37
menyimpan sejarah peradaban Islam sejak abad ke-4 H. Banyaknya ulama menjadikan kota Tarim sebagai kota idola bagi para penuntut ilmu serta
membuktikan bahwa kota ini sangat diperhitungkan kala itu.
13
Disanalah ustadz Muhsin juga menimba ilmu agama di salah satu pondok pesantren
tertua di Hadramaut, yaitu Rubath Tarim.
2. Karya-karya Ustadz Muhsin
Karya-karya yang telah dibuat dan dicapai oleh beliau adalah bukti kecintaan beliau kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Karya-
karya ini semuanya berisi tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun karya-karya tersebut sebagai berikut :
a. Addanul Fa’iq
b. Kunuzul Asror
c. Natijatul Zahro
d. Tuhfatul Ahyar
14
C. Perjalanan Dakwah Ustadz Muhsin
Perjalanan dakwah ustadz Muhsin adalah berawal dari semangat yang sangat kuat serta keinginan menggapai ridho Allah SWT. Dengan bekal
pendidikan dan dukungan yang diberikan keluarga dan para gurunya, akhirnya beliau menjadi seorang d
a’i yang sangat dipandang oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat Cawang dan dari semangat inilah awal mula beliau
mulai menjalankan dakwah. Beliau membuka sebuah Maje lis Ta’lim yang
13
Abdul Qadir Umar Mauladdawilah, TARIM Kota Pusat Peradaban Islam, Malang: Pustaka Basma, 2012, h. xii.
14
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhsin, Jakarta, 2 Mei 2014.
38
bernama Maje lis Ta’lim Imdadil Mustafawii, bertempat dikediaman beliau di
Cawang. Dari sanalah perjalanan dakwah beliau hingga sampai sekarang terus berlanjut.
Pada tahun 2000, saat Ustadz Muhsin memulai berdakwah, beliau memulainya dengan berpindah-pindah tempat, baik dari pintu ke pintu, masjid
ke masjid dan dari mushollah ke mushollah agar ilmu itu syi ’ar menyebar
luas. Dari situlah banyak yang melihat dakwah beliau dan berminat untuk masuk dan belajar di dalam majelis t
a’lim yang beliau pimpin. Hingga sekarang ada beberapa tempat yang telah beliau hadiri di dalamnya untuk
memberikan ilmu- ilmu agama kepada jama’ah ataupun mad’u nya, yaitu di
Rawajati Kalibata, Pisangan Baru, Pisangan Lama, Kebon Nanas, Perumpung, Jalan Salak Cawang, PWI, Kalimalang.
15
Mereka yang menghadiri maje lis ta’lim ustadz Muhsin seperti telah
terlupakan oleh kehidupan dunia yang mereka jalani sehari-hari, mungkin yang lapar lupa dengan kelaparannya, yang sakit hilang rasa sakitnya, yang
lelah akan aktifitas pekerjaan hilang rasa lelahnya dengan tujuan yang pasti yaitu menimba ilmu, mendengar nasihat, tabarukan mencari berkah serta
meminta do’a dari beliau. Hal inilah yang membuktikan bahwa beliau adalah seorang d
a’i yang memiliki banyak kelebihan di dalam berdakwah sehingga maje
lis ta’limnya terasa sangat nyaman bagi para penuntut ilmu.
16
Didalam dakwahnya, ustadz Muhsin juga selalu berbicara dengan orang lain dengan tutur kata yang lembut, halus, tidak kasar, mudah dicerna dan
15
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhsin, Jakarta, 9 Mei 2014.
16
Hasil Pengamatan secara langsung di Majelis Ta’lim Imdadil Mustafawii, Jakarta, 9 Mei 2014
39
dipahami sehingga orang awam maupun intelektual dapat memahami dan mengambil manfaatnya. Majelis yang beliau pimpin senantiasa selalu dipenuhi
dengan pembacaan kitab-kitab Fiqih, Aqidah maupun Hadits yang sangat bermanfaat. Tidak ada pembicaraan kosong yang tidak menghasilkan manfaat.
Apa yang ditutur di dalam majelis hanyalah pembacaan kitab, dzikir, diskusi keagamaan, nasihat untuk jama’ah serta ajakan untuk melakukan amal-amal
shaleh.
17
Selama ustadz Muhsin mensyi ’arkan ilmu-ilmu agama ke masyarakat,
beliau berdakwah dengan adab dan akhlak yang mulia sehingga masyarakat menerima beliau dengan lapang dan penuh ikhlas. Cara berdakwah seperti
inilah yang beliau contoh dari para guru beliau yang terus bersambung sampai ke Nabi Muhammad SAW.
Dalam mendidik dan mengajar pun beliau sangat berpegang teguh pada metode para salaf, memulai dengan yang dasar, kemudian sedang, lalu yang
mendalam. Pendidikan dan ajarannya pun bukan hanya lewat kata-kata yang beliau ucapkan, melainkan dengan perbuatannya yang sangat terpuji.
D. Tujuan Dakwah Ustadz Muhsin
Adapun tujuan dakwah ustadz Muhsin tidak terlepas dari kondisi masyarakat saat ini yang sudah meninggalkan ajaran dan sunnah yang dibawa
oleh Rasulullah SAW. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
17
Hasil Pengamatan secara langsung di Majelis Ta’lim Imdadil Mustafawii, Jakarta, 9
Mei 2014