BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Jurnalisme berarti pekerjaan ataupun kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa sehari - hari. Tujuan pokok
jurnalisme adalah menyediakan informasi yang akurat, dapat diandalkan dan yang dibutuhkan oleh warga agar mereka bisa berfungsi dalam sebuah
masyarakat yang bebas. Media massa adalah alat dari jurnalisme yang digunakan dalam penyampaian pesan – pesan dari sumber kepada khalayak penerima
dengan menggunakan alat – alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV Cangara, 1998:134. Selain itu, pada masa sekarang ini, internet juga
sudah menjadi salah satu media massa yang digunakan sebagai alat jurnalisme. Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan
fantasi dan informasi Rakhmat, 2001:207. Orang yang bekerja untuk media massa disebut wartawan atau jurnalis. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI
edisi tahun 2008 mendefinisikan wartawan atau jurnalis sebagai orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar,
majalah, radio, dan televisi; juru warta; jurnalis. Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik Pasal 1UU No 40 Tahun 1999
tentang Pers. Di masa sekarang, di mana perkembangan zaman dan teknologi yang sudah
semakin maju. Jurnalisme sudah tidak hanya dikuasai oleh kaum wartawan ataupun media massa. Dengan media yang ada saat ini, khususnya internet, orang
Universitas Sumatera Utara
awam yang tidak berprofesi sebagai seorang wartawan ataupun jurnalis dapat melakukan kegiatan jurnalisme. Mereka dapat melakukannya melalui banyak
media, seperti di rubrik opini surat kabar, web blog, ataupun di website khusus seperti WWW.Kompasiana.Com. Fenomena tersebut dinamakan sebagai Citizen
Journalism atau Jurnalisme Warga dalam Bahasa Indonesia. Citizen journalism sebenarnya bukanlah hal baru, namun baru beberapa
tahun terakhir ini dikenal di Indonesia. Citizen Journalism sendiri oleh Shayne Bowman dan Chris Willis didefinisikan sebagai “the act of citizens playing an
active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information”.
http:www.fisip.undip.ac.id .
Citizen Journalism dapat diartikan sebagai kegiatan
jurnalisme yang meliputi proses pencarian, pengolahan, pelaporan, penganalisaan berita dan informasi oleh warga non-jurnalis dimana
warga memiliki peran yang aktif dalam kegiatan tersebut. Citizen Journalism bermula di Amerika Serikat ketika Pemilihan Presiden
tahun 2004, dua calon presiden, George W Bush dari Partai Republik dan John Kerry dari Partai Demokrat bersaing ketat. Banyak warga Amerika yang bosan
dengan berita-berita yang disampaikan oleh media konvensional seperti koran, karena media tersebut dikuasai oleh partai politik. Akhirnya, untuk memperoleh
berita dengan persepsi yang berbeda, orang – orang mencarinya di web blog. Inilah contoh konkrit Citizen Journalism. Inti Citizen Journalism adalah
masyarakat menjadi obyek sekaligus subyek berita. Bisa dikatakan bahwa Citizen Journalism lahir dari perkembangan teknologi. Sekarang, berita-berita di media
cetak sudah mulai didampingi oleh internet, bahkan setiap orang bisa menjadi
Universitas Sumatera Utara
penulis. Hal ini bukan merupakan bentuk persaingan media, tapi justru merupakan perluasan media.
Perkembangan Citizen Journalism di Indonesia masih belum lama. Yang mengawali adalah Detik.com yang menampilkan berita-berita segar dan tidak
terkungkung. Tetapi situs ini dibuat oleh insitusi untuk banyak orang. Berbeda dengan blog yang disiapkan oleh banyak orang untuk dibaca orang banyak pula.
Bisa dibilang, keberadaan blog di Indonesia saat ini sudah sangat banyak, salah satu blog terbaik adalah perspektif.net sebagaimana masuk dalam 10 blog terbaik
pilihan Majalah Tempo http:www.fisip.undip.ac.id
. Namun, kalau dilihat dari standar jurnalistiknya, Citizen Journalism masih
perlu dipertanyakan, karena jika di lihat dari realitas yang ada, Citizen Journalism khususnya di Indonesia kebanyakan berbentuk opini dari penulisnya
masih harus dipertanyakan keakuratan serta objektivitasnya. Istilah keakuratan yang berasal dari kata akurat yang berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif
ketika peristiwa terjadi http:www.dewanpers.org
. Hal yang masih membingungkan seperti bagaimana kelengkapan unsur beritanya, apakah ada
dlakukan verifikasi data, imparsialitasnya, independensinya. Misalnya saja, The New York Times yang pernah mempertanyakan keakuratan dan objektivitas hasil
peliputan citizen journalism. Jurnalis tradisional juga mengaku skeptis dan menganggap citizen journalism tidak dapat melakukan peliputan dengan baik
karena hanya jurnalis terlatih yang mengetahui etika media saat melakukan peliputan sumber: httpwww.fisip.undip.ac.id. Meski mendapat kritikan pedas
semacam ini, namun citizen journalism terus berkembang, bahkan pada beberapa
Universitas Sumatera Utara
peristiwa penting di dunia citizen journalism menjadi pihak yang paling banyak memberikan informasi kepada masyarakat. Misalnya saja saat tsunami terbesar di
Samudera Hindia, video dan informasi penting justru bersumber dari blog yang dimiliki warga. Blog-blog pribadi warga juga menjadi saksi peristiwa besar lain
seperti perang Irak, runtuhnya World Trade Center di Amerika Serikat, Bom Bali I dan II, dan lain – lain.
Saat tsunami di Aceh, citizen journalism dengan blogger dan gambar video amatir yang diunggah di www.youtube.com, berhasil memberikan data multimedia
yang ternyata membantu menggalang dana besar dari seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia bagi para korban di Aceh. Citizen journalism melalui blogger di
Indonesia pada dasarnya memberikan kontribusi besar saat terjadi masa reformasi di Indonesia tahun 1998, pada saat itu para blogger lah yang melaporkan indikasi
adanya KKN di keluarga cendana. Belum lama ini pada tanggal 1 Mei 2011, terjadi kehebohan di seluruh
dunia karena tewasnya Osama Bin Laden oleh Pasukan Amerika Serikat. Dan tentu saja peristiwa ini menjadi perbincangan semua orang di dunia. Tak dapat
dipungkiri juga menjadi bahan berita oleh media massa. Namun selain media massa, banyak juga blogger dan kompasianer penulis di kompasiana yang juga
menulis tentang peristiwa tersebut. Meskipun banyak yang membaca artikel – artikel tersebut, untuk standar jurnalistiknya sendiri masih perlu kita pertanyakan.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita ketahui bahwa citizen journalism yang walaupun tidak dilakukan oleh wartawan profesional, ternyata
juga berdampak besar pada suatu peristiwa. Bahkan tidaak jarang di bahas pada
Universitas Sumatera Utara
media mainstream. Namun, untuk standar jurnalistik artikel – artikel citizen journalism tersebut masih perlu kita pertanyakan.
Adapun yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU angkatan 2008, 2009, dan 2010. Sebab,
sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang salah satu konsentrasi studinya tentang media komunikasi dan jurnalisme sudah tentu harus memperhatikan
perkembangan yang terjadi di media – media terutama tentang fenomena Citizen Journalism.
Pada penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana persepsi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU angkatan 2008, 2009, dan 2010 terhadap
standar artikel tentang tewasnya Osama Bin Laden di WWW.Kompasiana.Com
. 1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2008, 2009, dan 2010 FISIP USU Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tewasnya
Osama Bin Laden di WWW.Kompasiana.Com
?” 1.3 PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mencoba membatasi masalah yang menjadi dasar penelitian dalam menyusun skripsi yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Objek penelitian yang dimaksud adalah mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP USU angkatan 2008, 2009, dan 2010. 2.
Penelitian ini hanya melihat persepsi mahasiswa terhadap standar jurnalistik artikel tewasnya Osama Bin Laden di
WWW.Kompasiana.Com dari tanggal 2 – 15 Mei 2011.
3. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2011 – Juni 2011
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 TUJUAN PENELITIAN