Prinsip-Prinsip Metode Bimbingan Metode Bimbingan

a. Mewujudkan jamaah haji yg mandiri. b. Membentuk mental para jamaah haji c. Memberikan atau mengarahkan tatacara ibadah haji yang benar. d. Membimbing jamaah baik di tanah air maupun di tanah suci. e. Menyesuaikan diri dengan lingkungan Arab Saudi. f. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam melakukan ibadah haji.

7. Manfaat Metode Bimbingan

Adapun manfaat-manfaat metode bimbingan haji sebagai berikut : a. Menambah pengetahuan calon haji tentang makna ibadah haji serta rangkaian kegiatan selama beribadah haji b. Memberikan gambaran kondisi yang akan dihadapi selama melaksanaan ibadah haji. Hal ini karena kondisi dan medan yang akan dihadapi selama menjalankan ibadah haji, tentu berbeda dengan yang kita hadapi sehari-hari c. Meningkatkan kepercayaan diri dan keyakian sebelum proses pelaksanaan ibadah haji berlangsung 17 17 M. Ali Hasan, Tuntunan Haji, Jakarta : PT Raji Grafindo Persada, 2001, hal. 35

B. Jamaah Haji

1. Pengertian Jamaah Haji

Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya ‘’kompak’’ atau ‘’bersama-samaan’’, ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang di kerjakan secara bersama-sama di bawah pimpinan seorang imam. Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama. Islam mengganjurkan umat islam untuk menggalang kekompakan dan kebersamaan, yaitu masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim, yang berpegang pada norma- norma islam, menengakkan prinsip ‘’ta’awun’’ tolong menolong dan kerja sama untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya tujuan yang sama. 18 Dalam buku fiqih empat mazhab bagian ibadat puasa, zakat, haji, qurban, Abdurrahaman Al-Zaziri menyatakan bahwa yang di maksud dengan ‘’haji’’ secara bahasa menuju kemuliaan, sedangan pengertian haji secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan cara tertentu pula. 19 Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia yang beragama islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengsan persyaratan yang telah di tetapkan. 20 Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon haji secara individu adalah : 18 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djembatan, 1992, hal. 386-487 . 19 Abdurrahaman Al-Zaziri, Fiqh 4 Mazhab Bagian Ibadat, Puasa, Zakat, Haji, Kurban, Jakara: Darul Ulum Press, 1996, hal. 177. 20 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Haji RI : 2010, hal. 9.