Angka mortalitas pasien IMA STE dalam rawatan di rumah sakit dibanding IMA non STE adalah 7 vs 4, tetapi pada jangka panjang 4 tahun,
angka kematian pasien IMA non STE 2 kali lebih tinggi dibanding dengan IMA STE Rationale, 2001. Oleh karena itu, masih diperlukan data tentang
faktor-faktor prognostik yang mempengaruhi mortalitas dan morbiditas pada pasien SKA sehingga dapat dilakukan penanganan yang cepat dan tepat dalam
menegakkan diagnosis serta memberikan penatalaksanaan SKA secara optimal untuk mencapai hasil akhir klinis yang lebih baik di masa mendatang serta
diharapkan dapat menurunkan angka penyakit kardiovaskuler sebagai penyebab kematian utama di Indonesia.
I.2. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah faktor-faktor prognostik yang dapat mempengaruhi terjadinya
mortalitas dan morbiditas pada pasien SKA di RSUP. H. Adam Malik ? 2.
Berapakah angka mortalitas dan morbiditas pada pasien SKA selama Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 di RSUP. H. Adam Malik ?
I.3. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat faktor-faktor prognostik yang bermakna dapat mempengaruhi mortalitas dan morbiditas pada pasien SKA.
I.4. Tujuan Penelitian I.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor prognostik yang bermakna dapat mempengaruhi mortalitas dan morbiditas penderita SKA selama periode Januari 2011 sampai
dengan Desember 2011 di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
I.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui faktor-faktor prognostik yang bermakna dalam mempengaruhi mortalitas dan morbiditas pada pasien SKA.
2. Mengetahui angka mortalitas dan morbiditas pada pasien SKA.
I.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan data mengenai jumlah pasien SKA serta angka mortalitas dan morbiditas selama periode Januari sampai dengan
Desember 2011 sehingga dapat menjadi data dasar dan masukan bagi unit rawat intensif jantung RSUP. H. Adam Malik Medan.
Dengan diketahuinya faktor-faktor prognostik yang mempengaruhi mortalitas dan morbiditas diharapkan dapat memperbaiki penatalaksanaan pasien SKA yang
lebih cepat dan tepat untuk hasil yang lebih baik di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sindroma Koroner Akut II.1.1. Definisi
Organisasi kesehatan dunia memprediksi bahwa penyakit kardiovaskuler, terutama SKA akan menjadi penyebab utama morbiditas dan
mortalitas di negara-negara berkembang sebelum tahun 2020 Katz,2006. World Health Organization WHO
Tunstall H dkk,1994 dan American Heart Association AHA
pada akhir tahun 1950 menegakkan diagnosis SKA berdasarkan 2 dari 3 kriteria yaitu manifestasi klinis nyeri dada, gambaran
EKG dan penanda enzim jantung Luepker,2003. Sindroma Koroner Akut SKA terdiri dari infark miokard akut
IMA disertai elevasi segmen ST IMA STE, IMA tanpa elevasi segmen ST IMA non STE dan angina pektoris tak stabil APTS Braunwald,1989;
Christopher PC,2005. Walaupun presentasi klinisnya berbeda tetapi memiliki
kesamaan patofisiologi Libby,1995. Jika troponin T atau I positif tetapi tanpa gambaran ST elevasi disebut IMA non STE dan jika troponin negatif
disebut APTS seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Hamm dkk,2004; PERKI,2012
Gambar 1 . Spektrum dan definisi dari SKA. PERKI,2012
Universitas Sumatera Utara