57
4.2.3.1 MISO 2x1 –OFDM dengan Menggunakan Modulasi Adaptif
Pada bagian ini disimulasikan sistem MISO 2x1-OFDM dengan menggunakan modulasi adaptif, yaitu pemilihan jenis modulasi QPSK, 16-QAM,
dan 64-QAM sesuai dengan kondisi SNR yang diterima. Syarat pemilihan jenis modulasi disesuaikan dengan standar nilai SNR yang sudah ditetapkan sebelum
simulasi, yaitu Modulasi QPSK digunakan untuk nilai 0 dB ≤ SNR 15 dB , modulasi 16-
QAM digunakan untuk 15 dB ≤ SNR 20 dB, dan modulasi 64-QAM digunakan untuk SNR ≥ 20 dB . Data hasil simulasi diperlihatkan oleh Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Perbandingan SNR vs BER MISO 2x1 - OFDM dengan Modulasi
Adaptif
SNR dB BER
Jenis Modulasi
0.2242
QPSK 1
0.1580
2
0.1001
3
0.1230
4
0.0753
5
0.0630
6
0.0757
7
0.0463
8
0.0279
9
0.0174
10
0.0180
11
0.0040
12
0.0024
13
0.0019
14
0.0013
15
0.0018
16-QAM 16
0.0030
17
0.0015
18
0.0013
19
0.0014
Universitas Sumatera Utara
58
Lanjutan Tabel 4.6 SNR dB
BER Jenis Modulasi
20
0.0031
64-QAM 21
0.0028
22
0.0040
23
0.0016
24
0.0013
25
0.0013
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai BER mengalami kenaikan pada saat terjadi pergantian jenis modulasi ke level yang lebih tinggi. Dari Tabel tersebut
didapat grafik perbandingan BER dan SNR seperti pada Gambar 4.5 .
Gambar 4.5 Perbandingan SNR vs BER MISO 2x1 - OFDM dengan Modulasi
adaptif
Universitas Sumatera Utara
59
Pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pada saat kondisi
link
buruk, yaitu 0dB≤ SNR 15 dB, maka modulasi QPSK digunakan. Kondisi BER cukup kecil dan
terjadi penurunan nilai BER pada kenaikan SNR. Akan tetapi pada kondisi ini sistem memiliki
bit rate
lebih rendah dibandingkan modulasi 16-QAM dan 64-QAM. Ketika kondisi
link
semakin baik, yakni nilai 15 dB ≤ SNR 20 dB, maka sistem
mengubah jenis modulasi menjadi 16-QAM. Hal ini mengakibatkan nilai BER mengalami kenaikan sesaat setelah transisi, tetapi pada kondisi ini nilai
bit rate
yang diperoleh dua kali lebih besar dari keadaan sebelumnya. Kemudian pada saat nilai
SNR ≥ 20 dB, maka sistem menggunakan modulasi 64-QAM yang mengakibatkan adanya kenaikan nilai BER pada saat transisi, tetapi sistem pada saat itu dapat
mengirimkan data dengan
bit rate
tiga kali lebih besar dari
bit rate
dengan modulasi QPSK. Jadi dengan tetap memperhatikan target BER mendekati 10
-3
, maka sistem MISO 2x1-OFDM dapat mengirimkan jumlah data lebih banyak dengan mengubah-
ubah jenis modulasi ke level yang lebih tinggi.
4.2.3.2 MIMO 2x2 –OFDM