Kesimpulan dari Hipotesis Penelitian

5.2 Kesimpulan dari Hipotesis Penelitian

5.2.1 Pengaruh orientasi pelanggan terhadap inovasi produk. H1 : orientasi pelanggan berpengaruh positif terhadap inovasi produk (0,38) Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang kedua berbunyi “orientasi pelanggan berpengaruh positif terhadap inovasi produk” dapat diterima.

Indikator dari orientasi pelanggan terdiri dari memahami siapa pelanggan, memahami keinginan pelanggan, memahami apa yang dirasakan pelanggan. Sedangkan inovasi produk dibentuk oleh perluasan lini produk, produk tiruan, produk baru.

Indikator-indikator tersebut dilakukan berdasarkan telaah pustaka dan kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan pelanggan di industri dan menengah batik pekalongan. Hasil pengujian melalui alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator

memahami apa yng dirasakan pelanggan (X 3 ) merupakan indikator yang paling dominan dari orientasi pelanggan. Hal tersebut bermakna memahami apa yng dirasakan pelanggan

(X 3 ) akan bisa menimbulkan hubungan relationship yang baik sehingga pelanggan akan merasa senang.berarti Semakin baik nilai memahami apa yng dirasakan pelanggan dari industri kecil dan menengah batik pekalongan, maka akan menciptakan orientasi pelanggan yang lebih baik.

5.2.2 Pengaruh orientasi pesaing terhadap inovasi produk .

H2: orientasi pesaing berpengaruh positif terhadap inovasi produk (0,40) Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang pertama berbunyi “orientasi pesaing berpengaruh positif terhadap inovasi produk” dapat diterima.

Indikator dari orientasi pesaing terdiri dari informasi tentang pesaing, interprestasi, integrasi. Sedangkan inovasi produk dibentuk oleh perluasan lini produk, produk tiruan, produk baru.

Indikator-indikator tersebut dilakukan berdasarkan telaah pustaka dan kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan pelanggan di industri dan menengah batik pekalongan. Hasil pengujian melalui alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator

integrasi (X 6 ) merupakan indikator yang paling dominan dari orientasi pesaing. Hal tersebut bermakna integrasi (X 6 ) ) merupakan kunci nilai dalam menentukan inovasi produk. Semakin baik nilai integrasi dari industri kecil dan menengah batik pekalongan, maka akan menciptakan orientasi pesaing yang lebih baik.

5.2.3 Pengaruh koordinasi lintas fungsi terhadap inovasi produk .

H3 : Koordinasi lintas fungsi berpengaruh positif terhadap inovasi produk (0,28) Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang pertama berbunyi “koordinasi lintas fungsi berpengaruh positif terhadap inovasi produk” dapat diterima.

Indikator dari koordinasi lintas fungsi terdiri dari kualitas hubungan, pengaturan aktivitas, sikap dan tindakan. Sedangkan inovasi produk dibentuk oleh perluasan lini produk, produk tiruan, produk baru.

Indikator-indikator tersebut dilakukan berdasarkan telaah pustaka dan kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan pelanggan di industri dan menengah batik pekalongan. Hasil pengujian melalui alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator

kualitas hubungan (X 7 ) merupakan indikator yang dapat mempengaruhi orientasi pesaing. Hal tersebut bermakna kualitas hubungan (X 7 ) ) dapat mempengaruhi inovasi produk. Semakin baik nilai kualitas hubungan dari industri kecil dan menengah batik pekalongan, maka akan menciptakan orientasi pesaing yang lebih baik.

5.2.4 Pengaruh inovasi produk terhadap kinerja pemasaran .

H4 : Inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran (0,89) Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang pertama berbunyi “inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran” dapat diterima.

Indikator dari inovasi produk terdiri dari perluasan lini produk, produk tiruan, produk baru. Sedangkan kinerja pemasaran dibentuk oleh pertumbuhan penjualan, porsi pasar/market share, pertumbuhan pelanggan, volume penjualan.

Indikator-indikator tersebut dilakukan berdasarkan telaah pustaka dan kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan pelanggan di industri dan menengah batik pekalongan. Hasil pengujian melalui alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator

perluasan lini produk (X 10 ) merupakan indikator yang dapat menciptakan kinerja pemasaran yang optimal. Hal tersebut bermakna perluasan lini produk (X 10 ) mempengaruhi kinerja pemasaran. Semakin baik nilai perluasan lini produk dari industri kecil dan menengah batik pekalongan, maka akan menciptakan kinerja pemasaran yang lebih optimal.

5.2.5 Pengaruh kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan .

H5 : Kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan (0,84) Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang pertama berbunyi “kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan” dapat diterima.

Indikator dari kinerja pemasaran terdiri dari pertumbuhan penjualan, porsi

pasar/market share, pertumbuhan pelanggan, volume penjualan. Sedangkan keunggulan bersaing berkelanjutan dibentuk oleh bernilai, berbeda dengan yang lain, tidak mudah digantikan.

Indikator-indikator tersebut dilakukan berdasarkan telaah pustaka dan kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan pelanggan di industri dan menengah batik pekalongan. Hasil pengujian melalui alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator

pertumbuhan pelanggan (X 15 ) merupakan indikator yang paling dominan dari orientasi pesaing. Hal tersebut bermakna pertumbuhan pelanggan (X 15 ) yang baik maka dapat menciptakan keunggulan bersaing berkelanjutan. Semakin baik nilai pertumbuhan pelanggan dari industri kecil dan menengah batik pekalongan, maka akan menciptakan keunggulan bersaing berkelanjutan yang lebih baik.