Macam-macam Metode Dakwah Metode Dakwah Ustadz Muhsin Pada Jama’ah Majelis Ta’lim Imdadil Mustafawii Cawang

20 belakanginya sebagai landasan kenapa perbuatan itu dilakukan. Dan motivasi yang positif akan mengarahkan seseorang menuju kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat kelak. 23 Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hikmah dalam dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat penting, yaitu dapat menent ukan sukses tidaknya dakwah. Dalam menghadapi mad’u yang beragam tingkat pendidikan, strata sosial, dan latar belakang budaya, para da’i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu memasuki ruang hati para mad’u dengan tepat. Oleh karena itu, para da’i dituntut untuk mampu mengerti dan memahami sekaligus memanfaatkan latar belakangnya, sehingga ide-ide yang diterima dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan menyejukkan kalbunya. 24 Atas dasar itu, seorang da’i harus pintar dan cermat sebelum melakukan ceramah di suatu tempat. Maksudnya, ketika seorang da’i ingin berceramah atau melakukan ceramahnya, da’i haruslah selalu memerhatikan realitas yang terjadi pada mad’unya, baik dari tingkat intelektual, strata, sosial, psikologis dan sebagainya. Semua itu menjadi acuan yang harus dipertimbangkan.

2. Metode Al-Mau’idzah Al-Hasanah

Secara bahasa , mau’idzah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau’idzah dan hasanah. Kata mau’idzah berasal dari kata wa’adza- ya’idzu-wa’dzan-„idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikkan fansayyi’ah yang artinya kebaikan lawannya kejahatan. 25 Kata hasanah baik adalah lawan sayiah buruk, maka mauizhah terkadang bersifat baik dan terkadang buruk sesuai dengan apa yang 23 Abdul Qadir Umar Mauladdawilah, Secangkir Hikmah, Malang: Pustaka Basma, 2010, Cet. Ke-2, h. ix. 24 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 247. 25 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 251. 21 dinasihatkan manusia dan diperintahkannya serta sesuai dengan cara gaya bahasa si pemberi nasihat. 26 Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain: Ali Mustafa Yaqub menyatakan bahwa mau’idzah hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik dimana ia dapat bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak audiens dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh subjek dakwah. 27 Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip oleh Drs. Wahidin Saputra adalah sebagai berikut: “Al-Mau’izhah al-Hasanah” adalah perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberika nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan Al- Qur’an. 28 Mau’idzah hasanah dalam penyampaiannya dapat melalui beberapa bentuk, antara lain dalam bentuk kisah-kisah umat terdahulu, dalam bentuk peringatan atau dalam bentuk berita gembira, dalam bentuk pelukisan surga dan penghuninya, serta neraka dan penghuninya dalam bentuk ungkapan perumpamaan dalam mencari kesamaan. 29 Adapun dakwah yang 26 Syekh Muhammad Abu Al-Falah Al-Bayanuniy, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode Etik Berdakwah Menurut Al- Qur’an dan As-Sunnah, Terjemahan Dedi Junaedi, Jakarta: Akademika Pressindo, 2010, h. 327-328. 27 Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997, h. 121. 28 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 251. 29 H.M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al Amin Press, 1997, h. 29. 22 dapat dikategorikan ke dalam metode mau’idzah hasanah antara lain silaturrahim kunjungan keluarga, pengajian berkala di masjid, majlis ta ’lim, ceramah umum, tabligh, dan sebagainya. Jadi bisa kita simpulkan mau’idzah hasanah ialah ungkapan yang mengandung banyak unsur, antara lain unsur pendidikan, pengajaran, bimbingan, peringatan, kisah-kisah, berita gembira, wasiat dan sebagainya. yang bisa kita jadikan sebagai pegangan hidup atau pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat kelak.

3. Metode Mujaddalah

Dari segi etimologi bahasa lafazh mujadalah terambil dari kata “jadala” yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan Alif pada huruf jim yang mengikuti wazan faa ala, “jaa dala” dapat bermakna berdebat, dan “mujaadalah” perdebatan. 30 Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya melalui argumentasi yang disampaikan. 31 Dari segi istilah terminologi mujaddalah berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya perumusan diantara keduanya. 32 30 KH. Adib Bisri dan KH. Munawwir AF, Kamus al-Bisri, Jakarta: Pustaka Progresif, 2000, h. 67. 31 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2000, h. 553. 32 Hamka, Tafsir al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983, h. 321. 23 Apabila ada suatu perbantahan antara da’i dan mad’u, yang disebut dengan polemik, maka dapat diluruskan bantahan yang bersumber dari Al- Qur’an dan Al-Hadits dengan penyampaian yang baik, sehingga mad’u tersebut dapat menerimanya. Tujuan berdebat bukan untuk bertengkar dan menyakiti hati lawan, melainkan untuk meluruskan akidah yang melenceng dari aturan-aturan agama. Dari pengertian diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Al-Mujaddalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan diantara keduanya, sehingga apa-apa yang menjadi suatu permasalahan dapat ditangani dengan baik dan sesuai dari ajaran Al- Qu’ran dan hadits.

C. Ustadz dan Jama’ah

1. Pengertian Ustadz

Kata Ustadz berasal da ri bahasa Arab yaitu “Ustadzun” artinya seorang guru laki- laki atau “Ustadzatun” yang mengandung arti seorang guru perempuan. 33 Realita yang ada sekarang di Indonesia, kata “ustadz” digunakan sebagai julukan seorang laki-laki yang terlihat alim, rajin ke masjid atau musholla baik untuk men gikuti shalat berjama’ah maupun mengikuti pengajian rutin. Julukan ustadz terkadang juga digunakan kepada seseorang yang dapat membaca Al- Qur’an dengan fasih dan merdu, memimpin do’a baik 33 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuriyah, 1989, h. 40. 24 berdo’a setelah shalat maupun selepas kegiatan keagamaan seperti tahlillan, syukuran, selamatan dan lain sebagainya. Ada juga Julukan Ustadz diberikan kepada guru, baik guru TPA, guru Privat, maupun guru-guru agama di SD, SLTP, SMA, dan Perguruan Tinggi jika dilihat dari segi arti. Secara sosiologi siapa saja dapat menjadi seorang ustadz. Namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, yaitu mempunyai pengetahuan yang lebih terhadap agama Islam dengan mengamalkan serta dapat memberikan pemahaman kepada orang lain. Akan tetapi yang dimaksud dalam hal ini, julukan ustadz lebih tepat jika diberikan kepada seorang guru yang ahli atau memahami ilmu agama baik secara dasar maupun mendalam sampai ke akar-akarnya, serta mengamalkan di dalam kehidupannya dan mengajarkannya kepada orang lain tanpa kenal lelah.

2. Pengertian Jama’ah

J ama’ah secara bahasa diambil dari kata dasar “jama’a” yang artinya mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan sebagian dengan sebagian yang lain. Dan kata tersebut berasal dari kata ijtima ’ perkumpulan, yang merupakan lawan kata dari tafarruq perceraian dan juga lawan kata dari furqah perpecahan. 34 Pengertian jama’ah secara istilah terminologi yaitu kelompok kaum muslimin, dan mereka adalah pendahulu ummat dari kalangan para sahabat, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka 34 Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, “Pengertian Jama’ah”, artikel diakses pada 30 Agusutus 2014 dari http:armyx7.blogspot.com200806defnisi-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html 25 sampai hari kiamat, dimana mereka berkumpul berdasarkan Al- Qur’an dan As-Sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik secara lahir maupun batin. 35 Istilah jama ’ah mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan konteks kalimat dan kaitannya. Pertama , dikaitkan dengan kata “ahlu sunnah ” sehingga menjadi ahlu sunnah wal jama’ah, yang berarti golongan yang mengikuti sunah dan tradisi Nabi Muhammad SAW serta berada dalam kumpulan kaum muslim. Kedua, istilah jama ’ah dikaitkan dengan ijma’ sebagai sumber hukum. Ijma’ merupakan hasil kesepakatan jama’ah dalam suatu masalah yang di dalamnya terdapat silang pendapat. Ketiga, istilah jama’ah dengan imam atau pemimpin, yang berarti komunitas kaum muslimin jama’ah yang dipimpin seorang imam. Istilah jama’ah juga berkaitan dengan masalah shalat, terutama dalam pelaksanaan shalat jum’at yang harus mencukupi jumlah 40 orang. Sehingga jika jumlah ini tidak terpenuhi, maka shalatnya tidak sah. Mazhab-mazhab lain berpendapat bahwa jika pengerti an jama’ah telah terpenuhi – ditinjau dari segi jumlahnya, tiga orang atau lebih, termasuk imam – maka sholat jum’at sah. Hal ini disebutkan arti dari istilah jama’ah itu sendiri, yaitu jamak, banyak, atau lebih dari tiga orang. 36 Namun yang dimaksud jama’ah di sini yaitu suatu kumpulan atau sekelompok orang yang berkumpul untuk menyaksikan atau mendengarkan tentang ilmu-ilmu agama yang diberikan oleh seorang ustadz atau ustadzah. 35 Al- Atsari, “Pengertian Jama’ah”. 36 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam; Jemaah, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, Jilid 2, h. 310-311.

Dokumen yang terkait

Aktivitas dakwah Ustadz Yuke Sumeru di Majelis Ta'lim al-Falaah Bintaro Jaya

0 19 74

Kiprah Dakwah Ustadzah Hj. Faridah Hanum Lutfi Di Majelis Taklim Al-Muhajirin Perumahan Batu Ceper Indah Kota Tangerang

0 18 80

Respon Jamaah Majelis Ta’lim Baitul Muttaqin Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Film La Tahzan

0 10 75

Metode dakwah ustadz Syamsul Arifin Nababan dalam membina aqidah santri muallaf di pondok pesantren pembinaan muallaf annaba center Tangerang Selatan Banten

1 31 0

STRATEGI DAKWAH PADA KELOMPOK MAJELIS TA’LIM ABANG BECAK (MATABACA) SURABAYA.

0 0 40

PERANAN MAJELIS TA’LIM TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM DI MAJELIS TA’LIM NURUL HUDA.

1 2 130

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - RETORIKA DAKWAH K.H.MUHAMMAD DAINAWI DALAM PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH PADA JAMA’AH MAJELIS TA’LIM A’ISAH PULAU PANGGUNG SEMENDO DARAT LAUT SUMATERA SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 13

BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TA’LIM JAMI’IYAH ISTIGHOSAH AL-MU’AWWANAH DESA CINTAMULYA A. Sejarah Berdirinya Majelis Ta’lim Jami’iyah Istighosah Al-Mu’awwanah - MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA’LIM JAMI’IYAH IS

0 0 22

STRATEGI DAKWAH MAJELIS TA’LIM RAHMAT HIDAYAT DALAM MEMBINA JAMA’AH DI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 102

DAYA TARIK DAKWAH BUYA YAHYA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU JAMA’AH DI MAJELIS TA’LIM AL-BAHJAH DI KELURAHAN SENDANG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 21