HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Brand Image Produk Yamaha Motor Matic Terhadap Brand Loyality Di Kota Surakarta Tahun 2011” ini terdiri dari 4 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Deskripsi data variabel diperoleh dari hasil penyebaran angket Attributes Produk (X1), Benefits (X2) Brand Associations (X3) Brand Personality (X4) dan Brand loyality produk Yamaha Motor Matic (Y). Deskripsi data penelitian yang diperoleh dari penyebaran angket adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Deskripsi Data Variabel Attributes Produk (X1), Benefits (X2) Brand Associations (X3) Brand Personality (X4) dan Brand loyality (Y).
Mean
Std. Deviation
Brand loyality Attributes Produk Benefits Brand Associations Brand Personality
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang responden dengan penentuan taraf kesalahan sebesar 5%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa variabel terikatnya yaitu Brand Loyalty mempunyai rata-rata (mean) 46,35 dengan standar deviasi 7,270, sedangkan variabel bebas yaitu Attributes Produk mempunyai rata-rata (mean) 20,35 dengan standar deviasi 2,459, Benefits mempunyai rata-rata (mean) 32,45 dengan standar deviasi
4,036, Brand Associations mempunyai rata-rata (mean) 12,93 dengan standar deviasi 1,641 dan Brand Personality mempunyai rata-rata (mean) 6,92 dengan standar deviasi 1,079.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang digunakan untuk analisis statistic dengan teknik regresi berganda harus memenuhi beberapa syarat antara lain :
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1 Attributes Produk Benefits
Brand Associations Brand Personality
0,459 0,263 0,489 0,437
2,177 3,800 2,044 2,286
Sumber: Data Primer Diolah, 2011.
Menurut Singgih Santoso dalam Duwi Priyatno (2008), semua angka yang dimasukkan dalam model regresi harus mempunyai angka Tolerance di atas 0,0001 dan pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variable bebas lainnya. Berdasarka tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance di atas 0,0001 dan nilai VIF adalah di bawah 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.
ANOVA Table
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups
Within Groups Total
Brand Loyality * Atribut Produk
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups
W ithin Groups Total
Brand Loyality * Benefits
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian linieritas variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for windows. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test of Linerity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai yang linier bila signifikansi
(Linierity) kurang dari 0,05. Rangkuman uji linieritas variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebagai berikut:
a. Atribut Produk (X 1 ) dengan Brand Loyalty (Y)
Table 6. ANOVA (Atribut Produk dengan Brand Loyalty)
Sumber: data primer yang diolah, 2011. Hasil uji linieritas di atas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000
dan F sebesar155.650. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0.05, maka disimpulkan bahwa model regresi antara Atribut Produk (X 1 ) dengan Brand Loyalty (Y) adalah linear.
b. Benefits (X 2 ) dengan Brand Loyalty (Y)
Table 7. ANOVA (Benefits dengan Brand Loyalty)
Sumber: data primer yang diolah, 2011.
ANOVA Table
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups
Within Groups Total
Brand Loyality * Brand Associations
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
(Combined) Linearity Deviation from Linearit
Between Groups
Within Groups Total
Brand Loyality * Brand Personality
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Hasil uji linieritas di atas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000 dan F sebesar 160.388. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa model regresi antara media radio (X 2 ) dengan Brand Loyalty (Y) adalah linear.
c. Brand Associations (X 3 ) dengan Brand Loyalty (Y)
Table 8. ANOVA (Brand Associations dengan Brand Loyalty)
Sumber: data primer yang diolah, 2011.
Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000 dan F sebesar62.681. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa model regresi antara Brand Associations (X 3 ) dengan Brand Loyalty (Y) adalah linear.
d. Brand Personality (X 4 ) dengan Brand Loyalty (Y)
Table 9. ANOVA (Brand Personality dengan Brand Loyalty)
Sumber: data primer yang diolah, 2011. Hasil uji linieritas diperoleh signifikansi (linierity) sebesar 0,000 dan F
sebesar 106.124. Karena signifikansi (linierity) lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa model regresi antara Brand Personality (X 4 ) dengan Brand Loyalty (Y) adalah linear.
Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Brand Loyality
3. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedasitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentisel Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Gambar 3. Grafik Scatterplot (diagram pencar)
Observed Cum Prob
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Brand Loyality
Pada scatterplot di atas tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedasitas, sehingga regresi yang dihasilkan baik.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai disrtibusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik.
Gambar 2. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Data primer diolah, 2011.
Berdasarkan gambar terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
sehingga regresi yang dihasilkan baik.
5. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode-1 (sebelumnya). Menurut Singgih Santoso (2001) untuk mendeteksi adanya autokorelasi ada 3, yaitu:
1. Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2. Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
3. Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi Model
Durbin-Watson
1 1,790 Sumber : Data primer diolah, 2011
Dari tabel hasil di atas dapat diketahui bahwa skor D-W sebesar 1.790, hal ini menunjukkan bahwa angka D-W antara -2 sampai 2 sehingga tidak ada indikasi terjadinya autokorelasi dan regresi yang dihasilkan baik.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila data tidak mendukung.
Tabel 10. Hasil Uji Regresi Berganda
Sumber: Data Primer Diolah, 2011 .
1. Uji Koefisien Determinan (R 2 )
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa angka R sebesar 0,860 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara Loyalitas
Merek dengan 4 variabel bebasnya adalah kuat. Hal tersebut dikarenakan angka R di atas 0,5. Besarnya Adjusted R Square adalah 0,728. Hal tersebut berarti 72,8% variansi Brand Loyalty dapat dijelaskan oleh variabel Attributes produk, Benefits, Brand Associations dan Brand Personality. Sedangkan sisanya (100% - 72,8% = 27,2%) dijelaskan oleh faktor lain.
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Uji Anova atau Uji F menunjukkan F hitung sebesar 67,277 dengan tingkat signifikansi 0,000. Arti dari Uji F ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas (0,000) uji tersebut jauh lebih kecil dari 0,05 dan nilai F hitung >F Tabel (67,277 > 2,467). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Attributes Produk, Benefits, Brand Associations
Koefisien t
Sig.
F Sig.
R Adj. R Square
Attributes produk 1,208
Brand Personality 1,384
2,594
0,011
dan Brand Personality secara simultan dan bersama-sama mampu mempengaruhi variabel Brand Loyalty motor matic Yamaha.
3. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil Uji t menghasilkan persamaan regresi , yaitu:
Y = -10,389 + 1,208 X 1 + 0,380 X 2 + 0,793 X 3 + 1,384 X 4
Keterangan: Y = Brand Loyalty
X 1 = Attributes Produk
X 2 = Benefits
X 3 = Brand Associations
X 4 = Brand Personality
Dari Uji t tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar -10,389 berarti bahwa jika tidak ada variabel bebas yang diteliti tersebut maka besarnya Brand Loyalty adalah -10,389.
b. Koefisien regresi X 1 sebesar 1,208. Arti angka ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Attributes produk sebesar 1 maka akan menyebabkan Brand Loyalty meningkat sebesar 1,208.
c. Koefisien regresi X 2 sebesar 0,380. Arti angka ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Benefits sebesar 1 maka akan menyebabkan Brand Loyalty menurun sebesar 0,380.
d. Koefisien regresi X 3 sebesar 0,793. Arti angka ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Brand Associations sebesar 1 maka akan menyebabkan Brand Loyalty meningkat sebesar 0,793.
e. Koefisien regresi X 4 sebesar 1,384. Arti angka ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Brand Personality sebesar 1 maka akan menyebabkan Brand Loyalty meningkat sebesar 1,384.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data, temuan penelitian membuktikan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel Attributes produk, Benefits, Brand Associations dan Brand Personality mempunyai pengaruh terhadap Brand Loyalty, Secara parsial variabel Attributes produk, Benefits, Brand Associations dan Brand Personality berpengaruh terhadap Brand Loyalty.
Berikut adalah hasil perhitungannya :
a Hasil uji t untuk variabel Attributes Produk (X 1 ) menunjukkan bahwa t hitung sebesar 5,286 dengan taraf signifikansi 5% dan memiliki nilai probabilitas 0,000. Oleh karena t hitung >t tabel atau 5,286 > 1,661 dan probabilitas 0,000 <0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Attributes Produk (X 1 ) berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty (Y). Koefisien regresi sebesar 1,208 (arah hubungan positif), Artinya konsumen sangat memperhatikan atau tertarik dengan Fitur Produk, Stiping dan Warna dari Motor Matic Yamaha yang ditawarkan dipasaran melalui media iklan atau elektronik. Menurut Bassu Swasta (1999) konsumen akan menjadi Loyal jika mempunyai sikap positif terhadap merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Jadi Dari penelitian diatas dapat diketahui bahwa konsumen sangat senang dan akan menjadi Loyal jika perusahaan melakukan suatu inovasi yang menarik terhadap Atribut Produk dari Yamaha motor matic yang terdiri dari Fitur Produk, Striping dan Warna.
b Hasil uji t untuk variabel Benefits (X 2 ) menunjukkan bahwa t hitung sebesar 2,063 dengan taraf signifikansi 5% dan memiliki nilai probabilitas 0,042. Oleh karena t hitung <t tabel atau 2,063 > 1,661 dan probabilitas 0,042 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Benefits (X 2 ) berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty (Y). Koefisien regresi sebesar 0,380 (arah hubungan positif), artinya konsumen sangat puas terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh motor matic Yamaha dari segi kualitas, harga, kenyamanan dan kemudahan
sebagai alat transportasi yang lebih praktis, selain itu yamaha motor matic juga sebagai alat transportasi yang lebih praktis, selain itu yamaha motor matic juga
c Hasil uji t untuk variabel Brand Associations (X 3 ) menunjukkan bahwa t hitung sebesar 2,387 dengan taraf signifikansi 5% dan memiliki nilai probabilitas 0,019. Oleh karena t hitung >tt abel atau 2,387 > 1,661 dan probabilitas 0,019 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Brand Associations (X 3 ) berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty (Y). Koefisien regresi sebesar 0,793 (arah hubungan positif), Artinya konsumen sangat memperhatikan model atau desain dari motor matic Yamaha sebelum menjadi Loyal, selain itu konsumen juga tertarik dengan jani-jani dari Yamaha yang berupa garansi mesin sampai 5 tahun, pemberian hadiah yang menarik saat pembelian dan servis yang memuaskan di bengkel resmi Yamaha. Menurut Surachman (2008) konsumen untuk tetap loyal pada merek tertentu didasarkan pada pertimbangan Garansi atau jaminan yang diberikan oleh perusahaan, Meskipun tidak semua konsumen memanfaatkan garansi atau jaminan dari merek produk yang mereka beli, tapi dengan adanya penawaran garansi atau jaminan, maka hal ini akan menambah nilai terhadap produk tersebut. Jadi analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil yaitu jika perusahaan memberikan garansi mesin, hadiah dan servis yang memuaskan maka loyalitas merek dari konsumen akan meningkat.
d Hasil uji t untuk variabel Brand Personality (X 4 ) menunjukkan bahwa t hitung sebesar 2,594 dengan taraf signifikansi 5% dan memiliki nilai probabilitas 0,011. Oleh karena t hitung >t tabel atau 2,594 > 1,661 dan probabilitas 0,011 <0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Brand Personality (X 4 ) berpengaruh secara
signifikan terhadap Brand Loyalty. (Y). Koefisien regresi sebesar 1,384 (arah hubungan positif), Artinya konsumen sangat memperhatikan kenyamanan, penghematan uang dan efisiensi waktu, serta harga murah (Kelebihan fungsional) selain itu konsumen juga merasa senang karena merek menawarkan kesenangan, membantu atau meningkatkan citra diri dan status, dan hubungannya dengan orang lain (Kelebihan emosional). Terence A. Shimp (2003) mengatakan bahwa suatu merek dapat dikatakan mempunyai Brand Personality (Kepribadian Merek) yang baik jika mempunyai dua keunggulan yang membedakan dengan merek lain yaitu Kelebihan Fungsional yang terdiri dari kenyamanan, penghematan uang dan efisiensi waktu, serta harga murah dan Kelebihan Emosional yang membuat konsumen percaya bahwa dengan menggunakan suatu merek, ia akan menjadi penting, spesial, ataupun merasa senang. Jadi dari analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa konsumen sudah sangat percaya terhadap keunggulan-keunggulan yang diberikan oleh yamaha dari segi kelebihan fungsional dan kelebihan emosionalnya sehingga akan meningkatkan Brand Loyalty pengguna Yamaha Motor Matic di kota Surakarta ini.
e Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 67,277 lebih besar daripada F tabel yaitu 2,467 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Attributes Produk (X1), Benefits (X2) ,Brand Associations (X3) dan Brand Personality (X4) berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap Brand loyality (Y)..
Dari hasil penelitian, besarnya Adjusted R Square adalah 0,728. Hal ini berarti bahwa 72,8% variansi variabel terikat yaitu Brand loyality (Y) pada konsumen sepeda motor Yamaha Matic di kota Surakarta dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari Attributes Produk (X1), Benefits (X2) ,Brand Associations (X3) dan Brand Personality (X4). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan loyality Merek pada konsumen sepeda motor Yamaha Matic di Surakarta dipengaruhi faktor lain selain variabel bebas dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,272 atau 27,2%.