B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya menganalis Metode Bimbingan Jamaah Haji pada Yayasan Ar Risalah Jakarta Timur.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, agar lebih terfokus maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana Metode Bimbingan Jamaah Haji Langsung Pada Yayasan Ar Risalah Ciracas Jakarta Timur ?
b. Bagaimana Metode Bimbingan Jamaah Haji Tidak Langsung Pada
Yayasan Ar Risalah Ciracas Jakarta Timur ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Untuk Mengetahui Metode Bimbingan Jamaah Haji Langsung Pada Yayasan Ar Risalah Ciracas Jakarta Timur.
b. Untuk Mengetahui Metode Bimbingan Jamaah Haji Tidak Langsung
Pada Yayasan Ar Risalah Ciracas Jakarta Timur.
c. Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Kendala-Kendala Dalam
Bimbingan dan Cara Penyelesaiannya.
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis
Dalam segi akademis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif guna memberikan kontribusi dalam perkembangan penelitian
melalui pendekatan ilmu pengetahuan tentang metode bimbingan jamaah haji sebagai alat bantu utama pada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, sehingga hasil penelitian ini diharapkan memberi wawasan dan bahan penelitian lebih lanjut.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukkan dalam menambah wawasan bagi kalangan teoritis serta praktis pada umumnya,
dan terutama bagi para aktivis maupun mahasiswa guna menambah pengetahuan dalam mempelajari mengenai Metode Bimbingan Jamaah
Haji pada Yayasan Ar Risalah Ciracas Jakarta Timur.
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bersikap deskriptif yakni penelitian tentang hubungan fenomena sosial tertentu dengan menganalisa dan menginterpretasikan data
yang ada dan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya
3
.
3
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, pengantar teori dan panduan praktis peneliti social bagi mahasiswa dan peneliti pemula, Jakarta: STIA-LAN, 1999, h.60.
Penelitian deskriptif ialah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengambarkan gejala sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Dalam
penelitian agama, penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala keagamaan.
Penelitian deskriptif berbeda dengan penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif belum memiliki variabel yang menjadi fokus pengamatan,
sedangkan penelitian deskriptif sudah memiliki variabel yang menjadi fokus pengamatan. Dalam penelitian deskriptif, variabel yang menjadi
fokus pengamatan.
4
Adapun desain penelitiannya mengunakan jenis penelitian desain deskriptif yaitu metode yang bertujuan membuat gambaran, lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti.
5
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
6
4
M. Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Teori Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h. 22.
5
Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustakarya,2006, h. 110.
6
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2009,h.11.