Citizen Journalism Persepsi KERANGKA TEORITIS

berbeda dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau public dimana yang mengontrol tidak oleh sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya, adalah seoraang reporter, editor film, penjaga rubrik dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda delayed. Ada pula fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Alexis S Tan Nurudin, 2003:63. 1. Memberi informasi 2. Mendidik 3. Mempersuasi 4. Menyenangkan; memuaskan kebutuhan komunikasi

1.5.2 Citizen Journalism

Citizen Jurnalism atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai jurnalisme warga sebenarnya bukanlah hal baru, namun baru beberapa tahun terakhir ini dikenal di Indonesia. Citizen Journalism sendiri oleh Shayne Bowman dan Chris Universitas Sumatera Utara Willis didefinisikan sebagai “the act of citizens playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information”. Jadi Citizen Journalism bisa diartikan kegiatan jurnlisme yang meliputi proses pencarian, pengolahan, pelaporan, penganalisaan berita dan informasi oleh warga non-jurnalis dimana warga memiliki peran yang aktif dalam kegiatan tersebut. J.D. Lasica, dalam Online Journalism Review 2003, mengategorikan media citizen journalism ke dalam 6 tipe, yaitu:  Audience participation seperti komentar user yang diattach pada kisah- kisah berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footage yang diambil dari handycam pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh anggota komunitas.  Situs web berita atau informasi independen contoh: Kompasiana.  Situs berita partisipatoris murni contoh: OhmyNews.  Situs media kolaboratif contoh: Slashdot, Kuro5hin.  Bentuk lain dari media ‘tipis’ contoh: mailing list, newsletter e-mail.  Situs penyiaran pribadi contoh: situs penyiaran video, seperti KenRadio.

1.5.3 Persepsi

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita Mulyana, 2005:167. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh Universitas Sumatera Utara dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan stimuli pada stimuli indrawi sensory stimuli. Rakhmat, 2005:51. Kimbal Young Walgito, 1986:89 mengatakan, “persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, mengintrepetasikan dan memahami objek, baik fisik maupun sosial”. Pendapat young ini sejalan dengan William James Adi, 1994:55 yang mengatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data – data yang kita proses dari lingkungan yang diserap oleh indera kita serta sebagian lainnya diperoleh kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu hal penting yang dialami oleh setiap orang. Setiap orang akan menerima segala sesuatu berupa informasi ataupun segala rangsangan yang datang dari lingkungannya, dalam batas – batas kemampuannya, segala rangsangan yang diterimanya tersebut diolah, dan selanjutnya diproses. Dari segi psikologis dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang. Oleh sebab itu untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dengan mengubah persepsinya. Dijelaskan bahwa dalam persepsi terdapat 3 komponen utama, yaitu Sobur, 2003:446: 1. Seleksi, adalah proses penyaringan indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi Universitas Sumatera Utara kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. 3. Reaksi, yaitu persepsi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.

1.5.4 Internet

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Buku Sex for Sale dan Persepsi Publik (Studi Korelasional tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Program Ekstensi Angkatan 2008-2009 terhadap Prostitusi Melalui Foto Jurnalistik dalam Buku Sex for Sale)

0 28 85

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

PENGARUH KORAN DIGITAL TERHADAP PERILAKU BACA MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik UMM)

0 7 16

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

0 3 13

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbing

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. - Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bim

0 0 6

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

0 1 14