34
Meningkatnya pandangan negatif diantara anak SMP mungkin dipengaruhi oleh usia kakek-nenek mereka yang tinggal dengan mereka. Karena kemungkinan
banyak dari kakek-nenek ini yang telah memasuki kategori usia old-old 75 tahun keatas ketika cucu-cucu mereka masuk SMP atau juga dipengaruhi oleh
gambaran stereotip negatif mengenai lansia yang didominasi oleh media.
2.4. Contoh-contoh Kejadian Kodokushi
Kasus kodokushi melonjak tajam dari tahun ke tahun. Diketahui bahwa kasus kodokushi yang disebabkan oleh bunuh diri jisatsu melonjak tajam dari
hanya dua puluh tiga ribu kasus ditahun 1997 melonjak menjadi tiga puluh ribu kasus di tahun berikutnya. Tanggal 9 Januari 2000, sebuah surat kabar Asahi
melaporkan telah terjadi 38 kasus kodokushi dan bunuh diri di perumahan rekonstruksi negara, disamping 230 kasus kodokushi yang terjadi di tempat
penampungan sementara. Menurut biro kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat disebuah Kota pada tahun 2008 diketahui bahwa lebih dari dua ribu
dua ratus orang berusia 65 tahun menjadi pelaku kodokushi. Berikut ini beberapa contoh kejadian kodokushi yang dialami oleh lansia
di Jepang: 1.
Di sebuah hari yang panas akhir Juli, polisi Jepang menemukan jenazah Sogen Kato, yang sudah menjadi mumi, masih terbaring di atas tempat
tidur tempat dia meninggal 30 tahun yang lalu. Pada usia 111 tahun dia merupakan pria Jepang tertua. Putrinya, yang berusia 81 tahun,
menyembunyikan kematiannya dan mengantungi US 106.000 lebih dari uang pensiun ayahnya, seperti kata polisi.
Universitas Sumatera Utara
35
http:BBC Indonesia - Majalah - Hilangnya Manula di Jepang.htm 2.
Di Prefektur Saitama yang terletak tidak jauh dari Tokyo, tiga orang anggota keluarga ditemukan meninggal dalam keadaan lapar. Jasad mereka
baru ditemukan setelah lebih dari enam bulan. Mereka adalah pasangan berusia sekitar 60 tahun dan yang seorang berusia sekitar 30 tahun. Di
rumah sewanya yang belum dibayar selama enam bulan, diketahui bahwa listrik, air, dan gas diputus karena belum dibayar. Hanya ditemukan
beberapa batang permen dan beberapa uang koin satu yen. Sang ibu pernah meminta bantuan kepada salah satu tetangganya namun ditolak dan
disarankan untuk pergi ke kantor pemerintah untuk meminta dana kesejahteraan namun ia tidak melakukannya.
3. Kasus lainnya adalah dua orang saudara perempuan berusia 40 tahun
ditemukan meninggal pada Februari 2012 dalam apartemen mereka di Sapparo, Hokaido. Mereka nampaknya meninggal karena kedinginan.
Tidak ada pemanas dalam apartemen meskipun suhu dapat mencapai minus nol derajat.
4. Masih di tahun yang sama, kasus lain juga terjadi di Tokyo. Jasad seorang
wanita berusia 45 tahun dan anaknya yang berusia 4 tahun ditemukan dalam apartemennya di Tachikawa, Tokyo. Mereka telah meninggal
berbulan-bulan yang lalu. Sang ibu diketahui meninggal karena pendarahan otak dan anaknya yang cacat, tidak mampu memberi makan dirinya sendiri,
akhirnya meninggal karena kelaparan. http:tutee.wordpress.com20120306kodokushi
Universitas Sumatera Utara
36
BAB III DAMPAK
KODOKUSHI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG
Seperti halnya masalah sosial lainnya, fenomena kodokushi ini turut memeberi dampak terhadap kaum lansia, masyarakat, juga negara.
Adapun dampak dari kodokushi tersebut adalah sebagai berikut:
3.1. Kaum Lansia
Fenomena kodokushi ini memberikan perasaan takut kepada para lansia. banyak dari mereka tidak ingin menghabiskan hari tua sendiri dan terisolasi dari
lingkungan sekitarnya. Ini terlihat ketika sebuah stasiun TV mewawancarai beberapa lansia, para lansia ini mengatakan bahwa mereka takut untuk tinggal di
Public Reconstruction Housing PRH sendirian karena takut mengalami kodokushi. Ini menunjukkan bahwa PRH dipandang sebagai tempat pembuangan
para lansia dan menimbulkan ketakutan tersendiri bagi lansia. ini juga menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap orang tua yang sakit dan anak-anak
mereka lalai mengurus mereka. Keterasingan sosial dari lingkungan sekitar juga diperkirakan mengangkat
tingkat bunuh diri dan kriminalitas dikalangan manula. Kejahatan seperti mengutil di toko, meningkat pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Selain karena
faktor ekonomi, dalam banyak kasus penyebabnya lebih kepada mencari perhatian. Untuk menghindari perasaan terasing dan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan
dimasa tuanya para lansia melakukan berbagai upaya, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara