Kanal MIMO 2x1 MIMO 2x2 MIMO 2x4 Matriks Korelasi MIMO Pada LTE

38

3.2.2 Kanal MIMO

Pada sistem antena MIMO, sinyal yang diterima oleh antena penerima adalah sinyal yang dikirimkan oleh antena pengirim setelah dikalikan dengan matriks kanal H dan noise yang ada. Untuk sistem MIMO MxN , dimana M dan N berturut-turut menyatakan jumlah antena pengirim dan penerima, maka matriks kanalnya dapat dinyatakan pada persamaan 3.4. 3.4 Sinyal yang di terima di antena penerima dinyatakan pada persamaan 3.5 . Y = HS + N 3.5 dimana : Y = Sinyal yang diterima di masing-masing antena H = Matriks kanal , H ij Lintasan dari antena pengirim j ke antena penerima i S = Sinyal hasil precoding atau sinyal yang ditransmisikan N = Noise AWGN

3.2.2.1 Kanal MIMO 2x1

Untuk MIMO 2x1 terdapat dua lintasan kanal anatara antena pengirim dan penerima seperti pada Gambar 3.5, maka dapat ditentukan matriks kanalnya seperti pada persamaan 3.6. H M2x1 = [ H 11 H 12 ] 3.6 Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 3.5 Kanal MIMO 2x1 Misalkan pada Gambar 3.5, simbol yang akan dikirimkan adalah S dan S 1 , serta dianggap kanal memiliki kanal noise N , maka sinyal yang diterima di receiver dinyatakan dengan persamaan 3.7. Y = H M2x1 S + N 3.7 [ Y Y 1 ]= [ H 11 H 12 ] 3.8 dimana Y dan Y 1 merupakan sinyal yang diterima pada frekuensi yang berbeda dan dan adalah noise pada masing-masing transmisi.

3.2.2.2 MIMO 2x2

Kanal Matriks untuk MIMO 2x2 ditunjukkan seperti pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Kanal MIMO 2x2 Pada Gambar 3.6 terdapat empat lintasan sinyal, maka kanal matriksnya dapat dinyatakan dalam bentuk matriks seperti pada persamaan 3.9. Tx2 Tx1 Rx1 Rx2 H11 H22 H21 H12 Universitas Sumatera Utara 40 3.9 Misalkan pada Gambar 3.6, simbol yang akan dikirimkan adalah S dan S 1 , serta dianggap kanal memiliki kanal noise N , maka sinyal yang diterima di receiver dinyatakan pada persamaan 3.10. Y = H M2x2 S + N 3.10 3.11

3.2.2.3 MIMO 2x4

Kanal MIMO 2x4 ditunjukkan seperti pada Gambar 3.7. TX RX T1 T2 H11 H21 H31 H41 H12 H22 H42 H32 Gambar 3.7 Kanal MIMO 2x4 Pada Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat 8 lintasan sinyal dari antena pengirim ke antena penerima. Kanal tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matriks seperti pada persamaan 3.12. 3.12 Sinyal yang diterima pada masing-masing antena dapat dituliskan dalam bentuk matriks seperti pda persamaan 3.13. Y = H M2x4 S + N 3.13 Dalam bentuk matriks dapat dinyatakan seperti pada persamaan 3.14. Universitas Sumatera Utara 41 = 3.14

3.2.2.4 Matriks Korelasi MIMO Pada LTE

Pada LTE terdapat model korelasi kanal yang ditetapkan, yaitu korelasi rendah, korelasi medium, dan korelasi tinggi dimana masing memiliki nilai α dan β yang berbeda-beda seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Jenis korelasi kanal MIMO pada LTE Korelasi Rendah Korelasi Medium Korelasi Tinggi       0.3 0.9 0.9 0.9 Pada Tabel 3.3 dapat dilihat terdapat tiga jenis nilai α dan β. Ketika α dan β bernilai nol, kanal MIMO digambarkan seakan-akan kanal tersebut adalah kanal yang independen atau tidak berhubungan dengan kanal lainnya. Misalnya pada sistem MIMO 1x2, ketika antena pemancar Tx 1 memancarkan suatu sinyal, maka sinyal tersebut dimodelkan melalui kanal yang berbeda sekali karakteristiknya sehingga sinyal yang diterima pada antena penerima Rx 1 dan Rx 2 juga berbeda sekali. Ketika α dan β bernilai mendekati nilai satu, maka kanal MIMO memiliki karakteristik seperti kanal single input single output SISO, dimana sinyal yang dikirim dilewatkan pada kanal yang memiliki karakteristik yang sama dan sinyal yang diterima pada antena penerima Rx 1 dan Rx 2 hampir sama [11]. Adapun matriks korelasi untuk masing-masing konfigurasi antena yang disimulasikan ditunjukkan pada Tabel 3.4. Pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa matriks korelasi merupakan perkalian Kronecker dinotasikan dengan “⊗“ antara matriks korelasi pemancar dan penerima. Pada simulasi kanal MIMO dimodelkan dengan korelasi medium, dimana Universitas Sumatera Utara 42 =0.3 dan =0.9. Adapun pembangkitan matriks korelasi ini dapat dilihat pada Lampiran A. Tabel 3.4 Matriks korelasi kanal MIMO [11] Konfigurasi MIMO Matriks Korelasi MISO 2x1-OFDM  MIMO 2x2-OFDM   MIMO 2x4-OFDM                1 1 1 1 9 1 9 4 9 1 9 1 9 4 9 4 9 1 9 1 9 4 9 1            

3.2.3 Bagian Penerima