Berdasarkan tabel hasil pengujian asumsi klasik autokorelasi pada tabel
4.4 di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson terletak diantara du dan
4-du yang memenuhi syarat Durbin Watson yaitu berada di sekitar angka 2 sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini terhindar dari autokorelasi Nugroho, 2005.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel
dependen ZPRED dengan nilai residual SRESID. Dasar analisis ini adalah : 1. Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola
Universitas Sumatera Utara
GAMBAR 4.3
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi tidak menjukkan adanya heteroskedastisitas.
4.4.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian normalitas telah membuktikan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi normal maka dapat dilakukan pengujian
selanjutnya yakni pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis-hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya dapat
dibuktikan. Hasil uji hipotesis ini dilakukan dengan model regresi sebagai berikut:
4.4.4.1. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan Uji F
Pengujian koefisien regresi secara simultan Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen profitability, Inst_Own dan
Universitas Sumatera Utara
St_aset secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen DER. Hasil uji F menunjukkan pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen jika F-hitung pada kolom F lebih besar dari F-tabel.
TABEL 4. 5 HASIL UJI F KOEFISIEN REGRESI SIMULTAN
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.788 4
.197 5.710
.011
a
Residual 8.609
31 .278
Total 9.397
35 a. Predictors: Constant, Profitability, Inst_Own , St_aset
b. Dependent Variable: DER
Tabel 4.5 di atas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 5,710 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,011 yang berarti probabilitas α 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model ini signifikan, karena memiliki signifikansi kurang dari alpha 5 serta dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh secara simultan dari seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini pada variabel dependen berupa DER.
4.4.4.2. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t
Menurut Priyatno 2008 Pengujian koefisien regresi secara parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada output SPSS melalui tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4. 6 HASIL UJI KOEFISIEN PARSIAL UJI t
Coefficients
a
Variabel T
Signifikansi Hasil
Inst_Own .818
.041
H
a
diterima
St_aset 1.622
.015
H
a
diterima
Profitability -.167
.868
H
a
ditolak
a. Dependent Variable: DER
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penjelasan pengaruh parsial dari masing-masing variabel independen
pada variabel dependen dalam penelitian ini diuraikan seperti berikut: a Variabel Profitabilitas
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H
1
: Profitabilitas X
1
mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan utang Y perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek
Indonesia. Nilai p-value untuk variabel Profitability adalah 0,868 yang lebih kecil
dari tingkat signifikan yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan bahwa secara parsial variabel Profitability tidak berpengaruh signifikan
terhadap DER. Dengan demikian H
1
ditolak karena profitabilitas secara
parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kebijakan utang perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b Variabel Kepemilikan Institusional Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H
2
: Kepemilikan Institusional X
2
mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan utang Y perusahaan makanan dan minuman
di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa p-value untuk variabel Inst_Own adalah
0,041 yang lebih kecil dari tingkat signifikan yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan bahwa secara parsial variabel Inst_Own berpengaruh
signifikan terhadap DER. Dengan demikian H
2
diterima karena
kepemilikan institusional secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kebijakan utang perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan institusional secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan utang perusahaan.
c Variabel Struktur Aset Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H
3
: Struktur Aset X
3
mempunyai pengaruh terhadap kebijakan utang Y perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
Nilai p-value untuk variabel St_Aset adalah 0,015 yang lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05, sehingga dapat ditentukan bahwa secara
parsial variabel St_Aset berpengaruh signifikan terhadap DER. Dengan
demikian H
3
diterima karena struktur aset secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur aset secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan utang perusahaan.
4.4.4.3. Pengujian Regresi Berganda
Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui koefisien setiap variabel independen. Sehingga mengetahui besarnya pengaruh setiap
variabel independen secara simultan. Persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
Profitability + b
2
Inst_Own + b
3
St_Aset + e
Keterangan: Y
= Kebijakan Utang a
= Konstanta b
1,
b
2,
b
3
= Koefisien regresi Profitability
= Tingkat Profitabilitas Inst_Own
= Kepemilikan Institusional St_Aset
= Struktur Aset e
= Standar Error
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4. 7 HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Y = 0,56 – 0,160 Profitability + 0,465 Inst_Own + 0,859 St_Aset + e
Dari persamaan regresi berganda tersebut dapat diinterpretasikan untuk masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
berupa kebijakan utang yang diukur melalui DER sebagai berikut: Nilai konstanta sebesar 0,056 menunjukkan bahwa jika nilai variabel
profitabilitas, kepemilikan institusional dan struktur aset adalah nol maka rata-rata DER bernilai positif sebesar 0,056.
Variabel profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,160. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan
profitabilitas sebesar 1 satuan akan menurunkan DER sebesar 0,160 satuan atau sebesar 16,0.
Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,465. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap
kenaikan kepemilikan institusional sebesar 1 akan menaikkan DER sebesar 0,465 satuan atau sebesar 46,5.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant .056
1.293 -.043
.966 Profitability
-.160 .958
-.030 -.167
.868 .895
1.117 Inst_Own
.465 .568
.182 .818
.041 .596
1.678 St_aset
.859 .530
.323 1.622
.015 .746
1.341 a. Dependent Variable: DER
Universitas Sumatera Utara
Variabel struktur aset memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,859. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan
ratio struktur aset 1 satuan akan berpengaruh menaikkan DER sebesar 0,859 satuan atau sebesar 85,9 .
4.4.4.3. Koefisien Determinasi Goodness of Fit
Nilai koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Hasil
perhitungan terhadap koefisien determinasi yang terlihat pada tabel 4.7:
TABEL 4. 8 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0
1 ,290
a
,084 ,340
,52697 1,953
a. Predictors: Constant, Profitability, Inst_Own, St_aset b. Dependent Variable: DER
Tabel 4.7 menunjukkan nilai adjusted R-Square sebesar 0,340. Nilai
tersebut memiliki arti bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini profitabilitas, kepemilikan institusional dan struktur
aset mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen sebesar 34,0 sedangkan sisanya sebesar 66,0 dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak digunakan dalam model.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, profitabilitas secara hasil analisis data yang telah dilakukan membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan yang diukur melalui DER. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian-penelitian terdahulu
Manan 2004 dan Pithaloka 2009, yang melaporkan adanya hubungan positif antara kebijakan dengan profitabilitas perusahaan.
Kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan artinya semakin banyak
jumlah saham yang dimiliki oleh institusi semakin tinggi perusahaan mengambil kebijakan utangnya, ini menunjukkan untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan, pemegang saham lebih menginginkan pendanaan perusahaan dengan utang. Karena dengan menggunakan utang hak mereka terhadap
perusahaan tidak akan berkurang. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jalu 2008 yaitu kepemilikan institusional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan utang. Namun hal ini tidak sesuai dengan dan hasil penelitian sebelumnya oleh Manan 2004 yaitu
bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan utang. Artinya bahwa perusahaan yang memiliki persentase
kepemilikan institusional yang tinggi akan memiliki kebijakan utang yang rendah. Sedangkan menurut Damayanti 2006 kepemilikan institusional tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Universitas Sumatera Utara
Variabel struktur aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan utang artinya semakin banyak struktur aset perusahaan maka
semakin tinggi kebijakan utangnya. Hal ini membuktikan bahwa investor akan dengan mudah memberikan pinjaman bila struktur aset aset dalam perusahaan
tinggi karena dapat dijadikan jaminan untuk berutang kepada investor. Hasil pengujian statistik uji t ini arah hubungannya sesuai dengan teori dan
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Manan 2004 dimana hasil penelitian menemukan struktur aset berpengaruh positif
signifikan terhadap kebijakan utang. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh kurniati 2007, yang menunjukkan bahwa
struktur aset berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan utang. Dari pengujian secara simultan bersama-sama dapat diketahui bahwa
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu profitabilitas, kepemilikan institusional dan struktur aset secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang yang menjadi variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0.011. Probabilitas
0.011 lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian berpengaruh secara simultan. Nilai adjusted
R2 sama dengan 0.340 yang berarti bahwa 34 variabel kebijakan utang dapat dijelaskan oleh profitabilitas, kepemilikan institusional dan struktur aset,
sisanya 66 dijelaskan oleh faktor lain diluar model regresi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
pengaruh profitabilitas, kepemilikan institusional dan struktur aset terhadap kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman baik secara simultan
maupun parsial. 1. Secara simultan, profitabilitas, kepemilikan institusional dan struktur aset
memberi pengaruh signifikan terhadap kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dalam kurun waktu 3 tahun
penelitian. 2. Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, yang artinya
semakin banyak jumlah saham yang dimiliki oleh institusi semakin tinggi perusahaan tersebut menggunakan utang.
3. Struktur aset secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI, yang artinya semakin tinggi tingkat perusahaan memiliki aset tetap dibandingkan total asetnya, tidak mempengaruhi kebijakan utang
perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara