2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Setiawan 2008 meneliti pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang perusahaan pada perusahaan non
manufaktur di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial dan institusional berpengaruh terhadap kebijakan
utang. Namun secara simultan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang. Arimoerti 2003 juga meneliti mengenai pengaruh struktur
kepemilikan terhadap kebijakan utang pada perusahaan manufaktur yang go public dibursa efek. Hasil penelitian menunjukkan insider ownership, institusional
investor, firm size, berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Shareholder dispersion tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Fatmawati 2009 pengaruh kepemilikan manajerial, dividen, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko dan struktur asset terhadap kebijakan
utang pada perusahaan manufaktur. Hasil penelitian kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, risiko dan struktur asset memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang sedangkan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Damayanti 2006 analisa
pengaruh free cash flow dan struktur kepemilikan saham terhadap kebijakan utang pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian free cash flow, rasio
MVABVA, dividen yield mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan utang sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Universitas Sumatera Utara
Manan 2004 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan utang perusahaan pada industry keuangan yang go public di BEJ TH.1999-2002 sebuah
pendekatan agency theory. Hasil penelitian kepemilikan manajerial, dividen, stock volatility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan utang sedangkan
kepemilikan institusi, penyebaran saham, ukuran perusahaan, pertumbuhan, struktur asset, earning volatility berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Kurniati 2007 Pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan utang perusahaan studi pada perusahaan textilegarments di bursa efek Jakarta. Hasil
penelitian Secara simultan, variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Secara parsial, kepemilikan institusional, kepemilikan
manjerial, dividen, struktur aset berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Pendapat Rozeff yang dikutip dalam Manan 2004 menyatakan bahwa makin banyak pemegang saham, semakin tersebar kepemilikan, sehingga
hubungan negatif atau tidak signifikan bisa diharapkan diantara banyaknya pemegang saham dan tingkat utang. Grier dan Zychowics 1994 dalam penelitian
Kurniati 2007 juga menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh institusi dapat menggantikan peranan utang dalam memonitor manajemen perusahaan.
Moh’d, Perry, dan Rimbey 1998 menemukan bahwa kepemilikan saham oleh institusional mempunyai hubungan yang signifikan dan negatif terhadap
kebijakan utang. Adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Semakin tinggi
kepemilikan institusional, maka diharapkan pengendalian internal terhadap
Universitas Sumatera Utara
perusahaan akan semakin kuat sehingga dapat mengurangi agency cost pada perusahaan. Pengendalian ini akan membuat manajer menggunakan utang pada
tingkat rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dan kebangkrutan perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Manan
2004 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang untuk perusahaan yang termasuk industri keuangan yang
go public di BEJ tahun 1999-2002.
2.3 Kerangka Konseptual