Kerangka Teori Kerangka Konsep

II.6. Kerangka Teori

SINDROMA KORONER AKUT ENZIM JANTUNG EKG NYERI DADA TIPIKAL ANGINA PEKTORIS TAK STABIL IMA STE IMA non STE MORTALITAS DAN MORBIDITAS Tunstall dkk 1994: definisi WHO dalam menegakkan diagnosis SKA adalah dijumpai 2 dari 3 kriteria Antman dkk 2008 : usia, jenis kelamin, peningkatan enzim jantung, manifestasi klinis yang berat, nilai risiko skor stratifikasi yang tinggi, pemberian terapi reperfusi yang terlambat serta komplikasi perdarahan dapat menyebabkan kejadian mortalitas dan morbiditas pada pasien IMA STE. Wright dkk 2007 : usia, jenis kelamin, peningkatan enzim jantung, perubahan ST deviasi yang luas pada rekaman EKG, nilai risiko skor stratifikasi yang tinggi komplikasi aritmia serta pemberian terapi yang tidak cepat dan adekuat dapat menyebabkan kejadian mortalitas dan morbiditas pada pasien IMA non STE APTS. Universitas Sumatera Utara

II.7. Kerangka Konsep

MORTALITAS DAN MORBIDITAS • Usia • Jenis Kelamin • Faktor risiko • Killip Klas III-IV • Peningkatan enzim jantung • Aritmia • Nilai risiko TIMI • Komplikasi • Pemberian terapi tindakan reperfusi SINDROMA KORONER AKUT • Angina Pektoris Tak Stabil • IMA non STE • IMA STE Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan secara kohort retrospektif yang bersifat analitik. Pengambilan sampel dengan total sampel dimana jumlah sampel di batasi minimal sesuai perkiraan jumlah sampel. III.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler RSUP. H. Adam Malik Medan, dengan data pasien dari Januari 2011 sampai Desember 2011. III.3. Subyek Penelitian Semua penderita SKA yang dirawat di Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler RSUP. H. Adam Malik Medan pada bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 yang memenuhi kriteria penelitian. III.4. Besar Sampel Besar sampel di hitung berdasarkan rumus : { } 2 2 1 2 1 1 1 a o a a o o P P P P Z P P Z n − − + − = − − β α Keterangan : Z 1- α 2 = derivat baku alpha, untuk α= 0,05 Z = 1,96 Z 1- ß = derivat baku beta, untuk ß = 0,10  Z = 1,28 Po = Proporsi Sindroma Koroner Akut = 0,25 Pa = Proporsi mortalitas dan morbiditas = 0,35 Po-Pa = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel minimal sebesar 274 pasien. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor yang Dapat Dimodifikasi Dan Tidak Dapat Dimodifikasi Pada Penderita Sindroma Koroner Akut Di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2011

2 70 58

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 4 57

Hubungan Diabetes Mellitus Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Masa Perawatan Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Periode Januari Sampai Dengan Desember 2013

0 4 72

Hubungan Diabetes Mellitus Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Masa Perawatan Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Periode Januari Sampai Dengan Desember 2013

0 0 13

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 11

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 2

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 4

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 1 16

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 3

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 2