Definisi Operasional Asumsi penelitian

1.9 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelakasanaan mengenai cara – cara untuk mengukur variabel – variabel. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Persepsi mahasiswa terhadap artikel – artikel yang tergolong citizen journalism: o Seleksi: tahap dimana terjadi proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan, intensitasnya dapat banyak atau sedikit.  Intensitas : seberapa sering membaca atau mengakses.  Motif: alasan membaca atau mengakses. Alasan terdiri dari:  Hiburan  Informasi  Pendidikan o Interpretasi: proses pengorganisasian informasi, sehingga memiliki arti bagi seseorang.  Pengalaman: pengetahuan tentang suatu rangsangan o Reaksi: yaitu, persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku.  Respon: dapat berupa respon positif ataupun negatif Universitas Sumatera Utara 2. Standar Jurnalistik: o Faktual: berkaitan dengan benar atau tidaknya sebuah artikel yang ditulis dan dipublikasikan.  Adanya berita sejenis di media – media lainnya. o Unsur Berita: berkaitan dengan 5W+1H artikel, apakah lengkap atau tidak. o Berimbang: cover both side, berkaitan dengan sumber berita, apakah hanya melihat dari 1 sisi atau lebih.  Jumlah sisi yang diambil di artikel. o Imparsial: berkaitan dengan ada atau tidaknya pihak yang diuntungkan dalam artikel yang dipublikasikan tersebut.  Netralitas penulisan berita o Akurasi: berkaitan dengan ada atau tidaknya ricek ulang sumber data dalam penulisan artikel.  Kebenaran data.

1.10 Asumsi penelitian

Penelitian pada dasarnya dilakukan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas serta hubungan teori dengan kenyataan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan suatu pernyataan yang menjadi patokan awal penelitian. Adapun anggapan dasar pada penelitian ini adalah : “Diduga Persepsi Mahasiswa Bahwa Universitas Sumatera Utara Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.Kompasiana.Com itu Sesuai dengan standar jurnalistik”. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS II.1 KOMUNIKASI MASSA II.1.1 Definisi Komunikasi Massa Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Tetapi, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa Nurudin, 2003:2. Untuk definisi yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner Ardianto, 2004:3, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar oraang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran dan televisi yang dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah yang dikenal sebagai media cetak; serta internet sebagai bentuk media baru. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner. Menurut Gerbner 1967 “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. Komunikasi massa adalah Universitas Sumatera Utara produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry Nurudin, 2003:4. Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble 1986 akan memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup Nurudin, 2003:6; 7. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan diantara media tersebut. 8. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan – pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 9. Pesan adalah publik. Artinya, bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan sebagai milik publik. 10. Sebagai sumber, komunikastor massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan buka organisasi suka rela atau nirlaba. Universitas Sumatera Utara 11. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper pentapis informasi. Artinya pesan – pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau public dimana yang mengontrol tidak oleh sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya, adalah seoraang reporter, editor film, penjaga rubric dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 12. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda delayed. II.1.2 Ciri – Ciri Komunikasi Massa Adapun ciri – ciri komunikasi massa, yaitu Nurudin, 2003:16: A. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator daalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi kumpulan orang – orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui sistem itu adalah “Sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan Universitas Sumatera Utara mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing, menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.” Menurut Alexis S Tan 1981, komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak, ke sejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa. B. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogenberagam. Artinya, komunikan itu beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, punya jabatan yang beragam, punya agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Herbert Blummer, pernah memberikan cirri tentang karakteristik komunikanaudience sebagai berikut Nurudiin, 2003:20: 1. Komunikan dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat. 2. Berisi individu – individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Disamping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung. 3. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal. Universitas Sumatera Utara C. Pesannya Bersifat Umum Pesan – pesan dalam komunikasi massa itu tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan – pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan – pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus yang berarti pesan itu memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. D. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi menggunakan atau melalui media massa. Karena itu media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan juga aktif menerima pesan, namun tidak terjadi dialog sebagaimana terjadi di komunikasi antarpersonal. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah. Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikastornya media massa yang bersangkutan. Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah itu akan memberi konsekuensi umpan balik feedback yang sifatnya tertunda atau tidak langsung delayed feedback. Universitas Sumatera Utara E. Komunikasi Massa Menimbulkan Kesermpakan Kelebihan komunikasi massa adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan - pesannya. Serempak di sini berarti khalayak bisa menikmati media massa itu hampir bersamaan. Tentunya bersamaan ini juga sifatnya relatif. F. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis. Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik mekanik atau elektronik. Televise disebut sebagai media massa yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar. Radio juga membutuhkan stasiun pemancar. Di dalam surat kabar, dengan SCJJ Sistem Cetak Jarak Jauh juga tidak akan terlaksana tanpa bantuan peralatan teknis seperti satelit. G. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor filmsurat kabarbuku, manajer pemberitaan, penjaga Universitas Sumatera Utara rubric, kameraman, sutradara dan lembaga sensor film yang semuanya mempengaruhi bahan – bahan yang akan dikemas dalam sebuah pesan – pesan dari media massa masing – masing. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk mengintrepetasikan pesan, menganalisis, menambah data dan mengurangi pesan – pesannya. Intinya, adalah pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa.. II.1.3 Fungsi Komunikasi Massa 1. Informasi Fungsi informasi adalah fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita – berita yang disajikan. Iklan pun dalam beberapa hal juga punya fungsi memberikan informasi disamping juga fungsi – fungsi lain. Fakta – fakta yang dicari oleh wartawan di lapangan kemudian dituangkannya dalam tulisan juga tak terkecuali sebagai informasi. 2. Hiburan Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan ,fungsi hiburan. Fungsi hiburan bagi sebuah media elektronik juga menduduki posisi paling tinggi dibanding fungsi – fungsi lain. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Begitupun radio siaran, siarannya banyak dimuati acara hiburan Ardianto, 2004:18. Universitas Sumatera Utara Hal yang berbeda terjadi pada media cetak. Media cetak biasanya tidak menempatkan fungsi hiburan pada posisi paling atas. Biasanya media ceak lebih menitik beratkan ke fungsi informasi. Tetapi, media cetak juga tetap harus memfungsikan hiburan. Gambar – gambar yang muncul di setiap halaman, adanya teka – teki, cerita bergambar menjadi beberapa ciri dimana media cetak juga memberikan layanan hiburan. 3. Persuasi Fungsi mempersuasi dari media massa secara implicit terdapat pada tajukeditorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan – iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. 4. Transmisi Budaya Transmisi budaya adalah salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit diperbincangkan. Transmisi budaya tak dapat dielakkan selalu hadir untuk berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Demikian juga, beberapa bentuk komunikasi menjadi, jika pernah sedikitnya, bagian dari pengalaman dan pengertahuan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman kolektif kelompok, public, audience berbagai jenis dan individeu bagian dari suatu massa. Ini adalah pengalaman kolektif yang direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya melalui media massa. Tetapi juga dalam seni, ilmu pengetahuan, masyarakat. Universitas Sumatera Utara 5. Mendorong Kohesi Sosial Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Dalam bahasa yang populer kohesi sosial ini bisa disamakan artinya dengan integrasi. 6. Pengawasan Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian – kejadian mengenai kejadian – kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi ini sendiri dapat dibagi menjadi 2: warning or beware surveillance pengawasan peringatan dan instrumental surveillance pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam, kondisi ekonomi yang memprihatinkan, inflasi, atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari, seperti berita tentang film apa yang dimainkan di bioskop; produk – produk baru; ide – ide tentang mode; resep masakan dan sebagainya. 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud disini adalah fungsi yang menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antar berbagai komponen masyarakat. Berita yang disajikan oleh reporter akan Universitas Sumatera Utara menghubungkan narasumber salah satu unsur bagian masyarakat dengan pembaca surat kabar unsure bagian masyarakat yang lain.bahkan antar unsur dalam masyarakat ini bisa saling berkomunikasi satu sama lain melalui media massa. Tak terkecuali dengan iklan. Iklan menghubungkan antara pemasang iklan tersebut dengan sasaran dalam iklan tersebut. 8. Pewarisan Sosial Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal amupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskann suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya. II.1.4 Unsur Komunikasi Massa Unsur komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku pada komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana komunikasi seperti yang di nyatakan oleh Harold D.Laswell, who says what in which channel to whom and with what effect Effendy,2005:10: 1. Who sumber atau komunikator Komunikator daalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator di sini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi komunikator adalah gabungan dari beberapa individu dalam sebuah lembaga media massa. Universitas Sumatera Utara 2. What pesan Sesuai dengan ciri dari komunikasi massa yaitu bersifat umum., maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda satu sama lainnya. Bagi Ray Eldon Herbert dkk 1985 pesan dari media setidaknya dibagi ke dalam 5 kategori yakni; berita dan informasi, analisis dan in terpretasi, pendidikan dan sosialisasi, hubungan masyarakat dan persuasi, iklan dan bentuk penhualan lain, dan hiburan Nurudin, 2003:93. 3. Which saluran atau media Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki cirri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak dan serentak. Media itu bisa berupa televisi, surat kabar, majalah, radio, film, dan internet. 4. Whom penerima atau komunikan Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sasaran yang dituju dalam komunikasi massa itu adalah massa atau sejumlah besar khalayak. ada tiga karakteristik audiens, yaitu: 1 large, dimana besarnya mass audience yang relatif dan menyebar diberbagai lokasi tidak dilakukan dengan tatap muka dan tidak terikat ditempat yang sama; 2 heterogen, dalam hal ini diartikan sebagai semua lapisan masyarakat dengan berbagai keanekaragamannya; dan 3 anonim diartikan sebagai anggota-anggota dari mass audience, pada umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikator. Universitas Sumatera Utara 5. What efek atau feedback Dalam komunikasi massa, jumlah umpan balik relatif sangat kecil dibandingkan dengan jumlah khalayak secara keseluruhan yang merupakan sasaran komunikasi massa dan sering tidak mewakili seluruh khalayak. Oleh karena itu, pengetahuan mass communication atau mass audience sangat terbatas dan cenderung terlambat atau delayed.

II.2 CITIZEN JOURNALISM Atau CJ

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Buku Sex for Sale dan Persepsi Publik (Studi Korelasional tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Program Ekstensi Angkatan 2008-2009 terhadap Prostitusi Melalui Foto Jurnalistik dalam Buku Sex for Sale)

0 28 85

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

PENGARUH KORAN DIGITAL TERHADAP PERILAKU BACA MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik UMM)

0 7 16

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

0 3 13

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbing

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bim

0 0 6

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

0 1 14