Tinjauan Umum Tentang Yayasan Ar Risalah Ciracas, Jakarta Timur

13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Bimbingan

1. Pengertian Metode Bimbingan

Metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai metode dengan ilmu pengetahuan, dan sebagainya. 1 Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari penggalan kata ‘’meta’’ yang berarti ‘’melalui’’ dan ‘’hodos’’ berarti ‘’jalan’’. Bila digabungkan maka metode bisa diartikan ‘’jalan yang harus dilalui’’. Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa diartikan sebagai ‘’segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang di inginkan. 2 K. Prente, menerjemahkan methodus sebagai cara, mengajar. Metode adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai maksud. 3 Dari beberapa definisi tentang metode yang telah dipaparkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang telah diatur melalui proses untuk mencapai tujuan. 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka 1994, h. 580 2 M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayullah Jakarta, 2008, h.120 3 Woyo Wasito, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta : Cy Press,1974, h.208 Sedangkan bimbingan memiliki pengertian menuntun, mambantu seseorang yang mengalami masalah agar ia dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Bimbingan merupakan terjemahan dari ‘’guindance’’. Bentuk kata kerjanya yaitu ‘’to guide’’ yang menunjukan. Bimbingan berarti menunjukan kepada seseorang yang secara psikologis membutuhkan bantuan, sehingga bimbingan adalah suatu pemberi bantuan psikologis agar yang bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengurangi sendiri masalah yang sedang dihadapinya. 4 Bimbingan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah petunjuk, penjelasan, atau tuntunan cara mengerjakan sesuatu. 5 Secara terminologi, bimbingan menurut M. Luthfi adalah usaha membantu orang lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang dimilikinya. Sehingga dengan potensi itu, ia akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni dengan cara memahami dirinya, maupun mengambil keputusan untuk hidupnya, maka dengan itu ia akan dapat mewujudkan kehidupan yang baik, berguna dan bermanfaat untuk masa kini dan masa yang akan datang. 6 Menurut Dr. Moh Surya definisi bimbingan adalah ‘’suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri.’’ 7 Dari definisi diatas dapat disimpulkan, bimbingan adalah memberi bantuan kepada orang lain agar dapat mengatasi-mengatasi persoalan yang ada didalam dirinya. 4 Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta : Golden Terayon Press, 1994, h.1 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka 1994, h.117 6 M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayullah Jakarta, 2008, h.6 7 Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, h.7