Pendekatan Kualitatif Gambaran Resiliensi Pada Pekerja Anak Yang Mengalami Abuse

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2003. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui bagaimana gambaran resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi.

A. Pendekatan Kualitatif

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang mendalam berkaitan dengan bagaimana pengalaman subjektif mengenai resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Creswell 1994 bahwa penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang memungkinkan peneliti memahami permasalahan sosial atau individu secara mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara holistik, yang disusun dengan kata-kata, mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari responden yang berada dalam setting alamiah. Penelitian kualitatif dalam hal ini dipandang dapat menyampaikan dunia partisipan secara keseluruhan dari perspektif subjek sendiri. Instrumen dalam mengumpulkan data adalah peneliti sendiri Banister, 1994. Universitas Sumatera Utara Menurut Poerwandari 2007, melalui penelitian kualitatif diharapkan peneliti memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti dan dapat melihat permasalahan ini dengan lebih mendalam karena turut mempertimbangkan dinamika, perspektif, alasan, dan faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi responden penelitian. Menurut Creswell 1998, penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu: 1. Biografi Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri. 2. Fenomenologi Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell 1998, Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche jangka waktu. Konsep epoche adalah membedakan wilayah data subjek dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana Universitas Sumatera Utara peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. 3. Grounded theory Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. 4. Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. 5. Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan Universitas Sumatera Utara kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Dari beberapa jenis penelitian kualitatif yang dikemukakan di atas, peneliti menggunakan penelitian secara fenomenologi, yang mana penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. B. Responden Penelitian 1. Karakteristik responden Pemilihan responden penelitian didasarkan pada karakteristik tertentu. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah: 1. Pekerja Anak Disebut pekerja anak apabila memenuhi indikator antara lain : anak bekerja setiap hari, anak tereksploitasi, anak bekerja pada waktu yang panjang, waktu sekolah terganggutidak sekolah Depatemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, 2005. 2. Remaja Merujuk pada UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa pekerja anak adalah anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun. 3. Mengalami tindak kekerasanabuse Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada pekerja anak yang mengalami physical abuse, neglect dan emotional abuse. Universitas Sumatera Utara

2. Jumlah Responden

Menurut Poerwandari 2007, penelitian kualitatif bersifat relatif luwes. Oleh sebab itu, tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Penelitian ini mengambil sampel 3 pekerja anak yang mengalami abuse. Alasan pengambilan sampel ini yaitu karena dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik: a. Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian b. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian c. Tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks Saratakos dalam Poerwandari, 2007 d. Pertimbangan keterbatasan dari peneliti sendiri baik waktu, biaya maupun kemampuan peneliti.

3. Prosedur pengambilan responden

Responden dalam penelitian ini diambil berdasarkan teori atau konstruk operasional operational construct sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Patton, dalam Poerwandari, Universitas Sumatera Utara 2007. Hal ini dilakukan agar sampel benar-benar bersifat representatif, yaitu dapat mewakili fenomena yang diteliti.

4. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Medan, dimana pemilihan lokasi tersebut bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung. Pengambilan data dilakukan di rumah responden penelitian atau bisa berada dimana saja yang tergantung pada kenyamanan dan keinginkan responden.

C. Metode Pengambilan Data