Uji Reliabilitas Instrumen Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

69 Validitas isi pada instrumen penguasaan kosakata diuji menggunakan rumus korelasi point biserial. Sedangkan validitas isi pada instrumen kemampuan menulis karangan narasi disesuaikan berdasarkan silabus, tema dan isi dari karangan narasi dan disesuaikan dengan indikator. Cara menentukan valid atau tidaknya suatu butir soal pada instrumen penguasaan kosakata adalah dengan membandingkan koefisien r hitung dengan r tabel menggunakan taraf signfikansi 5. Butir soal dikatakan valid apabila r hitung r tabel . Taraf signifikansi 5 dengan N=40 diperoleh r tabel sebesar 0,312. Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa untuk variabel penguasaan kosakata X dari 30 butir instrumen yang diujikan, ternyata terdapat 6 soal yang tidak valid, sehingga soal tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian instrumen. Soal yang gugur adalah nomor 2, 8, 9, 12, 14, dan 19. Soal tersebut tidak akan diperbarui lagi karena indikator yang diukur masih terwakili oleh instrumen yang lainnya. Sehingga, jumlah instrumen yang valid untuk variabel penguasaan kosakata adalah 24 butir.

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Hadi 2015: 173 reliabilitas pengukuran berkisar pada persoalan stabilitas skor, persoalan tentang kemampuan pembacaan atau ketetapan hasil pengukuran. Hasil pengukuran itu harus tetap sama relatif sama jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula Sundayana, 2014: 69. 70 Penghitungan reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus KR-20 pada instrumen penguasaan kosakata dan inter-rater pada instrumen kemampuan menulis karangan narasi yang kemudian dihitung dengan rumus pearson product- moment. Berdasarkan data yang diolah pada instrumen penguasaan kosakata menghasilkan nilai r hitung 0,843 r tabel 0,312 sehingga dinyatakan reliabel. Begitu pula pada instrumen kemampuan menulis karangan narasi, r hitung 0,914 r tabel 0,312 sehingga instrumen dinyatakan reliabel. Data hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

3.8.3 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Menurut Sundayana 2014: 76 daya pembeda DP soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Sedangkan tingkat kesukaran adalah keberadaan suatu butir soal apakah dipandang sukar, sedang, atau mudah dalam mengerjakannya. Perhitungan daya beda dan tingkat kesukaran instrumen soal penguasaan kosakata menggunakan jenis tes subjektif dan bentuk tes pertanyaan dengan jawaban pendek adalah dengan rumus: Keterangan: SA = Jumlah skor kelompok atas SB = Jumlah skor kelompok bawah DP = − � TK = + � + � 71 IA = Jumlah skor ideal kelompok atas IB = Jumlah skor ideal kelompok bawah Dengan klasifikasi sebagai berikut. Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Tingkat Kesukaran DP ≤ 0,00 Sangat Jelek TK = 0,00 Terlalu Sukar 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek 0,00 TK ≤ 0,30 Sukar 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,30 TK ≤ 0,70 Sedang Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 TK ≤ 1,00 Mudah 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik TK = 1,00 Terlalu Mudah Sumber: Sundayana 2014: 77 Data hasil penghitungan daya beda dan tingkat kesukaran instrumen dapat dilihat pada lampiran.

3.9 TEKNIK ANALISIS DATA