METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu cara dalam penelitian yang meliputi pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penyajian data secara obyektif, sistematis dan logis untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenarannya. Adapun aspek-aspek yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian. maka peneliti mengambil lokasi penelitian di kota surakarta. Alasan dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian karena tersedianya data yang diperlukan dan lokasinya yang mudah dijangkau.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan rentang waktu mulai bulan November 2010 sampai bulan Juli 2011. Untuk lebih jelasnya waktu penelitian disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 2. Waktu Penelitian

Juli 2011 1 Penyusunan Proposal

2 Ijin Penelitian

3 Pelaksanaan Penelitian

4 Pengolahan dan Analisis Data

5 Penyusunan Laporan

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2009: 80) berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan M. Iqbal Hasan (2002: 84) mengartikan “Populasi adalah totaliatas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian)”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kota Surakarta yang memiliki sepeda motor Yamaha matic. Populasi pengguna sepeda motor matic merek Yamaha di Surakarta senantiasa berubah sejalan dengan pertumbuhannya sehingga sulit memperkirakan jumlahnya secara tepat, jadi dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah tidak terhingga.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:109), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono (2004:80), “Sampel merupakan sebagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci”. Jadi sampel merupakan bagian dari populasi.

Besarnya sampel untuk populasi tak terhingga dengan nilai (level of significance ) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,05 diharapkan bahwa besarnya kesalahan dalam penggunaan sampel (kesalahan sampling) tidak lebih dari

10 persen. Sampel dapat ditentukan dengan beberapa cara antara lain :

a. Berdasarkan rumus dari Djarwanto dan Pangestu (1998) sebagai berikut :

Dimana: n = Jumlah sampel

α = tingkat signifikasi Z = Angka yang menunjukkan suatu penyimpangan nilai variabel dari mean

dihitung dalam satuan deviasi standar tertentu.

E = Error (kesalahan) Dengan rumus diatas besarnya sampel dapat ditentukan sebagai berikut:

n = 96,04 Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar

96,04 responden yang kemudian dibulatkan menjadi 100 responden.

b. Menurut Donald R.Cooper dan William Emory (1996) untuk populasi tak terbatas, sebuah sampel berjumlah 100 yang diambil dari populasi sejumlah 5.000 secara kasar mempunyai ketepatan estimasi yang sama dengan 100 sampel yang diambil dari 200 juta populasi.

c. Menurut Sugiyono (2008) berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk populasi tak terhingga jumlah sampelnya adalah 664 untuk tingkat kesalahan 1%, 349 untuk tingkat kesalahan 5% dan 272 responden untuk tingkat kesalahan 10%.

Adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus dari Djarwanto dan Pangestu dan pendapat dari Donald R.Cooper dan William Emory yaitu jumlah sampel sebanyak 100 responden.

Metode pengambilan sample (sampling) yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling (sample kuota) dengan cara incidental sampling (sampling insidental). Menurut Sugiyono (2008:122), “Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan”. Masih menurut Sugiyono (2008:122), “Sampling insidental adalah teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

Jadi langkah-langkah yang digunakan untuk mengambil sample sesuai dengan teknik penetapan sample yang dipilih adalah sebagai berikut :

a. Teknik sampel kuota (quota sampling) Populasi dalam penelitian ini adalah setiap warga masyarakat Kota Surakarta

yang memiliki sepeda motor merek Yamaha Matic. Peneliti menetapkan jumlah sampelnya sebanyak 100 responden.

b. Teknik sampel insidental (incidental sampling) Langkah selanjutnya menetapkan sampel yaitu hanya untuk individu-individu

yang kebetulan dijumpai saja atau dapat dijumpai saja yang diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) menjelaskan bahwa ”Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Apabila peneliti menggunakan Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) menjelaskan bahwa ”Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Apabila peneliti menggunakan

Jenis-jenis data menurut Duwi Priyatno (2008: 7) adalah sebagai berikut:

a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan.

b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan data

: 137) mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, bisa bisa beupa informasi atau pernyataan lewat orang lain atau lewat dokumentasi”.

Oleh karena itu pengumpulan data dalam penelitian haruslah tepat karena akan berpengaruh pada hasil penelitian tersebut dan juga untuk memperoleh keterangan yang benar-benar dapat dipercayakan dalam penelitian.

2. Metode Pengumpulan Data

Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.

a. Angket atau Kuesioner

1) Pengertian Kuesioner

Menurut Sugiyono (2008: 142) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk Menurut Sugiyono (2008: 142) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

76) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti”. Berdasar pengertian tersebut data disimpulkan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan dijadikan sarana untuk mendapatkan keterangan dari responden.

2) Macam Kuesioner

Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) adalah:

a) Dari cara menjawab (1) Kuesioner terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. (2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabanya.

b) Dari jawaban yang diberikan (1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. (2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

c) Dari bentuknya (1) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. (2) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka. (3) Check list, daftar dimana responden tinggal memberi tanda chek ( ). (4) Rating-scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang

menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Pada penelitian ini digunakan angket jenis angket langsung dan tertutup dengan Rating-scale (sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju). Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai pada kolom yang Pada penelitian ini digunakan angket jenis angket langsung dan tertutup dengan Rating-scale (sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju). Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai pada kolom yang

3) Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun angket :

a) Menentukan tujuan Dalam penelitian ini angket disusun untuk memperoleh data mengenai pengaruh elemen brand equity terhadap keputusan pembelian.

b) Merumuskan aspek-aspek yang akan diungkap Untuk memperjelas mengenai data yang diperlukan guna mendukung kebenaran hipotesa maka dilakukan spesifikasi variabel-variabelnya menjadi item-item pertanyaan yang nantinya diajukan kepada responden.

c) Menetapkan bentuk angket Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket tertutup dengan rating scale.

d) Menyusun angket Setelah spesifikasi data dan sumbernya terselesaikan maka mulai disusun angket dengan membuat item-item pertanyaan, membuat pedoman pengisian dan membuat surat pengantar pengiriman angket.

e) Menetapkan skor Untuk menentukan bobot penilaian penelitian, peneliti menggunakan modifikasi skala Likert.

Sutrisno Hadi (1999), mengemukakan bahwa skala Likert untuk tingkat kesetujuan responden terhadap pernyataan dalam angket, dapat diklasifikannya sebagai berikut :

a) SA

: Strongly Agree

SS

: Sangat Setuju

: Tidak Setuju

d) SDA : Strongly Disagree =

STS : Sangat Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:171) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas angket dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Formula dari rumus korelasi Product Moment ini adalah sebagai berikut:

= koefisien korelasi yang dicari

= jumlah responden

X = skor total tiap-tiap item

= skor total

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:178) ”Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini adalah rumus Alpha. Formula untuk rumus Alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:197) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

 = Reliabilitas instrumen 11

K = Banyaknya butir pertanyaan  2  b = Jumlah varians butir

2  = Varians total 2

g) Penyebaran angket Apabila segala sesuatunya telah benar-benar matang dipersiapkan maka angket tersebut bisa disebarkan kepada responden kemudian dihimpun kembali untuk kemudian dianalisis hasilnya.

Untuk memperoleh informasi yang cukup relevan dan cukup tinggi kesahihannya, maka angket yang digunakan perlu di uji terlebih dahulu.

a) Uji Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat.

Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan tersebut dalam penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan program SPSS dengan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson). Pearson correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio. Menurut Duwi Priyatno (2008: 18), kriteria pengujian validitas adalah: (a) Jika r hitung ≥ r tabel (dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item

pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). (b) Jika r hitung < r tabel (dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item- item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

b) Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama.

Uji signifikansi dilakukan program SPSS pada taraf signifikansi 0,05. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Duwi Priyatno, 2008: 26).

4) Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dari catatan/ dokumen atau arsip yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Suharsimi Arikunto (2006 : 324 ) mengemukakan: “ Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.’’ Dari pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data yang berupa bahan tertulis. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang profil Kota Surakarta yang meliputi keadaan ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu :

1. Variabel Dependen Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel dependen adalah Brand Loyalty Produk Yamaha Motor Matic

2. Variabel Independen Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008). Variabel independen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah :

a. Product Attributes (Atribut Produk)

b. Benefits (Keuntungan)

c. Brand Associations (Sikap Merek)

d. Brand Personality (Kepribadian Merek) Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar variabel diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat yang akan diuji melalui regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS for windows.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. M Iqbal Hasan (2002: 254) menyatakan ”Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga, dan seterusnya Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. M Iqbal Hasan (2002: 254) menyatakan ”Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga, dan seterusnya

linear”. Sehingga regresi linear berganda merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel.

Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan analisis data adalah:

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Multikolinearitas

Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi.

Untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan program SPSS uji korelasi pearson. Menurut Duwi Priyatno (2008: 39) uji dilakukan dengan mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoliniearitas adalah jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 5, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

b. Uji Linearitas

Menurut Dwi Priyatno (2008: 36), Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada program SPSS dengan menggunakan Test of Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai yang linear bila signifikansi (Liniearity) kurang dari 0,05.

c. Heteroskedasitas

Heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan heteroskedasitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untuk mengetahui adanya heteroskedasitas Heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan heteroskedasitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untuk mengetahui adanya heteroskedasitas

1) Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk statu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedasitas.

2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar maka

diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedasitas

d. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel di uji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001: 214), penetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

e. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan program SPSS dengan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2001: 218), kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.

3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan 5 variabel bebas (X1 = Brand Image, X2 = Servis , X3 = Harga, X4 = Kualitas, dan satu variabel terikat (Y = Brand Loyality). Untuk menghitung persamaan regresi digunakan rumus:

Keterangan: Y

= Brand Loyalty β 0 = Konstanta β 1 , β 2 , β 3, β 4, β 5 = Koefisien regresi

X 1 = Atribut Produk

X 2 = Benefits

X 3 = Brand Associations

X 4 = Brand Personality

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05. Duwi Priyatno (2008:

82) menjabarkan bahwa langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Menentukan rumusan hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Brand Image yang terdiri dari Attributes produk (produk Atribut), Benefits (Keuntungan), Brand Associations (X3) dan Brand Personality (X4) (Sikap merek) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Brand Loyalty produk Yamaha Motor Matic.

Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Brand Image yang terdiri dari Attributes produk (produk Atribut), Benefits (Keuntungan) Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Brand Image yang terdiri dari Attributes produk (produk Atribut), Benefits (Keuntungan)

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) = 0,05.

3) Menentukan F hitung yang diperoleh pada tabel ANOVA.

4) Menentukan F tabel Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah variabel – 1) = 4, dan df 2 (n-k-1) atau 99 - 4 - 1 = 94 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen).

5) Membuat kesimpulan Ho ditolak jika F hitung >F tabel

Ho diterima jika F hitung < F table

b Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Menurut Duwi Priyatno (2008: 85), adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

2) Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%.

3) Menentukan t hitung yang diperoleh dari out put coefficients.

4) Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 99 - 4 - 1 = 94 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen).

5) Membuat kesimpulan Menyimpulkan apakah Ho diterima atau ditolak. Ho ditolak jika t hitung >t table Ho diterima jika t hitung < t table