Faktor Penyenyebab Kesulitan Belajar

2 Yang bersifat kognitif ranah cipta, antara lain seperti rendahnya kapasitas intlektualintlegensi siswa. 3 Yang bersifat afektif ranah rasa, antara lain seperti labilnya emosi dansikap. 4 Yang bersifat psikomotor ranah karsa, antara lain seperti terganggunya alat- alat indera penglihat dan pendengar mata dan telinga. 2.2.8.5 Faktor eksternal siswa, yakni hal-hal atau keadaan yang dating dari luar diri siswa. 1 Faktor eksteren siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi: 2 Lingkungan keluarga, contohnya: ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. 3 Lingkungan perkampunganmasyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh slum area, dan teman sepermainan peer group yang nakal. 4 Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah. Menurut Abdurrahman 2012:8 berbagai faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yaitu : 1 Faktor genetik, 2 Luka pada otak karena trauma fisik atau karena kekurangan oksigen 3 Biokimia yang hilang misalnya biokimia yang diperlukan untuk memfungsikan saraf pusat 4 Pencemaran lingkungan misalnya pencemaran timah hitam 5 Gizi yang tidak memadai 6 Pengaruh- pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan perkembangan anak deprivasi lingkungan. Sedangkan menurut Jamaris 2014:17 faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat dikategorikan ke dalam lima faktor penyebab, yaitu : 1 Kerusakan yang terjadi pada susunan saraf pusat, kerusakan yang terjadi pada bagian-bagian otak, baik kerusakan yang terjadi di dalam cerebrum, cerebellum, dan brain steem akan menimbulkan berbagai akibat pada fungsi otak yang diatur oleh bagian-bagian otak tersebut. 2 Ketidakseimbangan biokimia. Zat pewarna dan bumbu penyedap makanan pada bagian jenis makanan yang dimakan anak merupakan penyebab kesulitan belajar dan hiperaktif pada anak. 3 Keturunan. Keterkaitan antara lingkungan dan faktor genetik berpengaruh terhadap fungsi intelegensi telah lama diyakini oleh para ahli. 4 Lingkungan, tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap kesulitan belajar apalagi jika lingkungan tidak mendukung dalam proses pembelajaran. 5 Pengaruh teratogenik zat kimiaobat-obatan. Penelitian yang berkaitan dengan kesulitan belajar yang dilakukan oleh para ahli menemukan bahwa salah satu penyebab kesulitan belajar adalah karena pengaruh teratogenik, yaitu pengaruh zat-zat kimia seperti alkohol, rokok, dan limbah kimia serta obat-obatan. Faktor kesulitan belajar menurut syamsuddin 2007:325 meliputi: 1 Faktor internal: kelemahan secara fisik, kelemahan secara mental, kelemahan secara emosional, kelemahan yang di sebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, tidak memiliki ketrampilan dan pengetahuan dasar yang tidak diperlukan. 2 Faktor eksternal: kurikulum, ketidak sesuaian standart administratif, terlalu berat beban belajar, terlalu besar populasi siswa didalam kelas, terlalu sering pindah sekolah, kelemahan dari sistem belajar mengajar, kelemahan kondisi rumahtangga, terlalu banyak ekstra kurikuler, kekurangan gizi. Dari pendapat beberapa ahli bisa disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan eksternal dan diuraikan sebagai berikut. Untuk uraian lebih lanjut lihat diagram di bawah. Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Gambar 2.1. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar Faktor internal psikologi Kelemahan secara mental kelemahan secara emosional fisiologi kelemahan secara fisik gizi yang tidak memadai ketidakseimbanga n biokimia keturunan Faktor eksternal keluarga sekolah lingkungan masyarakat

2.2.9 Dampak Kesulitan belajar

Kesulitan belajar menyebabkan beberapa dampak kesulitan belajar terhadap peserta didik yaitu: 1 Segi psikologis: masalah penggunaan bahasa lisan atau tertulis dalam mendengarkan, berfikir, membaca, mengeja, matematik, penekanan pada reaksi, ketidak mampuan memahami dan mengungkapkan bahasa reseptif dan ekspresif, kondisi motorik yang buruk, gerakan ceroboh sehingga mempengaruhi fungsi belajarnya. 2 Segi sosial emosional: ketidak stabilan emosi dan impulsivitas yang ditandai seringnya terjadi perubahan yang menyolok dalam suasana hati dan tempramen. Impulsivitas ditunjukan dengan kurang dapat mengontrol impuls- impuls. Pada anak tiba-tiba menyerang orang lain atau benda tanpa ada provokasi sebelumnya atau tiba tiba berdiam diri pada waktu yang tidak sepantasnya. Hiperaktif dikaitkan dengan kesukaran belajar disamping adanya kegelisahan, toleransi yang rendah, terhadap frustasi, agresif, presepsi social dan harapan interpersonal yang buruk serta prilaku yang tidak sesuai. 3 Segi pendidikan: kesulitan belajar prasekolah perlu segera ditangani karena dapat mempengaruhi masa selanjutnya atau disebut “high risk” karena sulitnya mengidentifikasi. http:blog-barabay.blogspot.com201409makalah-kesulitan- belajar.html?m=1 diakses pada 9 juni 2015 pukul 15:24

2.2.10 Sekolah Menengah Kejuruan SMK

Pendidikan kejuruan menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 18 dijelaskan bahwa : “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu”. Sedangkan menurut Ade dalam Syamsudin 2012:32 Pendidikan kejuruan merupakann program pendidikan yang secara langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan tambahan karir seseorang. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang di programkan untuk mempersiapkan siswa dalam tambahan karir seseorang untuk pekerjaan tertentu. 2.2.10.2 Tujuan SMK menurut Depdiknas : 1 Menyiapkan siswa-siswi untukmemasuki lapangan pekerjaan serta mengembangkan sikap professional. 2 Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri. 3 Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri dan atau untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA IPS KELAS XII SMA NEGERI 2 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2010/2011

0 46 16

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KESIAPAN SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016

2 25 181

FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 CLUWAK PATI TAHUN AJARAN 20152016

6 54 159

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SMP NEGERI 1 SECANG TAHUN AJARAN 2014 2015

2 28 107

FAKTOR DETERMINAN KETIDAKTERLAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK Se KOTA PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 128

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MEMBUAT GARNISH PADA SISWA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 22

ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 8

ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MEMPELAJARI IPA PADA MATERI PEWARISAN SIFAT DI KELAS IX SMPN 13 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 0 13