Pengadilan (Nasional dan Internasional)

5. Pengadilan (Nasional dan Internasional)

Metode yang memungkinkan untuk menyelesaikan sengketa selain cara-cara tersebut di atas adalah melalui pengadilan nasional atau internasional. Penggunaan cara ini biasanya ditempuh apabila cara-

cara penyelesaian yang ada ternyata tidak berhasil. 41 Penyelesaian sengketa dagang melalui badan peradilan biasanya

hanya dimungkinkan manakala para pihak sepakat. Kesepakatan ini tertuang dalam klausul penyelesaian sengketa dalam kontrak dagang para pihak. Dalam klausul tersebut biasanya ditegaskan bahwa manakala timbul sengketa dari hubungan dagang mereka, maka mereka sepakat untuk menyerahkan sengketanya kepada suatu pengadilan (negeri) suatu negara tertentu.

Kemungkinan kedua, para pihak dapat menyerahkan sengketanya kepada badan pengadilan internasional. Salah satu badan peradilan yang menangani sengketa dagang ini misalnya saja adalah WTO. Namun perlu ditekankan di sini, WTO hanya menangani sengketa antar negara anggota WTO. Umumnya pun sengketanya lahir karena adanya suatu pihak (pengusaha atau negara) yang dirugikan karena adanya kebijakan perdagangan negara lain anggota WTO yang merugikannya.

Alternatif badan peradilan lain adalah Mahkamah Internasional (International Court of Justice). Namun penyerahan sengketa ke Mahkamah Internasional, menurut hasil pengamatan beberapa sarjana,

kurang begitu diminati oleh negara-negara. 42

Sebagai ilustrasi adalah peranan Mahkamah Internasional (the International

Peranan Mahkamah dalam menyelesaikan sengketa-sengketa ekonomi (termasuk perdagangan),

Court of Justice).

Cf. Prinsip exhaustion of local remedies, di atas. 42 Palith TB. Kohona, op.cit., hlm. 192; Verloren van Themaat, The

Changing Structure of International Economic Law, the Netherlands: Martinus Nijhoff Publishers, 1981, hlm. 189.

menurut Mann, sangatlah 'suram'. 43 Selama berdiri (sejak 1945) sampai tulisan ini dibuat, Mahkamah Internasional hanya mengadili

2 kasus di bidang ekonomi internasional, yakni the ELSI Case antara Amerika Serikat melawan Italia, 44 dan the Barcelona Traction

Case antara Belgia melawan Spanyol. 45

Sengketa The Barcelona Traction adalah sengketa terkenal. Dalam sengketa ini sebuah perusahaan Kanada, Barcelona Traction, Light and Power, Co., didirikan pada tahun 1911. Perusahaan ini mengoperasilan pembangunan dan pengadaan tenaga listrik di Spanyol.

Pada tahun 1968, pengadilan Spanyol memutuskan perusahaan tersebut pailit. Keputusan ini ditindak-lanjuti oleh serangkaian tindakan dalam rangka kepailitan tersebut. Pemerintah Kanada kemudian turut campur dalam sengketa ini dalam upayanya melindungi kepentingan warga negaranya. Masalahnya menjadi rumit karena ternyata pemegang saham mayoritas dalam perusahaan tersebut dimiliki warga negara Belgia, yaitu sebesar 88 %. Pemerintah Belgia dalam upaya melindungi warga negaranya yang dirugikan oleh tindakan pemerintah Spanyol itu membawa sengketanya ke Mahkamah Internasional. Spanyol menolak gugatan pemerintah Belgia dengan dalil bahwa Belgia tidak memiliki dasar hukum yang sah (locus standi) untuk membawa kasus ini. Dalam putusannya, Mahkamah

Internasional setuju dengan Spanyol. 46

Alasan F.A. Mann menyatakan 'hasil kerja' Mahkamah Internasional ini 'suram', pada dasarnya karena dua alasan. Pertama, kurang adanya penghargaan terhadap fakta-fakta spesifik mengenai duduk perkaranya. Kedua, kurangnya keahlian atau

F.A. Mann, "Foreign Investment in the International Court of Justice: the ELSI Case," 86 AJIL 92 (1992). 44 1989 ICJ Rep. 15 (Judgment of July 20).

45 1970 ICJ Rep. 3, (Judgment of Feb. 5). 46 Lihat lebih lanjut, D.J. Harris, op.cit., (Cases and Materials on International Law), hlm. 604, et.seq.

kemampuan Mahkamah pada permasalahan-permasalahan bidang (hukum)

ekonomi atau perdagangan internasional. 47

Selain itu, pengadilan-pengadilan permanen internasional ini juga jurisdiksinya kadangkala terbatas hanya kepada negara saja, misalnya Mahkamah Internasional. Sedangkan kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan perdagangan internasional dewasa ini peranan subyek-subyek hukum perdagangan internasional non-negara juga

penting. 48 Bentuk kedua adalah pengadilan ad hoc atau pengadilan khusus.

Dibandingkan dengan pengadilan permanen, pengadilan ad hoc atau khusus ini lebih populer, terutama dalam kerangka suatu organisasi perdagangan internasional. Badan pengadilan ini berfungsi cukup penting dalam menyelesaikan sengketa-sengketa yang timbul dari

perjanjian-perjanjian perdagangan internasional. 49

Contoh yang menonjol adalah peranan badan-badan pengadilan khusus dalam kerangka GATT (kemudian digantikan oleh WTO), yakni dengan adanya badan-badan panel yang menyelesaikan sengketa- sengketa ekonomi internasional antar negara-negara anggota GATT/WTO.

Faktor penting yang mendorong negara-negara untuk menyerahkan sengketanya kepada badan-badan peradilan seperti ini adalah karena hakim-hakimnya yang tidak harus seorang ahli hukum. Ia bisa saja seorang ahli atau spesialis mengenai pokok sengketa. Kedua, adanya perasaan dari sebagian besar negara yang kurang percaya kepada suatu badan peradilan (internasional) yang dianggap kurang tepat untuk menyelesaikan sengketa-sengketa dalam bidang perdagangan

internasional. 50

F.A. Mann, loc.cit. 48 Cf., I. Seidl-Hohenveldern, op.cit., hlm. 199.

49 Palitha TB Kohona, op.cit., hlm. 197. 50 Cf., Palitha TB Kohona, op.cit., hlm. 152. Cf., supra, mengenai keengganan masyarakat

internasional menyerahkan sengketanya kepada Mahkamah Internasional.