PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP DASAR PENILAIAN DI TK
A. Tujuan
Peserta dapat memahami konsep dasar penilaian di TK sesuai kriteria pelaksanaan penilaian di TK
.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran 1 diharapkan Anda dapat:
1. Menjelaskan pengertian penilaian di TK 2. Mendeskripsikan tujuan penilaian di TK
3. Menjelaskan prinsip penilaian di TK 4. Mengungkapkan manfaat penilaian di TK
5. Menjelaskan ruang lingkup penilaian di TK 6. Mempraktikkan pelaksanaan penilaian di TK
C. Uraian Materi 1. Pengertian Penilaian di TK
Menurut Brewer dalam Patmonodewo 2003:113 penilaian adalah penggunaan system evaluasi yang bersifat komprehensif menyeluruh
untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak meliputi perkembangan nilai agama dan moral, fisik
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan perkembangan seni. Penilaian yang dilakukan terhadap program pendidikan meliputi
keberhasilan anak, keberhasilan guru serta kepuasan orang tua anak terhadap hasil yang telah dicapai. Permendikbud RI Nomor 146 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan bahwa penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar anak secara berkesinambungan. Berdasarkan penilaian tersebut, pendidik dan orang tua anak dapat memperoleh informasi
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
10
tentang capaian
perkembangan untuk
menggambarkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,
terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
Penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan
yang dilakukan secara berkesinambungan dilakukan melalui penilaian autentik.
Penilaian autentik menggambarkan pembelajaran, belajar dan asesmen yang berjalan saling mengisi. Penilaian autentik berkaitan dengan unjuk
kerja performance. Penilaian unjuk kerja ini sebagai upaya yang tepat untuk menilai kemajuan perkembangan anak.
Penilaian autentik didefinisikan sebagai
proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap anak pada aktivitas
yang relevan dalam pembelajaran. Penilaian autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman
kehidupan nyata anak. Penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang
ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode
yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar anak yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan
Penilaian tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh anak.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
11
tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja
sama dengan anak. Dalam penilaian autentik, seringkali keterlibatan anak sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas
belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Anak diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri
dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih
tinggi. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang
diperoleh dari luar sekolah. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar,
kegiatan belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses
pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk
mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas
perkembangan peserta didik karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Penilaian
autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh anak, bagaimana
mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas
dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan yang masih harus diulang
dilakukan.
a. Penilaian Autentik dan Belajar Autentik
Belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh anak dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
12
kehidupan pada umumnya. Penilaian semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta
didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh penilaian
autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan
bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama,
pengukuran langsung keterampilan anak yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di masa dewasa
kelak. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis
proses yang digunakan untuk menghasilkan respon anak atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada. Dengan
demikian, penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar anak dapat mencapai hasil akhir,
meski dengan waktu yang berbeda. Sikap, pengetahuan dan keterampilan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana anak telah
memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan anak dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi
mereka. Dalam pembelajaran autentik, anak diminta mengumpulkan informasi
dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta
mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Di sini, guru dan anak memiliki tanggung jawab atas apa
yang terjadi. Penilaian autentik mendorong anak mengkonstruksi membangun, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi
informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru. Penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah
merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian autentik harus
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
13
mencerminkan masalah dunia nyata. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik kompetensi utuh merefleksikan sikap,
pengetahuan, keterampilan. Berikut contoh-contoh tugas autentik: melaksanakan percobaan mencampur beberapa warna menjadi
warna baru, bercerita, menggambar, membaca puisi, dan melakukan peta perjalanan maze.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses
pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa
melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.
1 Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan anak serta desain pembelajaran.
2 Mengetahui bagaimana
cara membimbing
anak untuk
mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya
memadai bagi anak untuk melakukan pemahaman pengetahuan. 3 Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru,
dan mengasimilasikan pemahaman anak. 4 Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar anak dapat
diperluas dengan menimba pengalaman dari lingkungan sekitar sekolah.
PUISI ANGKA 2 Angka Dua
Mataku dua Telingaku dua
Tangan dan kakiku dua Semua diciptakan Tuhan
Gambar 1. 1: Contoh Puisi
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
14
b. Jenis-jenis Penilaian Autentik
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru
harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: 1 sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; 2 fokus
penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan 3 tingkat pengetahuan apa
yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. 1 Penilaian Sikap
Muatan Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual adalah menerima ajaran agama yang dianutnya.
Selanjutnya, muatan KI-2 sikap sosial: memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin,
mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga,pendidik dan teman. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi atau jurnal
catatan guru. Penilaian sikap ini bukan merupakan penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan penilaian
yang pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat autentik mengacu kepada
pemahaman bahwa pengembangan dan penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3
dan KI 4. a Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik
secara langsung
maupun tidak
langsung dengan
menggunakan Instrumen observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Teknik ini
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
15
dilakukan hanya dengan cara mengamati dan tidak melakukan percakapan wawancara dengan anak yang
sedang diamati. Anak seringkali menunjukkan perubahan perilaku yang tiba-
tiba. Misalnya, ketika masuk ke dalam kelas anak menunjukkan sikap yang tenang dan menyenangkan, tetapi
beberapa waktu kemudian berubahn menjadi pemurung dan tidak mau diajak bicara. Pada dasarnya perubahan perilaku
yang tiba-tiba pada anak adalah wajar, karena anak cenderung tidak mampu menutupi berbagai permasalahan
yang dihadapinya. Namun bila perubahan perilakunya sering ditunjukkan anak selama kegiatan berlangsung, memberikan
gambaran mungkin anak sedang mengalami suatu masalah tertentu, baik yang berkaitan dengan diri sendiri maupun
dengan lingkungannya. Teknik observasi memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengetahui berbagai masalah yang dihadapi anak berdasarkan perilaku yang ditunjukkan anak. Namun agar
proses pengamatan yang dilakukan guru lebih terarah, maka guru dapat
membuat dan menggunakan
pedoman observasi. Berikut contoh aspek perilaku anak yang dapat
diamati.
Perilaku yang dapat diamati
Sikap anak pada saat memasuki kelas Sikap anak ketika guru bertanya
Sikap anak ketika melakukan tugas menggambar Sikap anak ketika bermain dengan teman
Tabel 1. 1: Contoh aspek perilaku yang dapat diamati
b Jurnal Catatan Guru
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
16
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang
berkesinambungan dari hasil observasi.
2 Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini. a Tes Lisan
Di TK, metode tes jarang digunakan apalagi tes tertulis tidak mungkin dilaksanakan mengingat kemampuan anak belum
diwajibkan dapat menulis dan membaca. Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap
oral sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian.
Dalam mengembangkan tes ini, guru harus memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan
yang hendak dicapai sesuai tingkat perkembangan anak.Tes diberikan dalam waktu, tempat, dan situasi yang tidak formal
informal, tidak mengikat Misalnya anak belum dapat memberi respon dalam waktu yang ditentukan, maka
Tabel 1. 2: Contoh Jurnal Harian
JURNAL CATATAN HARIAN Nama Anak
: Usia :..... tahun
Pengamat :
Kelompok : AB
Tanggal Waktu
Tempat Peristiwa
Sikap Anak KD
Yang dicapai
Adi bersama teman- temannya melakukan
permainan ular tangga dengan cara
masing-masing anak secara bergantian
melempar dadu kemudian melakukan
perintah sesuai instruksi yang tertulis
di masing-masing angka
Bersikap sabar
menunggu giliran
bermain Memiliki perilaku
yang mencerminkan
sikap sabar mau menunggu giliran,
mau mendengar ketika orang lain
berbicara untuk melatih
kedisiplinan,
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
17
waktunya dapat ditambah. Demikian pula dengan tempat, anak dapat mengerjakan tes di tempat yang disukainya dan
dengan posisi yang juga disukainya. Tes yang dilakukan semata-mata untuk membantu anak dalam pencapaian
kegiatan pelaksanaan program pembelajaran. Berikut contoh tes informal yang dapat digunakan guru
sebagai alat penilaian aspek perkembangan kognitif tentang lambang bilangan. Penggunaan instrumen tersebut dapat
dilakukan secara individual maupun kelompok.
Gambar 1.2
Contoh tes informal
Gambar 1. 2: Contoh Tes Informal
Sumber: Online tersedia: https:play.google.comstoreapps=belajar.berhitung.anak
b Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik
baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
18
Sumber: Online tersedia: http:pelangitoys.comblogmainan-kayu-edukatif
3 Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut: Penilaian Kinerja.
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa
untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menyanyi, bermain peran, menari.
Gambar 1. 4: Contoh tugas memainkan alat musik
Sumber: http:paudjateng.xahzgs.compendidikan-seni-musik-untuk-anak.html
Penilaian autentik diharapkan dapat melibatkan partisipasi anak, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai.
Guru dapat melakukannya dengan meminta para anak menyebutkan unsur-unsur proyektugas yang akan mereka
gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik
terhadap kinerja anak dalam bentuk laporan naratif. Ada beberapa cara yang berbeda untuk merekam hasil penilaian
berbasis kinerja, antara lain sebagai berikut:
Gambar 1. 3: Contoh penugasan penyusunan balok
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
19
a Daftar cek checklist. Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau
subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
b Catatan anekdotnarasi
anecdotalnarative records.
Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik
selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi
standar yang ditetapkan. c Skala penilaian rating scale. Biasanya digunakan dengan
menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baiksekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
d Memori atau ingatan memory approach. Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan
sesuatu, dengan
tanpa membuat
catatan. Guru
menggunakan informasi untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada
manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan. e Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point
yang tetap dan jelas untuk setiap kriteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang mempunyai 4
poin skala 1-4 sehingga pemberian skor nilai tengah dapat dihindarkan misalnya skala 1-3 akan terjadi sebuah
kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil
Jika dalam proses penilaian ditemukan seorang anak yang hasil belajarnya belum mencapai kompetensi yang sesuai dengan
potensinya maka guru perlu membuat program kegiatan lebih lanjut untuk mendorong pencapaian potensi yang optimal. Jika
ada anak yang mencapai kompetensi yang lebih dari standar yang ada maka guru perlu membuat program kegiatan lebih
lanjut pengayaan agar seluruh potensi anak berkembang.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
20
Menurut Arikunto 2009 dalam Yus 2011:66, penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Untuk dapat melakukan penilaian perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu,
sedangkan pengukuran tidak akan mempunyai makna yang berarti tanpa dilakukan penilaian. Penilaian berarti menilai
sesuatu, Sedangkan menilai itu mengandung arti: mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau
berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, dan sebagainya.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai guru TK yang profesional tentunya harus mengetahui perkembangan dan
kemajuan belajar anak. Dalam mengamati perilaku anak, tidak tertutup kemungkinan terlihat ada anak yang berkembang
sebagai anak-anak pada umumnya, namun ada pula yang berkembang lebih cepat atau lambat dari anak yang lain. Kasus
tersebut belum dapat dibuat keputusan bahwa anak yang berkembang sebagai anak pada umumnya termasuk pada
kriteria baik perkembangannya, begitu pula pada anak yang lambat dikategorikan pada kriteria kurang perkembangannya.
Keputusan tidak boleh ditetapkan terlebih dahulu tanpa mempunyai informasi yang memadai. Proses penentuan
informasi untuk melakukan pertimbangan sebelum membuat keputusan tersebut dinamakan penilaian.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan nilai
atau harga suatu obyek diperlukan adanya ukuran atau kriteria misalnya untuk dapat mengatakan baik, sedang dan kurang
diperlukan adanya ketentuan atau ukuran yang jelas bagaimana sesuatu dikatakan baik, sedang dan kurang. Ukuran itulah yang
dinamakan kriteria. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
21
bahwa ciri penilaian adalah adanya objek atau program yang dinilai sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan
atau apa adanya dengan kriteria atau apa seharusnya. Dengan demikian penilaian adalah langkah-langkah atau proses yang
diperlukan untuk membuat keputusan. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan pembelajaran,
terutama keberhasilan pembelajaran. Keputusan tersebut berupa ketercapaian dalam rentang tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui penilaian, guru mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan informasi tersebut diputuskan
tentang ketercapaian anak secara individual dan pembelajaran secara klasikal. Melalui penilaian diketahui mana anak-anak
yang berhasil, mana yang belum. Penilaian pada pendidikan anak TK lebih banyak untuk
mendeskripsi ketercapaian perkembangan anak. Dengan penilaian
dapat diketahui
dan ditetapkan
aspek-aspek perkembangan yang telah dicapai dan yang belum dicapai.
2. Tujuan Penilaian di TK
Penilaian proses dan hasil belajar di PAUD bertujuan untuk: a. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti pendidikan di PAUD b. Menggunakan
informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan
meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal.
c. Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan
proses pembelajaran di PAUD. d. Memberi
kan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut serta membantu pencapaian perkembangan anak secara
optimal
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
22
Penilaian di TK pada dasarnya dapat juga dinamakan asesmen. Lebih rinci lagi, t
ujuan asesmen di TK adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara
individual, dan sebagainya. b. Untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan maupun
identifikasi penyebab masalah belajar pada anak. c. Untuk memberikan tempat dan program yang tepat untuk anak,
dalam hal ini untuk mengetahui apakah anak membutuhkan pelayanan khusus atau tidak.
d. Untuk membuat perencanaan program curriculum planning, dalam hal ini asesmen digunakan untuk memodifikasi kurikulum,
menentukan metodologi, dan memberikan umpan balik feedback. e. Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan
pada anak.
3. Prinsip Penilaian di TK
Permendikbud No. 146 Kurikulum PAUD Lampiran V menyatakan bahwa penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD berdasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang
secara optimal. Hasil penilaian harus dapat membina dan mendorong timbulnya
keinginan anak
untuk meningkatkan
pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, hasil penilaian harus dirasakan sebagai suatu penghargaan bagi yang berhasil dan sebaliknya
merupakan peringatan bagi yang belum berhasil. Namun guru perlu ingat bahwa setiap individu anak mempunyai karakteristik masing-
masing. Ada anak yang bagus menggambar tetapi mungkin bahasa belum baik. Mulailah dari yang baik itu. Jika belum berkembang guru
harus membantu menemukannya sehingga anak dapat memperoleh nilai yang sesuai harapan pada bidang pengembangan tertentu yang
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
23
dimilikinya. Nilai tersebut sebagai upaya mendidik menjadi pendorong bagi dirinya untuk melakukan pencapaian perkembangan berikutnya.
Guru tetap harus member apresiasi dari setiap upaya yang dilakukan anak.
b. Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus
untuk mendapatkan
gambaran tentang
pertumbuhan dan
perkembangan anak. Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus.
Hal tersebut dilakukan agar informasi yang diperoleh benar-benar berasal dari gambaran perkembangan proses dan hasil belajar anak.
Penilaian direncanakan terlebih dulu baik secara harian, semester maupun tahunan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, guru
dapat menggunakan catatan sehingga secara bertahap hasil penilaian dapat diketahui. Dengan cara demikian diharapkan
diperoleh gambaran tentang kemajuan perkembangan hasil belajar anak sebagai hasil kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Dengan
prinsip tersebut akan cepat diketahui anak yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam perkembangannya.
c. Objektif Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai. Penilaian harus memenuhi prinsip obyektivitas. Penilaian obyektif
adalah penilaian yang dapat memberikan informasi yang sebenarnya atau
mendekati sebenarnya
tentang pertumbuhan
dan perkembangan yang dialami anak. Disamping itu, guru juga harus
memperhatikan perbedaan-perbedaan perkembangan pada setiap anak. Perilaku yang sama dari beberapa anak mungkin saja terjadi
tetapi akan mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak. Guru harus tetap
melihat anak sebagai individu yang unik, mempunyai karakteristik masing-masing.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
24
d. Akuntabel Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang
jelas serta dapat dipertanggungjawabkan. Terutama hasilnya, harus mampu membedakan perilaku anak dalam perilaku nyata. Artinya
anak yang dinyatakan baik dalam suatu aspek harus berbeda perilakunya dalam kehidupan dari anak yang dinyatakan belum
sesuai harapan dalam penilaian. Oleh karena itu, penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dan keputusan yang
diambil memiliki dasar yang obyektif. Akuntabilitas
tersebut
dapat dilihat dari:
a Standar isi content standard, yang meliputi berbagai hal yang telah dipelajari anak, yang berwujud pada kemampuan anak
untuk:
1
Berpikir kritis
2
Memecahkan masalah
3
Mengemukakan alasan
4
Mengembangkan strategi dalam mengumpulkan data atau menggali informasi, yang dalam hal ini terkait dengan
kemampuan anak untuk melakukan eksplorasi dalam rangka mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru
b Standar penampilan performance standard, yang berkaitan dengan status pertumbuhan dan tingkat perkembangan anak.
e. Transparan Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian
dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan. Hal ini mengandung makna bahwa prosedur penilaian,
kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu siapapun yang
berkepentingan harus dapat mengakses data dan kriteria yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
25
f. Sistematis Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen. Perkembangan anak berlangsung secara
sistematis, artinya bahwa perkembangan itu berlangsung mengikuti pola tertentu yang terjadi secara teratur. Oleh karena itu, penilaian
pencapaian perkembangan pun harus dilakukan secara teratur dan terprogram secara baik sesuai dengan rencana yang telah disusun,
kebutuhan nyata yang ada di tempat, dan atau karakteristik penggunaan instrumen yang akan digunakan.
g. Menyeluruh Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Mencakup aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif,
bahasa, sosial emosional, dan perkembangan seni. Semua aspek perkembangan yang diinginkan, menggunakan berbagai jenis teknik
penilaian yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu di samping aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan
penilaian juga dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai.
h. Bermakna Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak,
orangtua, pendidik, dan pihak lain yang relevan. Hasil penilaian harus memiliki makna bagi orang tua, anak dan pihak
lain yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal tersebut akan terpenuhi jika guru dapat memberikan nilai
yang benar-benar menggambarkan ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu. Ketercapaian ini
sesuai dengan perilaku yang menggambarkan kebiasaan anak melakukan kegiatan di lingkungan rumah dan sekitarnya. Selain itu,
guru juga mampu mendeskripsikan lingkup perkembangan anak secara spesifik, jelas, kongkrit. Nilai yang diberikan sekaligus harus
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
26
menggambarkan upaya yang dapat dilakukan orang tua atau pihak lain yang terkait.
Berdasarkan prinsip penilaian di atas, maka perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian untuk anak usia dini seperti:
a. Penilaian hendaknya memberi nilai tambah untuk anak b. Penilaian sebaiknya disesuaikan untuk tujuan khusus sesuai
aspek perkembangan anak dan dapat dipercaya, cocok dan jujur untuk tujuan itu
c. Kebijakan penilaian sebaiknya dirancang dengan kepercayaan dan kecocokan penilaian dengan bertambahnya usia anak
d. Penilaian dalam isi dan metode pengumpulannya sebaiknya disesuaikan dengan usia anak secara tepat
e. Penilaian dalam semua perluasan pengukuran sebaiknya menggunakan bahasa yang tepat
f. Orang tua sebaiknya dinilai sebagai sumber informasi seperti audiensi hasil penilaian
Oleh karena itu sistem penilaian yang digunakan di setiap lembaga pendidikan harus mampu 1 memberi informasi yang akurat; 2
mendorong peserta didik belajar melalui bermain; 3 memotivasi tenaga pendidik melakukan pembelajaran; 4 meningkatkan kinerja lembaga;
dan 6 meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Manfaat Penilaian di TK
Penilaian di TK bermanfaat untuk mengetahui tingkat perkembangan anak yang dicapai selama proses belajar dilakukan, apakah seluruh
aspek perkembangan anak berkembang dengan baik atau tidak, guna untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan nasional pada
umumnya. Oleh karena itu manfaat penilaian antara lain:
a. Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian perkembangan anak
b. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
27
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal. d. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak
dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Pentingnya penilaian bagi perkembangan anak TK
TK merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini yang menyediakan
berbagai program
belajar. Program-program
ini dimaksudkan untuk membantu anak mencapai pertumbuhan dan
perkembangan diri yang optimal. Untuk itu, program yang telah dirancang direalisasi ke dalam kegiatan belajar. TK memiliki karakteristik
sendiri yang berbeda dengan satuan pendidikan di atasnya dalam melakukan pembelajaran. Di TK pembelajaran dilakukan melalui
bermain. Sejauhmana efektifitas kegiatan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak harus diketahui. Untuk menentukan efektifitas itu
perlu informasi tentang rancangan kegiatan yang digunakan dan pelaksanaannya.
Penilaian digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berkaitan dengan individu atau anak, program atau
kurikulum dan sekolah secara keseluruhan. Misalnya, seorang anak ditetapkan telah mencapai perkembangan yang baik dalam merangkai
dua kata menjadi kalimat. Bisa juga anak telah memperoleh nilai baik, cukup, atau kurang pada tema tertentu atau anak diputuskan telah
berhasil menyelesaikan pendidikan di TK dan siap melanjutkan ke SD. Melalui penilaian dapat diperkirakan seorang anak mengalami kesulitan
belajar atau tidak. Contohnya anak kesulitan mengucapkanmelafalkan huruf tertentu. Dengan penilaian dapat diputuskan apakah program
sesuai atau tidak untuk anak tersebut. Nilai yang diberikan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya orang tua, guru, dan anak sendiri. Bagi orang tua diharapkan dapat menentukan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
28
langkah atau upaya apa yang dapat dilakukan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Bagi guru sebagai masukan
dalam merancang kegiatan belajar selanjutnya untuk setiap anak. Bagi anak sendiri sebagai dorongan atau motivator dalam mengembangkan
diri berikutnya.
5. Ruang Lingkup Penilaian di TK
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak mencakup semua aspek perkembangan yang dirumuskan dalam kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial-emosional, dan seni.
Aspek Perkembangan
Ruang Lingkup
1. Nilai Agama dan Moral
Kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong,
sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
mengetahui hari
besar agama,
menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain
2. Fisik-motorik a.Motorik Kasar, mencakup kemampuan gerakan
tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti
aturan
b.Motorik Halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk
c. Kesehatan
dan Perilaku
Keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup
bersih, sehat,
dan peduli
terhadap keselamatannya
3. Kognitif a. Belajar dan Pemecahan Masalah, mencakup
kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel
dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
29
Aspek Perkembangan
Ruang Lingkup
b. Berpikir Logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan
mengenal sebab-akibat
c. Berpikir Simbolik, mencakup kemampuan mengenal,
menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai
benda dan
imajinasinya dalam bentuk gambar. 4. Bahasa
a. Memahami
Bahasa Reseptif,
mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan,
menyenangi dan menghargai bacaan b.
Mengekspresikan Bahasa,
mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan,
berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang
diketahui, belajar
bahasa pragmatik,
mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan
c. Keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk
huruf, serta memahami kata dalam cerita
5. Sosial- Emosional
a. Kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan
mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain
b. Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak-haknya,
mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung
jawab atas
perilakunya untuk
kebaikan sesama c. Perilaku Prososial, mencakup kemampuan
bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai
hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan
6. Seni Kemampuan
mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri,
berimajinasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
30
Aspek Perkembangan
Ruang Lingkup
lainnya seni lukis, seni rupa, kerajinan, serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari,
serta drama.
Penilaian di TK dapat dilakukan melalui 2 pendekatan, pendekatan proses dan pendekatan hasil.
a. Pendekatan proses Penilaian dengan pendekatan proses sebagai upaya pengumpulan
data yang dilakukan dengan menilai segala sesuatu yang dilakukan anak selama kegiatan belajar berlangsung. Misalnya, dalam kegiatan
melipat dapat diukur kemajuan kemampuan anak mengontrol koordinasi gerak motorik halus. Untuk mengetahui hal itu perlu
dilakukan pengamatan terhadap cara anak memegang kertas, dan cara melipat kertas serta posisi tubuh saat melakukan aktivitas itu.
b. Pendekatan hasil Penilaian dengan pendekatan hasil sebagai upaya pengumpulan
data yang dilakukan dengan menilai sesuatu yang diperoleh atau ditunjukkan anak sesudah kegiatan belajar selesai dilakukan.
Sudjana 2005 menyatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai anak
dengan criteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa obyek yang dinilainya adalah hasil belajar anak. Contohnya, menilai kemampuan
koordinasi gerak motorik halus anak pada saat melakukan kegiatan melipat dilakukan dengan menilai hasil lipatan, misalnya dengan
kriteria berapa ukuran dan bentuk yang dilipat dalam waktu berapa lama.
D. Aktivitas Pembelajaran
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi kegiatan pembelajaran 1, anda diharapkan terus melakukan pendalaman dan pengayaan materi
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
31
tersebut. Ada beberapa strategi belajar yang dapat digunakan, sebagai berikut:
1. Baca kembali uraian materi yang ada di kegiatan pembelajaran 1, kemudian buatlah beberapa catatan penting dari materi tersebut.
2. Untuk mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda dari materi yang ada di materi kegiatan pembelajaran 1 ini.
3. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan teman sejawat dalam kelompok diskusi.
E. LatihanKasusTugas
Untuk memperdalam pemahaman anda terhadap kegiatan pembelajaran 1, kerjakan latihan dibawah ini LK 01.
LK – 01 Eksplorasi Konsep Dasar Penilaian di TK
Tujuan : Peserta mampu menjelaskan konsep dasar penilaian di TK
Petunjuk : Diskusikanlah dalam kelompok jumlah anggota 5-6 orang konsep dasar
penilaian di TK dengan menggunakan tabel berikut ini.
No Konsep Dasar Penilaian
di TK Deskripsi Hasil Diskusi
1.
Pengertian penilaian di TK
2.
Tujuan penilaian di TK
3.
Prinsip penilaian di TK
4.
Manfaat penilaian di TK
5.
Ruang lingkup penilaian di TK
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
32
F. Rangkuman
1. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis,
terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu
tertentu. Penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan
keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan dilakukan melalui penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian proses dan
hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompeten si sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan
secara berkesinambungan. 2. Penilaian
proses dan hasil belajar di PAUD bertujuan untuk: a. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti pendidikan di PAUD b. Menggunakan informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik
bagi pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan
keterampilan berkembang secara optimal. c. Mem
berikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan
proses pembelajaran di PAUD. d.
Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut serta
membantu pencapaian perkembangan anak secara
optimal 3.
Prinsip penilaian di Taman Kanak-Kanak: a Mendidik, b Berkesinambungan, c Objektif, d Akuntabel, e Transparan, f
Sistematis, g Menyeluruh, h Bermakna 4. Manfaat penilaian di Taman Kanak-Kanak
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2016
33
a. Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian perkembangan anak
b. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran.
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap perrtumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal. d. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak
dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 5. Ruang lingkup penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak di TK
mencakup semua aspek perkembangan yang dirumuskan dalam kompetensi
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut