Konsep Metode Bimbingan Tujuan Metode Bimbingan

B. Jamaah Haji

1. Pengertian Jamaah Haji

Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya ‘’kompak’’ atau ‘’bersama-samaan’’, ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang di kerjakan secara bersama-sama di bawah pimpinan seorang imam. Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama. Islam mengganjurkan umat islam untuk menggalang kekompakan dan kebersamaan, yaitu masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim, yang berpegang pada norma- norma islam, menengakkan prinsip ‘’ta’awun’’ tolong menolong dan kerja sama untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya tujuan yang sama. 18 Dalam buku fiqih empat mazhab bagian ibadat puasa, zakat, haji, qurban, Abdurrahaman Al-Zaziri menyatakan bahwa yang di maksud dengan ‘’haji’’ secara bahasa menuju kemuliaan, sedangan pengertian haji secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan cara tertentu pula. 19 Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia yang beragama islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengsan persyaratan yang telah di tetapkan. 20 Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon haji secara individu adalah : 18 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djembatan, 1992, hal. 386-487 . 19 Abdurrahaman Al-Zaziri, Fiqh 4 Mazhab Bagian Ibadat, Puasa, Zakat, Haji, Kurban, Jakara: Darul Ulum Press, 1996, hal. 177. 20 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Haji RI : 2010, hal. 9. c. Pengetahuan tentang manasik haji. d. Mempunyai biaya yang cukup untuk keperluan di dalam negeri, biaya perjalanan pulang pergi, biaya hidup selama di Arab Saudi untuk akomodasi, konsumsi, dan transportasi, serta keperluan lainnya. e. Mempunyai kelengkapan dokumen perjalanan paspor dan izin masuk ke Negara tujuan. 21

2. Klasifikasi Jama’ah Haji

Adapun ruang lingkup jama’ah haji adalah sebagai berikut : a. Jama’ah haji mandiri adalah jama’ah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan alatobat dan orang lain. b. Jama’ah haji observasi adalah jama’ah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat atau obat. c. Jama’ah haji pengawasan adalah jama’ah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat atau obat dan orang lain. d. Jama’ah haji tunda adalah jama’ah haji yang kondisi kesehatannya tidak memenuhi syarat untuk mengikuti perjalanan haji. e. Jama’ah haji resiko tinggi adalah jama’ah haji dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi beresiko sakit dan atau mati selama perjalanan ibadah haji, meliputi : 21 Buku Pint ar Pelaksanaan Ibadah Haji, H.3