Schema dan Self PERSON SCHEM Person schema

Kesehatan Mental 45 A. Schema dan Self PERSON SCHEMA. Person schema seringkali terekspresikan dalam kesan pertama kita pada seseorang. Person schema kita pada sekelompok orang melalui ras atau etnis-nya inilah yang sering kita kenali sebagai prejudis biasanya bersifat negatif. Person schema adalah schema mengenai bagaimana seorang individu diharapkan berperilaku. ROLE SCHEMA. Merupakan schema mengenai bagaimana seseorang dalam melaksanakan perannya seperti yang diharapkan atau perilaku yang ideal dilakukan oleh peran tersebut. Contohnya: guru seorang yang mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswanya, memiliki sikap bijaksana, berwawasan luas, dan memiliki etika dalam berperilaku, istri, atasan. SELF-SCHEMA. Merupakan kumpulan keyakinan, perasaan, dan generalisasi yang kita miliki mengenai diri kita sendiri. Self schema kita merupakan inti dari dunia psikis yang kita miliki karena keberadaannya sangat mempengaruhi perasaan kita terhadap diri kita sendiri dan mempengaruhi perilaku kita. Termasuk di dalamnya diri-fisik kita atau body image; diri-pribadi kita yang terdiri atas: konsep diri, diri ideal, identitas diri, dan harga diri; serta diri-sosial. SELF. Menurut Carl Jung dan Alfred Adler dalam Psychodynamic theory , self merupakan bagian dalam kepribadian manusia yang berfungsi berdasar prinsip mengarahkan atau kendali diri. Sedangkan tokoh psikologi Erik Erickson dan Carl Rogers memahami self sebagai pengendali kesadaran dalam diri kita. Self adalah siapa dan apa kita, bagaimana dan mengapa kita bereaksi terhadap lingkungan, serta bagaimana pilihan perilaku kita di lingkungan Rathus Nevid, 2002. BAGIAN DARI SELF. Self memiliki beberapa bagian, yaitu physical self, personal self , dan social self. Aspek dari physical self antara lain berat badan, tinggi badan, gaya rambut, warna kulit, bentuk wajah yang akan berkembang seiring bertambahnya usia dan dapat dimodifikasi. Sedangkan jenis kelamin dan ras merupakan identitas fisik yang bersifat permanen. Menurut Steinem 1992 physical self berkaitan dengan penerimaan diri self acceptance dan harga diri self esteem. Social self merupakan topeng sosial yang kita pakai sesuai dengan 46 Kesehatan Mental peran sosial yang kita perankan. Personal self adalah diri yang bersifat pribadi, perasaan keberlangsungan sebagai diri yang unik. Aspek dalam personal self yaitu: nama dan nilai value. Nama mempengaruhi persepsi seseorang, terutama yang terkait dengan ketertarikan fisik. Garwood 1980 melakukan penelitian bahwa ada nama-nama tertentu yang dipersepsi orang lain dimiliki oleh seseorang yang fisiknya atraktif Jennifer, Kathy, Christine lebih atraktif dibanding nama-nama seperti Ethel, Harriet. Nama-nama yang bersifat unisex juga mempengaruhi siapa yang mengguna- kannya. Pada perempuan yang menggunakan nama-nama maskulin, cenderung lebih tenang dan berpotensi sebagai pemimpin dibanding yang menggunakan nama-nama feminim Ellington dkk, 1980. Sedangkan nilai value yang dianut seseorang lebih berpengaruh pada tujuan hidup dan prioritas yang akan diambil sepanjang hidup seseorang. Nilai individu seringkali merupakan nilai yang diturunkan orangtuanya dan dipengaruhi oleh kehidupan masa kanak-kanaknya. Selain nilai, kita juga memiliki etika ethic yang merupakan standar perilaku seseorang yang terkait dengan pemikiran logis dan beralasan. Fungsi moral seseorang diungkap Kohlberg memiliki level tertinggi apabila digunakan dengan prinsip-prinsip etik sebagai standarnya. Nilai pribadi dan etika yang dimiliki seseorang sangat penting bagi personal growth-nya. Apabila nilai personal diabaikan maka perilaku kita akan cenderung tanpa makna atau tanpa tujuan.

B. Konsep diri, Harga Diri dan Diri Ideal