10 Kesehatan Mental
1.1.3. Kompetensi a. Standar Kompetensi
Pada akhir pokok bahasan ini, diharapkan : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep dan
perkembangan gerakan kesehatan mental. 2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai isu-isu yang
sedang berkembang dalam gerakan kesehatan mental.
b. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep dan perkembangan gerakan kesehatan mental, apabila :
a. Mahasiswa mampu menguraikan pengertian sehat, kesehatan, dan sehat mental menurut standar WHO.
b. Mahasiswa mampu merangkum dan menjelaskan kem- bali sejarah perkembangan gerakan kesehatan mental.
c. Mahasiswa mampu menyimpulkan pergeseran perkem- bangan paradigma kesehatan mental hingga saat ini.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai isu-isu yang sedang berkembang dalam gerakan kesehatan mental,
dapat diukur dengan: a. Mahasiswa mampu mendefinisikan ranah Psikologi Positif
dalam pengembangan kesehatan mental masyarakat. b. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan pentingnya
kesejahteraan psikologis, dengan menyebutkan dampak dan manfaatnya bagi kesehatan mental individu.
1.2. PENYAJIAN 1.2.1. Uraian dan Penjelasan
A. Sehat, Kesehatan dan Sehat Mental DEFINISI SEHAT.
Sehat Health secara umum dapat dipahami sebagai kesejahteraan secara penuh keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental, maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau keadaan lemah. Sedangkan di Indonesia, UU
Kesehatan No. 23 1992 menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial dimana
memungkinkan setiap manusia untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis. World Health Organization WHO, 2001,
menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat
• •
• •
Kesehatan Mental 11
kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta
berperan serta di komunitasnya.
SEHAT SEBAGAI KONTINUM. Kondisi sehat dan sakit pada manusia
merupakan suatu kontinum, sehingga sangat sulit memberikan batasan yang jelas saat melakukan evaluasinya. Akan tetapi, meng-
amati fenomena tersebut, maka diyakini taraf kesehatan seseorang dapat ditingkatkan bahkan dioptimalkan. Hal inilah yang mendasari
Gerakan Kesehatan Mental dewasa ini. Tidak hanya memandang bagaimana seseorang sembuh dari sakitnya, tetapi bagaimana
meningkatkan taraf kesehatan seseorang menjadi lebih optimal.
INDIVIDU YANG SEHAT MENTAL
. Pribadi yang normal bermental sehat adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang adekuat
bisa diterima masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi inter-
personal intersosial yang memuaskan Kartono, 1989. Sedangkan menurut Karl Menninger, individu yang sehat mentalnya adalah
mereka yang memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjuk- kan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang
lain, serta memiliki sikap hidup yang bahagia. Saat ini, individu yang sehat mental dapat dapat didefinisikan dalam dua sisi, secara negatif
dengan absennya gangguan mental dan secara positif yaitu ketika hadirnya karakteristik individu sehat mental. Adapun karakteristik
individu sehat mental mengacu pada kondisi atau sifat-sifat positif, seperti: kesejahteraan psikologis psychological well-being yang positif,
karakter yang kuat serta sifat-sifat baik kebajikan virtues Lowenthal, 2006.
RUANG LINGKUP DALAM KESEHATAN MENTAL.
Adapun tujuan dan sasaran dalam Gerakan Kesehatan Mental itu sendiri meliputi
tujuannya: a. memahami makna sehat mental dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
12 Kesehatan Mental
b. memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental
c. memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masyarakat
d. memiliki sikap proaktif dan mampu memanfaatkan berbagai sumber daya dalam upaya penanganan kesehatan mental
masyarakat e. meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi timbulnya
gangguan mental. Sedangkan sasarannya adalah:
1. masyarakat umum, sebagai fungsi: prevensi primer promosi kesehatan mental.
2. masyarakat kelompok resiko tinggi, sebagai fungsi: intervensi kelompok resiko high-risk intervention
3. kelompok yang mengalami gangguan, sebagai fungsi: prevensi sekunder screening dan prompt- treatment
4. kelompok yang pernah mengalami gangguan memiliki hendaya, sebagai fungsi: prevensi tersier rehabilitasi relapse
prevention .
KONSEPSI YANG SALAH MENGENAI KESEHATAN MENTAL. Selama ini
masih banyak mitos dan konsepsi yang diyakini masyarakat Indonesia mengenai Kesehatan Mental yang keliru, antara lain:
gangguan mental adalah herediter diturunkan, gangguan mental tidak dapat disembuhkan, gangguan mental muncul secara tiba-tiba,
gangguan mental merupakan aib noda bagi lingkungannya, gangguan mental merupakan peristiwa tunggal, seks merupakan
penyebab munculnya gangguan mental, kesehatan mental cukup dipahami dan ditangani oleh satu disiplin ilmu saja, kesehatan mental
dipandang sama dengan “ketenangan batin”, yang dimaknai sebagai tidak ada konflik, tidak ada masalah, hidup tanpa ambisi, pasrah.
B. Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental