirsak mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin, steroida. Pada ekstrak etanol daun sirsak mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin, steroida. Sedangkan pada jus buah sirsak mengandung glikosida. 3. Jus buah sirsak dan ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan.

4. Terdapat perbedaan aktivitas antioksidan antara jus buah sirsak dan

ekstrak etanol daun sirsak. Aktivitas antioksidan baik jus buah sirsak maupun ekstrak etanol daun sirsak masih di bawah aktivitas antioksidan vitamin C sebagai kontrol positif. Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian ini untuk menguji efektivitas terhadap anti kanker dari ekstrak etanol daun sirsak. Karena ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Cahyadi. W. 2009. Analisis Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 134. Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang: Andalas University Press. Halaman 1 Ditjen POM. 1978. Materia Medika Indonesia. Jilid II, Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 150-156. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 29-31. Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 39, 119, 796. Ditjen POM. 1995. Materia Medika Indonesia, Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 321-326, 333-337. Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan. Halaman. 9-11. Farnsworth, N.R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 553: 263. Harborne, J.B. 1984. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 47-102, 152-153. Herliana, E., Rifai N. 2011. Khasiat Manfaat Daun Sirsak Menumpas Kanker. Jakarta: Mata Elang Media. Halaman 12-16 Ionita, P. 2005. Is DPPH Stable Free Radical a Good Scavenger for Oxygen Active Species?. Bucharest. Chemical Paper. 591: 11-16. Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana. Halaman 16-17, 24-25. Kosasih, E.N., Tony, S., dan Hendro H. 2004. Peran Antioksidan pada Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Halaman 17- 18, 57. Mardawati, E., Filianty, F., dan Harta, H. 2008. Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis Garcinia mangostana L dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Halaman 4. Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan: Kosasih Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 1-16. Universitas Sumatera Utara Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl DPPH for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin. J. Sci. Technol. 262: 214-215. Prakash, A. 2001. Antioxidant Activity. Analytical Progress. 192: 1-4. Rosidah, Yam, M.F., Sadikun, A., dan Asmawi, M.Z. 2008. Antioxidant Potential of Gynura procumbens. Pharmaceutical Biology 469: 616- 625. Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat. Halaman 131. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 40, 47-48. Suranto, A. 2011. Dahsyatnya Sirsak Tumpas Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda. Halaman 4-15. World Health Organization. 1992. Quality Control Methods For Medicinal Plant Materials. WHOPHARM92.559. Geneva: Halaman 26-27. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Surat hasil identifikasi tumbuhan Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Gambar 12. Tumbuhan sirsak Annona muricata L. Gambar 13. Daun sirsak Gambar 14. Simplisia daun sirsak Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Gambar 15. Mikroskopik serbuk simplisia daun sirsak Keterangan: 1. Epidermis 2. Palisade 3. Rambut penutup 4. Pembuluh kayu 5. Stoma tipe anomositik 6. Serabut Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. . Gambar 16. Alat spektrofotometerUVVis Shimadzu 1800 Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. dibersihkan dari kotoran dipisahkan dari tangkai dicuci hingga bersih ditiriskan dilakukan pemeriksaan makroskopik ditimbang dikeringkan di lemari pengering dilakukan pemeriksaan makroskopik simplisia daun sirsak dihaluskan dilakukan pemeriksaan karakterisasi simplisia Gambar 17. Pembuatan simplisia daun sirsak Daun Sirsak Daun Sirsak Simplisia Serbuk simplisia Kadar abu total Kadar abu tidak larut asam Kadar sari larut air Kadar sari larut etanol Kadar air Mikros kopik Universitas Sumatera Utara Ampas Dimasukkan kedalam sebuah bejana Dituangi dengan 2000 ml etanol 96 Ditutup Dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk Disekai, diperas Dicuci dengan etanol 96 secukupnya hingga 1500 ml Disaring Digabung Dipindahkan ke dalam bejana tertutup Dienaptuangkan selama 2 hari Disaring Dipekatkan dengan rotary evaporator Dikeringkan dengan alat freeze dryer Gambar 18. Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak 200 g serbuk simplisia Maserat I Ampas Maserat II Ekstrak cair Ekstrak kental Maserat Ampas Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Tabel 3. Karakteristik serbuk simplisia daun sirsak No. Penetapan Kadar 1. Kadar air 8,32 vb 2. Kadar sari yang larut dalam air 19,09 bb 3. Kadar sari yang larut dalam etanol 12,59 bb 4. Kadar abu total 7,48 bb 5. Kadar abu yang tidak larut asam 0,12 bb Tabel 4. Karakteristik jus buah sirsak No. Penetapan Kadar 1. Kadar sari yang larut dalam air 57,06 bb 2. Kadar sari yang larut dalam etanol 58,94 bb 3. Kadar abu total 2,94 bb 4. Kadar abu yang tidak larut asam 0,00 bb Universitas Sumatera Utara Lampiran 7. Perhitungan karakteristik serbuk simplisia

1. Perhitungan kadar air

1. Berat sampel : 5,004 g Volume air : 0,4 ml Kadar air = 0,4 ml 5,004 g x 100 = 7,99 2. Berat sampel : 5,002 g Volume air : 0,45 ml Kadar air = 0,45 ml 5,002 g x 100 = 8,99 3. Berat sampel : 5,003 g Volume air : 0,4 ml Kadar air = 0,4 ml 5,003 g x 100 = 7,99 Kadar air rata-rata = 7,99 + 8,99 +7,99 3 = 8,32 vb Kadar air = Volume air ml Berat sampel g x 100 Universitas Sumatera Utara

2. Perhitungan kadar sari yang larut dalam air

1. Berat simplisia : 5,000 g Berat sari : 0,188 g Kadar sari larut dalam air = 0,188 g 5,000 g x 100 20 x 100 = 18,8 2. Berat simplisia : 5,001 g Berat sari : 0,193 g Kadar sari larut dalam air = 0,193 g 5,001 g × 100 20 × 100 = 19,29 3. Berat simplisia : 5,002 g Berat sari : 0,192 g Kadar sari larut dalam air = 0,192 g 5,002 g × 100 20 × 100 = 19,19 Kadar sari larut dalam air rata-rata = 18,8 + 19,29 +19,19 3 = 19,09 bb Kadar sari larut dalam air = Berat sari g Berat simplisia g × 100 20 × 100 Universitas Sumatera Utara Kadar sari larut dalam etanol = Berat sari g Berat simplisia g × 100 20 × 100

3. Perhitungan kadar sari yang larut dalam etanol

1. Berat simplisia : 5,001 g Berat sari : 0,12 g Kadar sari larut dalam etanol = 0,12 g 5,001 g × 100 20 × 100 = 11,99 2. Berat simplisia : 5,003 g Berat sari : 0,127 g Kadar sari larut dalam etanol = 0,127 g 5,003 g × 100 20 × 100 = 12,69 3. Berat simplisia : 5,003 Berat sari : 0,131 Kadar sari larut dalam etanol = 0,131 g 5,003 g × 100 20 × 100 = 13,09 Kadar sari larut dalam etanol rata-rata = 11,99 +12,69 +13,09 3 = 12,59 bb Universitas Sumatera Utara

4. Perhitungan kadar abu total

1. Berat simplisia : 2,0720 g Berat abu : 0,1549 g Kadar abu total = 0,1549 g 2,0720 g × 100 = 7,48 2. Berat simplisia : 2,0439 g Berat abu : 0,1531 g Kadar abu total = 0,1531 g 2,0439 g × 100 = 7,49 3. Berat simplisia : 2,0574 g Berat abu : 0,1537 g Kadar abu total = 0,1537 g 2,0574 g × 100 = 7,47 Kadar abu total rata-rata = 7,48+7,49+7,47 3 = 7,48 Kadar abu total = Berat abu g Berat simplisia g x 100 Universitas Sumatera Utara

5. Perhitungan kadar abu yang tidak larut dalam asam

1. Berat simplisia : 2,0720 g Berat abu : 0,0028 g Kadar abu tidak larut dalam asam = 0,0028 g 2,0720 g × 100 = 0,14 2. Berat simplisia : 2,0439 g Berat abu : 0,0021 g Kadar abu tidak larut dalam asam = 0,0021 g 2,0439 g × 100 = 0,10 3. Berat simplisia : 2,0657 g Berat abu : 0,0025 g Kadar abu tidak larut dalam asam = 0,0025 g 2,0657 g × 100 = 0,12 Kadar abu yang tidak larut dalam asam rata-rata = 0,14+0,10+0,12 3 = 0,12 Kadar abu tidak larut dalam asam = Berat abu g Berat simplisia g x 100 Universitas Sumatera Utara Lampiran 8. Perhitungan karakteristik jus buah sirsak

1. Perhitungan kadar sari yang larut dalam air

1. Berat simplisia : 5,012 g Berat sari : 0,568 g Kadar sari larut dalam air = 0,568 g 5,012 g × 100 20 × 100 = 56,66 2. Berat simplisia : 5,008 g Berat sari : 0,56 g Kadar sari larut dalam air = 0,56 g 5,008 g × 100 20 × 100 = 55,91 3. Berat simplisia : 5,016 g Berat sari : 0,588 g Kadar sari larut dalam air = 0,588 g 5,016 g × 100 20 × 100 = 58,61 Kadar sari larut dalam air rata-rata = 56,66+55,91+58,91 3 = 57,06 bb Kadar sari larut dalam air = Berat sari g Berat sampel g × 100 20 × 100 Universitas Sumatera Utara

2. Perhitungan kadar sari yang larut dalam etanol

1. Berat simplisia : 5,019 g Berat sari : 0,562 g Kadar sari larut dalam etanol = 0,562 g 5,019 g × 100 20 × 100 = 55,98 2. Berat simplisia : 5,016 g Berat sari : 0,601 g Kadar sari larut dalam etanol = 0,601 g 5,016 g × 100 20 × 100 = 59,90 3. Berat simplisia : 5,020 g Berat sari : 0,612 g Kadar sari larut dalam etanol = 0,612 g 5,020 g × 100 20 × 100 = 60,95 Kadar sari larut dalam etanol rata-rata = 55,98+59,90+60,95 3 = 58,94 Kadar sari larut dalam etanol = Berat sari g Berat sampel g × 100 20 × 100 Universitas Sumatera Utara

3. Perhitungan kadar abu total

1. Berat simplisia : 2,2352 g Berat abu : 0,0625 g Kadar abu total = 0,0625 g 2,2352 g × 100 = 2,92 2. Berat simplisia : 2,0764 g Berat abu : 0,0613 g Kadar abu total = 0,0613 g 2,0764 g × 100 = 2,95 3. Berat simplisia : 2,1790 g Berat abu : 0,0643 g Kadar abu total = 0,0643 g 2,1790 g × 100 = 2,95 Kadar abu total rata-rata = 2,92+2,95+2,95 3 = 2,94 Kadar abu total = Berat abu g Berat sampel g x 100 Universitas Sumatera Utara

4. Perhitungan kadar abu yang tidak larut dalam asam

1. Berat simplisia : 2,2352 g Berat abu : 0 Kadar abu tidak larut dalam asam = 2,2352 g × 100 = 0 2. Berat simplisia : 2,0764 g Berat abu : 0 Kadar abu tidak larut dalam asam = 2,0764 g × 100 = 0 3. Berat simplisia : 2,1790 g Berat abu : 0 Kadar abu tidak larut dalam asam = 2,1790 g × 100 = 0 Kadar abu yang tidak larut dalam asam rata-rata = 0+0+0 3 = 0 Kadar abu tidak larut dalam asam = Berat abu g Berat sampel g x 100 Universitas Sumatera Utara Lampiran 9. Hasil Uji Antioksidan pada jus buah sirsak

a. Pengukuran I

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas AntioksidanN Ekstrak Etanol Daun Cincau Perdu

11 174 66

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata var. laurentii)

11 99 95

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Goji Berry (Lycium barbarum L.)

15 84 92

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

8 35 78

Cover Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 15

Abstract Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 2

Reference Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

0 0 4

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DARI BEBERAPA JENIS KULIT JERUK

0 1 16